H-1

10 2 5
                                    

Setelah mendapat kendali penuh atas dirinya, Jungkook lantas bangkit dan pergi ke kamar mandi untuk bersiap-siap pergi bekerja, namun pagi ini tak ada kiriman schedule dari sang manager, Jungkook lantas menelepon sang manager guna menanyakan jadwal kerjanya hari ini.

📱Manager
'Ya Jungkook?' Sahut dari seberang.
"Schedule hari ini belum dikirim." Kata Jungkook to the point.
Terdengar gelak tawa dari seberang, 'Aku lupa memberitahumu kalau Mr. Kim memintaku mengosongkan jadwalmu untuk hari ini dan empat hari kedepan, kau kan besok menikah Jeon Jungkook.' Tutur sang manager.
Jungkook mengeryitkan dahinya, "Kenapa begitu? Lagipula pernikahannya kan besok bukan hari ini." Protes Jungkook.
'Mr. Kim sendiri yang memintaku mereschedule semua jadwalmu, katanya hari ini ada beberapa hal yang harus dia bereskan bersamamu, ditambah kau harus istirahat karena besok hari bahagiamu.' Jelas sang manager.
"Ck, yasudahlah." Tukas Jungkook yang langsung memutus sambungan telepon.

Tak berselang lama setelah Jungkook yang kesal melemparkan ponselnya ke ranjang, telepon dari Mr. Kim membuatnya seketika mengambil kembali benda persegi itu.

📲 Mr. Kim
'Sudah siap?' Ucap dari seberang.
"Siap kemana? Kata manager, Mr. Kim memintanya untuk mengosongkan jadwalku sampai empat hari kedepan, aku akan kembali tidur!" Kata Jungkook ketus.
Terdengar kekehan dari Mr. Kim, 'Hari ini kau harus melihat semua persiapan pernikahanmu, mana tau ada yang kurang atau ingin kau atur sendiri.'
Jungkook mendengus kesal, "Aku tidak peduli Mr. Kim, semua sudah ku serahkan pada anda dan nyonya, anda atur saja seperti pernikahan pada umumnya."
'Datang saja dulu, lagipula kau kan tidak bekerja hari ini, kau juga harus mencoba baju pernikahanmu anak muda.' Kata Mr. Kim terkesan 'memaksa'.
"Astaga, samakan saja ukurannya dengan baju-baju yang pernah kukenakan, berat badan dan massa lemak tubuhku masih sama sejak pemeriksaan terakhir minggu lalu." Kata Jungkook yang tidak bisa menyembunyikan kekesalannya karena libur mendadak tadi.
'Oh kalau kau tidak datang, aku juga tidak akan peduli dengan acara besok.' Ancam Mr. Kim.
Jungkook yang uring-uringan akhirnya memilih mengalah, "Baik baiklah baik Mr. Kim, aku akan datang, kirimkan saja alamatnya, aku akan jalan dalam sepuluh atau lima belas menit lagi.
'Nah anak pintar, baiklah sudah ku kirim lewat pesan alamatnya.' Tukas Mr. Kim.

Setelah sambungan telepon terputus, Jungkook segera berganti pakaian dan pergi menuju alamat yang tadi dikirimkan oleh Mr. Kim. Sesampainya disana, ia segera masuk dan rupanya Hana juga sudah berada disana bersama Mr. Kim dan istrinya.

"Halo." Ucap Jungkook ketika tiba di sebelah Mr. Kim.
"Oh sudah sampai kau nak, bagaimana menurutmu?" Tanya Mr. Kim.
Jungkook terdiam, netranya mulai menyapu dari sudut ruangan ke sudut yang lain, hampir seisi ruangan penuh dihiasi oleh bunga dengan dominasi warna putih dan hijau dari daunnya, kesan mewah dan hangat tampak jelas dalam dekorasi ruangan itu, Jungkook mengangguk sekilas, "Ini bagus." Katanya memberi pendapat.

Mr. Kim memalingkan pandangannya yang semula melirik Jungkook, kini ia menatap lurus ke arah altar, "Kau mengatakan ini bagus karena memang kau tidak menginginkannya kan?"

Jleb, entah kenapa perkataan Mr. Kim barusan tepat mengenai relung hati terdalam seorang Jeon Jungkook, tapi mau bagaimana lagi, sejak awal memang Jungkook sebenarnya tidak menghendaki pernikahan ini kan? Hanya karena atas dasar memperbaiki reputasi namanya dan menghapus stigma buruk itu dari masyarakat ia rela mengambil jalan terburuk ini.

Mr. Kim mengangkat sebelah bibirnya, "Nak, dengarkan aku, aku memang yang menyarankan semua ini, tapi ku harap semua akan tetap berjalan baik kedepannya."

Mendengar perkataan Mr. Kim, Jungkook sontak langsung menatap ke arah laki-laki berusia kepala tiga itu, ia mendapati laki-laki itu tengah menatap altar dengan tatapan sendu, rahangnya tampak mengeras, sepertinya ia tengah mengenang sesuatu.

Pepromeno [BTS JUNGKOOK] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang