"Ah! Maaf kak." Bisik Clarissa yang tidak tahan dan berharap dansa ini segera selesai. Dia sudah berulang kali menginjak kaki Cendric. Bukan kah itu sakit.
"Itu tidak sakit"mungkin sedikit.
Clarissa dapat membaca pikiran Cendric. Terdengar jelas jika dia kesakitan. Clarissa merasa bodoh dan berharap terlalu banyak. Bagaimana dia bisa berharap dansa yang indah dan mengagumkan bersama Cendric.
"Aku rasa itu mulai bengkak." Batin Clarissa yang kini mereka berdua telah menyisihkan dan terlihat jelas Ivan berjalan menghampiri mereka berdua.
Clarissa sedang menunduk lemas dan juga mengambil minum untuk menenangkan kekecewaannya. Bahkan Clarissa sudah berulang kali meminta maaf ke Cendric yang malah memberikan nya wajah datar itu. Meskipun Clarissa tau jika Cendric tanpa sadar menunjukkan nya lagi pula pasti Cendric trauma untuk mengajak Clarissa berdansa lagi.
"Clara, kau kenapa?" Tanya Ivan yang menghampiri dan melihat wajah lesu Clarissa. Mereka memutuskan beristirahat beberapa waktu. Sedangkan Veronica sudah menghilangkan yang dapat Clarissa pastikan bersama Xeana atau pria lain mungkin.
"Aku baik-baik saja. Mungkin hanya perlu sedikit istirahat." Jawab Clarissa. Hening datang menghampiri ketiga orang itu. Clarissa tidak berharap lebih lagi kepada kedua ayah anak itu lagi. Sudah cukup dengan ekspresi datar mereka dan irit bicara nya, tapi bukan berarti aku tidak bisa terlepas dari kejenuhan ini.
Sempat juga beberapa orang mengajak Cendric mengobrol tadi sebelum Ivan datang. Dapat Clara lihat lelaki itu cukup terkenal dan bisa menyaingi putra mahkota.
"Selamat malam, Grand Duke."
"Hahaha benarkah. Aku rasa itu hanya rumor belaka."
Clara dapat mendengar perbincangan itu. Meskipun Ivan dan Cendric diajak bicara sekali pun wajah datar terkesan tidak peduli itu terlukis jelas. Bahkan Clarissa yang hendak mundur membiarkan mereka bersama teman mereka, tapi ditahan oleh Ivan.
"Rosalyn?" Seru seseorang yang tidak menyangka bisa melihat wanita yang sering dipuja dan diperebutkan dulu masih bisa dia lihat sekarang. Bukan kah Rosalyn meninggal setelah melahirkan putri Ivan.
Clarissa yang merasa terpanggil menoleh dan menatap pria yang memakai topeng yang sempat berbicara dengan Ivan tadi.
"Dimana letak kesopanan saya. Selamat malam semua. Saya Clarissa Eunika Sapphire." Ucap Clarissa sedikit membungkuk menyapa para lelaki yang mayoritas adalah bangsawan dari wilayah barat.
"Aa, emm, selamat malam juga Nona Sapphire."
Clarissa tersenyum ramah mendengar balasan mereka. Meraih tangan Ivan yang memegang lengan Clarissa.
"Ayah." Bisik Clarissa tidak bisa di dengar mereka semua. Clarissa melirik Ivan yang seperti biasa hanya diam dan mendengarkan.
Clarissa mencoba melonggarkan pegangan Ivan padanya. Jika terus seperti ini dia tidak mungkin bisa melihat scene yang dia tunggu nanti. Bahkan melihat Cendric terlihat masih hidup dan juga pesta megah ini mana mungkin Clarissa lewatkan.
Ivan yang mengerti perlahan melonggarkan pegangan nya pada Clarissa. Sebagai gantinya Ivan melingkarkan salah satu tangannya ke pinggang Clarissa.
Tangan besar itu terasa hangat dan juga membuat Clarissa tersentak kaget meskipun masih bisa menyembunyikan nya.
"Maaf Tuan-tuan, saya ada janji satu lagu dengan putri ku. Permisi semuanya." Ucap Ivan mendorong Clarissa untuk melangkah masuk ke lantai dansa dan juga Clarissa memang sudah merasa lebih baik sekarang setelah berdansa dengan Cendric tadi.
Clarissa melirik Cendric yang menggerutu dalam pikiran nya dapat di dengar jelas oleh Clarissa. Seperti nya Ivan sengaja menarik Clarissa agar bisa melepas dirinya dari para penjilat itu dan melemparkannya ke Cendric. Tapi itu bukan masalah. Lagi pula dimasa depan kelak Cendric juga akan mendapatkan gelar Grand Duke setelah menikah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lady Sapphire : merubah takdir kakak antagonis || ✓
Fantasia"Penyesalanku adalah pergi dari rumah hari itu." Kehidupan yang aku ingin hanyalah sebuah khayalan semata. Semua selesai dengan sepercik api. Clarissa Eunika Sapphire. Gadis pemicu karakter antagonis itu berhasil bertahan hidup dan aku yang sudah me...