BAB 14 : ALENA

9.1K 1.4K 6
                                    

Dahulu kala di antara gunung yang tinggi mengapit hutan ada seekor hewan mitologi yang semua orang anggap tidak mungkin ada. Iya, seekor naga yang tinggal di hutan itu.

Seekor naga yang berdiri tegak dengan keempat kakinya. Sayap besarnya dan bisa dalam sekali kepakan bisa mendatangkan angin topan dan juga satu hentakan kakinya tanah bisa membuat tanah terbelah.

Dulu semua manusia yang rakus akan kekuasaan yang membuat naga itu seakan turun dari langit menjadi jawaban untuk mereka yang berdoa. Naga itu seakan menjadi penghukum bagi manusia yang kikir dan tidak puas akan apa yang mereka miliki.

Peperangan yang tidak ada putusnya. Kesedihan setiap mereka usai melakukan peperangan yang tiada akhirnya itu menambah kesengsaraan bagi semua orang. Dikatakan para dewa dewi di langit menurunkan naga itu menghentikan kesengsaraan yang tiada tara itu.

Kehadiran naga itu membawa cahaya hangat bagi semua orang. Peperangan berhenti begitu saja. Tanah gersang berwarna hitam legam itu seketika menjadi hijau segar begitu saja saat naga itu menyentuhnya. Semula negeri yang seakan bisa menjadi neraka baru di dunia itu menjadi surga yang diinginkan semua orang.

Dikatakan ada satu suku yang memiliki energi seperti naga itu. Mereka menyebut nya para penyair atau lebih dikenal sebagai Elf. Mereka adalah orang-orang yang hidup menyatu dengan alam dan pergi menyatu dengan alam juga. Mereka adalah orang-orang yang paling mulia dan berpegang teguh pada pendirian mereka yaitu kebenaran.

Dikabarkan kalau hutan tempat tinggal naga itu berada di hutan terdalam dan merupakan jantung bagi kerajaan ini. Tertidur dengan pulas nya berada di dalam kabut tebal.

~~~

"Nona Clarissa, saya lihat tadi Anda memberikan sebuah gelang ke para kesatria keluarga Sapphire benarkan?" Tanya seorang wanita yang semeja dengan Clarissa.

"Ya, aku memberikan mereka semua cendramata. Kenapa?" Tanya Clarissa sedikit penasaran dengan nada gadis itu bertanya.

"Em, ya saya pikir Anda menyatakan perasaan kepada kesatria itu?" Ucapnya ragu menatap ke arah lain tidak berani menatap Clarissa.

Clarissa diam menatap gadis itu penuh tanda tanya.

"Apa Anda mungkin tidak tau arti dari pemberian itu kepada mereka yang berburu Nona?" Tanya seorang gadis yang duduk berhadapan dengan Clarissa.

"Untuk menyemangati mereka bukan."

"Itu benar, tapi beberapa orang menganggap itu sebagai pernyataan perasaan seorang wanita. Tapi Anda memberikan semua hasil kerajinan tangan Anda merata ke semua kesatria Anda."

Clarissa terdiam dan berpikir itu adalah hal konyol yang tidak akan pernah dia lakukan. Lagi pula memikirkan cinta pada situasi seperti ini adalah kebodohan bagiannya. Tidak ada waktu untuk dirinya memikirkan itu. Lagi pula sepertinya Marquees Cavero sudah mengumpulkan gunung emas nya yang sudah dibagi rata dengannya itu atau tidak mungkin?

"Mereka sudah saya anggap sebagai keluarga . Bukan kah tidak adil hanya memberikan satu kerajinan tangan ke satu orang saja." Ucap Clarissa memikirkan bagaimana tatapan Ivan dan Cendric padanya saat memberikan Edam gelang tadi. Mungkin dia akan didiamkan selama seminggu penuh oleh kedua lelaki itu.

"Anda sangat baik hati Nona." Puji seorang gadis yang terlihat gugup duduk di samping Clarissa.

"Apa kalian penasaran siapa yang akan menjadi putri untuk perburuan kali ini?" Seru gadis di depan Clarissa dengan semangat.

"Mungkin kah Tuan Putri lagi?"

Saat para pemburu kembali pulang di tengah hari mereka akan menimbang dan menilai hasil perburuan hari ini. Sebelum memberikan waktu lagi hingga sore hari menjadi poin tambahan bagi mereka. Saat pemburu yang mendapatkan hasil tangkapan yang paling bagus dia berhak memberikan hasil tangkapan itu kepada wanita yang dia cintai dan menyatakan perasaannya di depan semua orang termasuk Sang Raja juga.

Lady Sapphire : merubah takdir kakak antagonis || ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang