BAB 24 : LENTERA

6.3K 1K 29
                                    

Tepat di penghujung acara semua orang segera berkumpul. Melihat Sang Raja menerbangkan lentera pertama sebagai pemimpin acara di ikuti semua orang yang hadir juga. Clarissa terpana dengan gemerlap cahaya malam yang di gantikan dengan lentera. Mengingat acara ini juga di adakan lima tahun sekali membuatnya terasa spesial. Meskipun Clarissa kehilangan separuh ingatannya dia merasa senang bisa menghabiskan waktu seperti ini.

Meskipun masih menggunakan topeng yang Clarissa tidak tau itu adalah milik mendiang ibu nya dia meraba dan menyentuhnya.

[BAGAIMANA? APA KAU SENANG?]

Clarissa dapat melihat sosok wanita itu. Aura putih yang terlihat meredup disekeliling nya. Menatap dari kejauhan dengan suara yang dapat Clarissa dengar sangat jelas.

Clarissa hanya mengulas senyuman menatap dia. Tidak seperti tadi sekarang dia tidak mendapatkan ingatan baru lagi saat melihat nya.

"Bukan kah terlihat jelas." Ucap Clarissa dengan suara berbisik menatap wanita itu yang berdiri diantara para bangsawan.

Wanita itu mengulas senyuman. Menatap ke bawah dengan tatapan sendunya. Clarissa tidak mengerti. Bukan kah dia sendari tadi dia terlihat senang, lalu kenapa dia terlihat sangat sedih sekarang.

Bahkan dengan cahaya lentera yang berterbangan menggantikan bintang-bintang yang bertaburan di angkasa malam Clarissa tidak bisa melepas pandangannya dari sosok wanita itu.

[APA KAU SIAP? APA KAU SIAP DENGAN KEPINGAN TERAKHIR INGATANMU?]

Clarissa terdiam dengan mata nya melebar. Jelas dia terkejut dengan apa yang dia dengar. Apa secepat itu dia bisa memulihkan ingatannya. Dia juga ingin tau penyebab dari menghilangnya ingatannya ini.

Clarissa menggeleng dan itu membuat sosok wanita itu membelalak.

[KENAPA?]

[BUKAN KAH INI YANG KAU INGINKAN?]

Clarissa kembali berpikir. Dia juga sebenarnya mengingatkannya. Meskipun dia harus hidup sebagai Clarissa dan mengubah takdir Cendric yang menjadi penjahat atau pun kematian dari Ivan yang tidak tau apa dia bisa merubahnya.

"Aku... Aku ingin, tetapi bukan kah ini terlalu cepat. Berapa lama aku harus tertidur untuk kepingan terakhir?" Tanya Clarissa dengan nada berbisik meminimalisir Ivan dan Cendric mendengar nya.

Clarissa ingat betul jika ingatannya masih berada di usia tiga belas tahun. Bukankah meringkasnya dalam dua tahun masuk ke otaknya itu membuat sakit. Jika itu hanya ingatan sederhana seperti saat Edam berlatih dan bercerita atau pun Ivan yang tersenyum tipis diam-diam menatap nya. Tapi, jika itu adalah ingatan yang panjang dan lama tidak bisa dipotong maka Clarissa akan tidur seperti saat ingatan pertama masuk.

[DUA MINGGU.]

Clarissa seketika mengangkat kepala nya yang awal nya tadi menunduk. Dia menatap tidak percaya dengan apa yang dia dengar. Dua minggu itu bukan termasuk waktu yang singkat.

[AKU SUDAH MERINGKASNYA UNTUK MU. DARI YANG SEHARUSNYA DUA BULAN BAGI MU.]

Clarissa tidak salah dengar kan. Bahkan membuat menjadi dua minggu sudah mau repot-repot meringkasnya. Tapi untuk itu masih terlalu lama untuk Clarissa. Dua minggu dia akan tertidur.

Sosok wanita itu merasa sangat kasihan dengan Clarissa. Dia gadis kuat yang berusaha menyelamatkan keluarganya dari kehancuran di masa depan. Wanita itu merasa ini tidak adil untuk gadis yang mudah rapuh itu kehilangan ingatan nya. Bukan kah dia bisa menjerumuskan Xeana, orang yang mendorong nya dari tebing itu di penjara dan juga bagaimana sikap tidak acuh dan menyiksa dari Veronica jika Ivan menjauh dari nya. Veronica akan menampar Clarissa kecil dan meneriaki, mengeluarkan semua kekesalannya kepada gadis itu.

Lady Sapphire : merubah takdir kakak antagonis || ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang