Masih suasana lebaran, minal aidzin wal faidzin ya bagi yang merayakan^^
Makasih juga vote dan juga komentar kalian^^
Cuss langsung baca 😻
~~~
"Apa hanya itu yang kau punya?" Seru Cendric semakin bersemangat.
"Hehe, apa kakak meremehkan ku. Selama lima tahun ini aku sudah berubah." Balas Clarissa melihat Cendric sedang meremehkannya.
Mereka berdua saling bersiap melempar serangan selanjutnya.
"Siapkan saja dahi mu itu." Ucap Cendric tersenyum menatap remeh adik nya.
"BATU, GUNTING, KERTAS!" Seru mereka bersamaan menunjukkan tangan mereka. Melihat tangan Cendric yang terbuka lebar dengan tangan Clarissa yang menunjukkan simbol gunting bersorak gembira.
"Yeah! Aku menang kali ini!" Seru nya senang akhirnya bisa mengalahkan Cendric yang selalu mengejeknya.
"Ayo siapkan jidat kakak, hehe." Ucap Clarissa dengan nada sombong akhirnya bisa menjentik dahi lelaki itu.
Cendric dengan ekspresi kalah menyibakkan rambutnya kebelakang dan mempersiapkan dahi nya. Clarissa menyiapkan jentikan kuat untuk pria yang sudah berulang kali membuat nya terpuruk itu.
Sekali lagi memainkan permainan itu dan kini Cendric yang menang. Padahal Clarissa berharap bisa menang sekali lagi, tapi takdir berkata lain. Clarissa dengan berat hati dan menahan rasa sakit yang akan datang itu menyibakkan rambutnya kebelakang menutup mata rapat-rapat juga.
"Ayo, aku sudah siap. Cepat kak!" Seru Clarissa sedikit takut.
"Tap, kau bisa membuka mata mu." Ucap Cendric yang hanya menyentuh dahi Clarissa dengan jari telunjuknya.
"Eh?"
Cendric tersenyum."Kakak sudah bosan menjentik dahi mu itu. Lihat seberapa lebar dahi mu sekarang." Canda Cendric yang berhasil membuat Clarissa kesal.
"Kakak!" Rengek Clarissa dan memukul lengan lelaki itu. Cendric hanya tersenyum bahagia melihatnya tingkah Clarissa yang lucu itu. Hobi baru Cendric adalah menjahili Clarissa sekarang.
Baru sebulan yang lalu Clarissa merayakan kedewasaannya setelahnya gadis itu mendapat undangan yang menumpuk dari berbagai bangsawan. Emma yang selalu mengantar suratnya itu dan Clarissa juga terkadang juga membacanya.
Melihat dari tumpukan surat itu ada nama Marquees Cavero dan langsung Clarissa terima tanpa pikir panjang dan segera mengirim balasan.
Bahkan sebulan ini Clarissa sering keluar dari mansion berkunjung dari bangsawan ke bangsawan lainnya. Cendric bahkan tidak bisa meluangkan waktu bersama Clarissa seperti biasanya. Tanpa sadar Clarissa tumbuh menjadi wanita cantik yang mungkin sudah menjadi primadona para bangsawan sekarang.
Cendric masih tidak menyukai dengan kesatria yang selalu menempel dengan Clarissa dimana pun. Edam, lelaki yang Clarissa bawa tiba-tiba ke mansion saat Cendric berada di academy itu membuat kesal. Lihat surai merah wine nya itu dan juga sikap tegap nya berdiri di depan ambang pintu.
Clarissa tidak tau jika Cendric akan overprotektif saat dirinya bersama Edam. Lagi pula dalam cerita novel bukan kah mereka akan menjadi sahabat karib dan menghabiskan waktu sebagai besar bersama. Bukan saling menatap tajam seperti ini. Clarissa tidak tau apa yang mereka berdua pikirkan, tapi bukan kah ini kekanakan-kanakan.
Cendric adalah pemimpin keluarga Sapphire selanjutnya. Tapi untuk mendapatkan gelar Duke bukan kah dia harus menikah lebih dulu. Baiklah kita lihat seberapa mempesona kakaknya ini. Clarissa menatap Cendric dari atas ke bawah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lady Sapphire : merubah takdir kakak antagonis || ✓
Fantasy"Penyesalanku adalah pergi dari rumah hari itu." Kehidupan yang aku ingin hanyalah sebuah khayalan semata. Semua selesai dengan sepercik api. Clarissa Eunika Sapphire. Gadis pemicu karakter antagonis itu berhasil bertahan hidup dan aku yang sudah me...