Veronica menampar pipi seorang gadis pelayan yang sudah dia suruh untuk memantau Clarissa dan juga membunuhnya, tapi apa yang dia dapatkan. Sebuah kegagalan yang tidak pernah bisa toleransi.
"Apa aku membayar mu untuk ini? Kegagalan apa yang kau katakan itu!" Seru Veronica menatap rendah pelayan yang berlutut di depannya. Dia tertunduk dengan rambutnya yang berantakan setelah ditarik kasar oleh Veronica.
Pelayan yang dipanggil akrab Lily itu hanya bisa diam menerima nasib. Apa pun yang Veronica lakukan tidak seberapa dia mau memungut gadis kotor ini.
"Bukan kah kesempatan ini bagus. Dia sedang terbaring koma dan katamu kau tidak bisa masuk ke dalam kamarnya. Seperti ada penghalang yang menghalangimu saat berdiri di depan pintu. Omong kosong apa ini?!"
Lily diam. Dia sudah memberikan racun di makanan Clarissa yang racunnya itu tidak mengubah rasa maupun warna pada makanan Clarissa. Dengan mata kepalanya sendiri dia bersumpah Clarissa sudah memakannya dan hal yang dia dapatkan adalah Clarissa koma dan itu bagus dan hal yang tidak bagus adalah dia bangun dengan keadaan sehat.
"Ugh! Kau! Kembali ke ruanganmu. Aku ingin sendiri." Perintah Veronica dan segera Lily merapikan rambutnya dan bergegas keluar.
"Huh! Apa-apaan ini."
Lily dapat mendengar gerutuan Veronica yang selalu gagal membuat Clarissa untuk bergegas menyusul mautnya lebih cepat.
"Apa dia anti racun? Dia sudah meminum dan memakan berbagai racun yang selalu aku beli dan itu mematikan." Veronica menggigit kukunya frustasi. Dia berpikir juga malam sebelum Clarissa bangun dia sudah mengirim pembunuh bayaran yang terlatih, tapi apa hasilnya dia tertangkap dan sekarang sedang di interogasi.
"Kenapa serangga itu sangat sulit dibunuh?"
~~~
Seperti apa yang yang ditulis dalam surat itu. Ivan mengajak Cendric dan Clarissa ke istana. Awalnya Veronica ingin bergabung, tapi mereka ke istana memiliki urusan masing-masing. Ivan yang datang karena perintah Raja, Cendric yang datang karena berlatih bersama Pangeran Eric, sedangkan Clarissa memang diundang secara pribadi oleh keluarga kerajaan.
Veronica yang awalnya ingin memanfaatkan kesempatan ini untuk mengorek informasi dan juga Xeana yang ingin dekat dengan Pangeran Eric.
Mereka bertiga di dalam kereta yang sama. Setelah beberapa hari Clarissa melakukan pemulihan.
"Ayah."
"Hm."
Tidak berubah ya
"Bagaimana sosok Tuan Putri?" Tanya Clarissa sedikit canggung karena dia tidak tau bagaimana sosok adik dari Eric itu. Bahkan di dalam novel dia hanya lewat disaat pesta atau pun perselisihan kerajaan saja.
Ivan yang sudah sering datang ke istana berpikir. "Dia hanya seorang Putri, kau tidak perlu terlalu memikirkan nya."
"Kalau kak Ken bagaimana?" Tanya Clarissa berpikiran dia akan menjodohkan Cendric dengan sosok Tuan Putri itu dari pada harus bersama dengan si Heroin yang nanti malah membuatnya patah hati.
"Aku tidak tau."
Seperti yang dijelaskan dalam novel. Cendric tidak akan mengatakan apa pun jika dia tidak tertarik padanya.
Mereka berdua sangat tidak membantu dan lagi pula kenapa Tuan Putri mengundangnya. Meskipun sepertinya dia berpikir ini adalah undangan minum teh seperti biasanya. Tapi, yang membedakannya dia itu Tuan Putri. Adik Pangeran Eric si karakter utama pria.
Aku harap semua berjalan lancar.
Ivan dan Cendric sering kali melihat Clarissa menghela napas setiap kali kesempatan. Dia masih di umur mudanya seperti memikirkan banyak hal layaknya orang tua.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lady Sapphire : merubah takdir kakak antagonis || ✓
Fantasy"Penyesalanku adalah pergi dari rumah hari itu." Kehidupan yang aku ingin hanyalah sebuah khayalan semata. Semua selesai dengan sepercik api. Clarissa Eunika Sapphire. Gadis pemicu karakter antagonis itu berhasil bertahan hidup dan aku yang sudah me...