Hari ini author double up, harap baca bab 33 lebih dulu^^
~~~
Beberapa roh berbentuk rubah berkeliaran di sekitarnya. Argenis yang akhirnya dapat melihatnya lagi meniup napasnya yang mengeluarkan kabut dan berhasil membuat para roh rubah itu merubah wujudnya untuk beberapa saat.
[ADA APA YANG MULIA?]
Anara membalikkan badan melihat puluhan atau mungkin ratusan roh berwarna biru muda yang transparan berlutut memberi hormat kepada Argenis.
[AKU HANYA INGIN MELIHAT SAJA DAN MENGINGAT...] Argenis melirik Anara yang sedikit ketakutan sembari meraih bulunya dan mencengkramnya kuat. [... APA KALIAN TIDAK INGIN MENYAPA GENERASI SEKARANG?]
Semua roh segera melirik gadis yang duduk di samping naga yang menciptakan mereka. Terduduk dengan takut menatap mereka sembari memegang bulu Argenis.
[TIDAK MUNGKIN!]
[APA DIA SALAH SATU YANG SELAMAT DARI PEMBANTAI ITU?]
[TIDAK, AKU TIDAK PERNAH MELIHATNYA SEBELUMNYA.]
Anara menarik bulu Argenis sedikit lebih kencang. Dia mengisyaratkan ketakutan yang terlihat jelas dan perlahan mulai mundur beberapa langkah melihat semua roh rubah itu merubah wujudnya menjadi manusia.
"Eemmm, Ar." Lirih Anara memanggil Argenis yang hanya meliriknya.
[KAU MEMANGGILKU APA TADI?] Tanya Argenis dengan senyum ramah menatap Anara sekarang yang malah Anara lihat adalah senyum menyeramkan.
"P-papa, tolong. Tolong jangan lagi!" Pekik Anara yang benar-benar takut dan masih syok dengan semua hak baru hari ini terlalu banyak informasi yang masuk ke otak kecilnya hari ini. Dia terlalu lelah dengan semua hal baru ini.
Ekor panjang nya Argenis gerakkan dan mengelus puncak kepala Anara. Melihat air mata yang sudah keluar dan turun melewati pipi Anara segera Argenis seka dengan ekornya.
[SUDAH JANGAN NANGIS. KAU YANG SUDAH JELEK TAMBAH JELEK LAGI.]
Bukannya menghibur Anara, Argenis menjahilinya meskipun dengan wajah yang sulit dibaca dalam wujud naganya saat ini. Semua roh para leluhur ras Elf terteguh melihat seberapa perhatiannya pencipta mereka kepada gadis di depan mereka.
"Hiks, hiks, tidak bisakah kau memberiku jeda waktu. Kau terus menyodorkan ku informasi baru yang selalu membuat jantungku tidak sehat. Kau... Kau papa terburuk!"
Mendengar kata 'papa terburuk' membuat hati Argenis retak. Dia merasa syok dengan perkataan Anara.
[A-ANARA, TOLONG MAAFKAN PAPA YAA. JANGAN BERKATA SEPERTI ITU. ITU TIDAK BAIK.] Ucap Argenis berusaha merayu Anara yang perlahan mulai tenang dan hanya melirik Argenis meskipun sudah memaafkannya.
Argenis memutuskan terbang meninggalkan Anara bersama para roh pendahuluan ras Elf yang masih menatap Anara tidak percaya. Argenis melebarkan sayapnya dan mengingat dia juga butuh meregangkan otot-otot yang sudah kaku ini.
Seperti yang diceritakan dalam legenda dalam satu kepakan sayapnya. 'Dutch Angel Dragon' bisa membawa angin topan. Untungnya itu hanya berlangsung sebentar dan meninggalkan Anara yang dikelilingi para roh Elf yang tinggi mereka membuat Anara terus mendongak.
[WOAH! SIAPA KAU!]
[IYA! BAGAIMANA KAU BISA MENYENTUH BULU, YANG MULIA.]
[APA ITU PAPA? APA ITU SEBUTAN BARU ATAU NAMA LAIN DARI YANG MULIA?]
Pertanyaan yang mereka semua lontarkan seperti seorang anak kecil yang penasaran akan sesuatu hal yang baru pertama kali mereka lihat. Anara pada awalnya sedikit kewalahan dengan semua pertanyaan itu. Hingga suara perut Anara yang bergemuruh membuat semuanya diam dan menahan tawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lady Sapphire : merubah takdir kakak antagonis || ✓
Fantasy"Penyesalanku adalah pergi dari rumah hari itu." Kehidupan yang aku ingin hanyalah sebuah khayalan semata. Semua selesai dengan sepercik api. Clarissa Eunika Sapphire. Gadis pemicu karakter antagonis itu berhasil bertahan hidup dan aku yang sudah me...