BAB 1 : GADIS KECIL

34.2K 2.8K 59
                                    

TAP! TAP! TAP!

Derap langkah kaki seseorang yang dapat dia dengar sepanjang lorong. Seorang wanita dengan pakaian khas pelayan berwarna hitam putih itu membawa seorang dokter. Menariknya untuk memeriksakan keadaan Nona nya yang bisa dibilang sudah di ujung tanduk sekarang.

"Dokter, tolong, tolong selamatkan Nona." Ucap pelayan itu yang memohon agar cepat memeriksa Nona nya sebelum membuka pintu berkayu dengan ornamen minimalis masih tertutup rapat.

Dokter yang hanya bisa mencoba menenangkan pelayan itu dan menyuruhnya lekas membukakan pintu.

Krek~

Pintu terbuka lebar. Kamar yang cukup gelap dengan tirai yang sudah tidak pernah pemilik kamar mau buka itu terasa lembab. Lampu yang tepat di samping ranjangnya saja tidak pernah dia nyalakan. Dapat mereka berdua lihat hal yang tidak pernah mereka berdua sangka. Nona dari keluarga bangsawan Sapphire itu terduduk dengan seutas kain yang biasanya menutupi matanya berada di tangannya. Surai putih keperakan itu terlihat lembut dan menenangkan hati itu menjuntai hingga menutupi sisi wajahnya.

"Nona, sebaiknya Anda berbaring lagi, biar dokter memeriksa Anda." Ujar pelayan itu berjalan mendekat dan membantu Nona nya berbaring lagi.

Plak!

Tiba-tiba saja gadis itu menepis tangan wanita yang sudah melayaninya sendari kecil itu. Meliriknya yang tidak mereka sangka netra nya bersinar dalam kegelapan kamarnya.

"Siapa kau?" Tanya nya dengan nada menekan dan berganti melirik pria paruh baya yang ada di ambang pintu tidak percaya dengan apa yang dia lihat.

Netra yang tidak akan pernah mereka sangka akan dapat mereka lihat. Mata dengan tipe central heterochromia berwarna biru terang seperti sebuah laut ada di mata gadis dari bangsawan Sapphire itu. Nona dari keluarga Sapphire yang selalu memakai penutup mata dan semua menganggap nya sudah buta dari lahir ternyata menyembunyikan netra yang sangat mengagumkan.

 Nona dari keluarga Sapphire yang selalu memakai penutup mata dan semua menganggap nya sudah buta dari lahir ternyata menyembunyikan netra yang sangat mengagumkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ini saya, Nona

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ini saya, Nona. Pelayan Anda, Emma." Ujar pelayan yang mencoba meyakinkan Nona nya.

Dokter yang masih terkejut dan sudah memeriksa putri bungsu dari keluarga Sapphire. Dirinya yakin jika gadis itu buta secara total. Tapi warna mata nya tidak kosong seperti dulu. Sekarang terasa jauh lebih hidup.

Emma yang mencoba menenangkan Nona nya akhirnya menurut dan berbaring membiarkan dokter itu memeriksa setelah dia demam selama berhari-hari dan koma selama dua puluh empat jam. Semua orang berpikir jika ini adalah akhir dari putri bungsu keluarga Sapphire yang ditelantarkan. Keluarga bangsawan Sapphire terkenal akan keturunan pandai berpedang dan juga menjunjung tinggi martabat mereka dalam keadilan tanpa pandang bulu.

Dokter mulai memeriksa detak jantung nya, menekan perlahan aliran darah di pergelangan tangan nya, dan bahkan melihat apa mata itu berfungsi dengan benar atau tidak.

"Nona, tolong katakan apa yang Anda lihat?" Tanya Dokter paruh baya itu dengan lembut. Gadis dari keluarga Sapphire itu menatap dokter dan pelayan itu secara bergantian.

"Pria yang mengaku dokter dan juga wanita asing yang tidak pernah aku kenal tentunya. Kalian berdua siapa? Apa kita sekarang sedang syuting film?" Jawab nya membuat kedua orang itu cukup terkejut. Dokter itu hanya mendesah paruh sembari menggeleng.

"Nona Sapphire kemungkinan besar amnesia. Mengingat sebulan yang lalu dia terbentur bukan? Ditambah lagi Nona sudah berhari-hari demam tinggi juga. Aku menyarankan..."

Gadis itu masih terasa asing dengan semua ini. Dia mencengkram kuat selimut yang menyelimuti setengah dari tubuhnya. Menatap ke arah lain ke pintu tempat mereka masuk tadi terbuka lebar. Dapat dia lihat seseorang baru saja mengintipnya dan dia berlari.

"Nona Sapphire?" Ucap nya yang bingung.

Dokter yang menoleh dan tersenyum. Mengelus surai putih keperakan gadis itu. "Anda tidak perlu risau Nona. Semua akan baik-baik saja. Anda hanya perlu beristirahat lebih banyak. Aku akan menambahkan dosis nya sedikit lebih tinggi. Jangan lupa selalu memberikan kepada Nona sesudah makan."

Setelah mengucapkan itu dokter paruh baya itu tersenyum. Menatap gadis yang masih linglung dan keriput terlihat jelas di wajahnya. Dokter itu berjalan pergi meninggalkan kamar.

"Nona Clarissa, jangan menakuti saya Nona, huhu..." Seru Emma yang menangis takut terjadi sesuatu yang lebih buruk lagi.

"Katakan lagi, siapa nama ku tadi?" Cicit nya pelan mendengar nama yang pemilik tubuh ini.

"Nona Clarissa Eunika Sapphire, putri bungsu dari ketiga bersaudara Duke Sapphire. Anda kemarin sempat..."

Aku tidak tau, tapi yang pasti aku sudah meninggal dan malah berada tubuh gadis bernama Clarissa Eunika Sapphire. Bukan kah itu salah satu nama karakter pendukung yang berada di novel yang sempat dulu aku baca. Aku masih dapat mengingat jelas siapa gadis ini. Gadis pemicu karakter antagonis tercipta bukan.

"Nama mu Emma kan?" Potongnya yang masih sulit percaya dengan apa yang baru saja terjadi.

"Iya, Nona. Ini saya Emma."

"Tolong keluar. Aku ingin sendiri."

Emma yang mendengar permintaan Clarissa mengangguk dan pergi meninggalkan gadis itu dengan pintu yang dia tutup. Meninggalkan seseorang yang dia yakini adalah Clarissa ternyata adalah orang lain.

Karena masih terasa asing dan juga penasaran bagaimana paras adik dari pemeran antagonis ini. Dia merangkak perlahan turun dari kasurnya. Kakinya yang terlihat lebih kurus dari yang pernah bisa di bayangkan. Meja rias yang yang kebetulan tidak jauh dari ranjang nya berbaring tadi membuatnya lega. Bahkan berjalan beberapa langkah saja dia merasa ingin ambruk. Dapat dia lihat pantulan gadis yang sangat mengenaskan dengan surai putih keperakan yang panjang tidak terawat. Pipi nya yang sangat tirus. Apa dia tengkorak hidup? Bagaimana gadis sekurus ini masih bisa bertahan hidup?

Aku masih ingat jelas kenangan terakhir ku. Aku lari dari rumah setelah bertengkar hebat dengan ibu. Berlari dengan membawa uang seadanya dan menginap disebuah rumah yang menyediakan kos yang semalam hanya tiga puluh ribu untuk ku. Memutuskan memulai hidup baru tanpa perlu kembali pulang. Tapi pada malam yang tenang siapa sangka jika rumah itu terbakar beserta isinya. Aku yang berada di dalam rumah yang sedang tidur setelah menangis terlalap api.

"Baiklah gadis menyedihkan. Aku akan merubah takdir mu." Ucap nya menyibakkan rambutnya kebelakang dan menatap sosok Clarissa yang terlihat seperti tengkorak hidup.

Sosok gadis cantik bersurai putih keperakan dapat dia bayangkan tersenyum kearahnya. Aura putih yang menenangkan jiwa.

'Kalau begitu tolong selamatkan kakak ku.'

Aku dapat melihat bayangan gadis bernama Clarissa nampak lebih sehat berada dalam cermin. Menatap dengan senyum ramah sebelum dia berbalik berjalan pergi.

Aku mengepalkan tangan kuat. Bertekad akan memulai hidup yang lebih baik dari pada kehidupan ku sebelumnya.

Tubuh Clarissa terbilang lemah bahkan aku tidak bisa bertahan lebih lama saat berdiri. Terduduk lemas menatap pantulan diri ku yang baru. Tubuh, takdir, jalan cerita yang lebih epik akan datang untuk mu, gadis yang hanya bisa menangis dalam diam.

"Baiklah, kita mulai dari siapa dulu? Apa aku harus memulai dari kakak tiri ku dulu?"
.
.
.
Yo! Ini masih awal dan aku harap kalian betah dan ngikutin jalan cerita nya sampai tamat^^

Lady Sapphire : merubah takdir kakak antagonis || ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang