7

397 68 0
                                    

"abis ini belok mana Reth?" ucap Zaidan

"nanti ada pertigaan, belok kanan ajaa" ucap Retha menjelaskan dan Zaidan yang mengangguk paham

Saat diperjalanan, tiba-tiba hujan turun dan Zaidan memutuskan untuk berteduh terlebih dahulu dan mereka langsung turun dari motor untuk berteduh saat Zaidan behenti di sebuah warung kecil pinggir jalan.

"Reth, neduh dulu yaa gua gak bawa jas ujan" ucap Zaidan

"iyaa iya gapapaa Dan santai ajaa" ucap Retha

Lalu, keduanya diam dengan lamunannya masing-masing. Pluviophile, sebutan bagi orang-orang pecinta hujan. Mereka adalah orang yang merasa damai dan bahagia ketika hujan datang. Salah satunya adalah Retha. Dia sangat menyukai hujan, karena saat air hujan mendaratkan dirinya ditanah akan ada aroma tersendiri yang membuat hatinya tenang.

Retha yang sedang duduk dikursi memejamkan matanya dan menarik nafasnya dalam sambil mendengerkan rintik-rintik bunyi hujan yang damai. Namun Retha merasakan ada sesuatu yang berada dipundaknya dan ia langsung membuka matanya untuk melihat apa itu.

"ini pake jaket gua aja, cardigan lu basah. Nanti malah kedinginan" ucap Zaidan yang ternyta yang Rerha rasakam tersebut adalah jaket milik Zaidan

"eh gapapa kok, lu aja yang make. Tapi kalo lu maksa gua buat make jaket ini yaudah makasih deh" ucap Retha yang membuat Zaidan sedikit tertawa

"ini masih jauh Reth?" tanya Zaidan

"gak sih, itu didepan udah perumahan gua kok. Mau ujan-ujanan aja?" tanya Retha

"gak usah, jangan ujan-ujanan. Lu lagi sakit" ucap Zaidan

"gakk kok gapapa ih ayo, gua suka ujan-ujanan soalnya seru" rengek Retha

"gak, gak nanti lu tambah sakit" ucap Zaidan dan Retha hanya mengerucutkan bibirnya kecewa

"yaudah deh ayo, tapi tunggu reda dikit baru jalan, ini masih deres bgt soalnya" ucap Zaidan dan Retha langsung tersenyum lebar sambil mengangguk semangat saat mendengarnya

"udah gak deres nih ayo" ajak Retha

"masih lumayan deres Reth" ucap Zaidan, namun Retha sudah langsung berjalan pelan meninggalkan Zaidan yang masih berada ditempat mereka  berteduh tadi.

"ayo cepet" ucap Retha sambil menepuk jok motor milik Zaidan itu dan Zaidan hanyaa bisa pasrah dan menuruti Retha

"tapi lu pegangan ya? Gua ngebut biar gak kelamaan ujan-ujananya" ucap Zaidan

"okey bos" ucap Retha sambil hormat bak sedang upacara

Zaidan berusaha menancap gas sekencang mungkin agar Retha tak lama terkena hujan

"Reth belok mana" ucap Zaidan

"nanti pertigaan belok kanan" jawab Retha dan Zaidan langsusng mengangguk paham

Zaidan mengarahkan motornya sesuai arahan Retha yang akhirnya sampai dirumah milik Retha yang ia tinggali sejak ia kecil.

"nih udah sampe, lu masuk dulu ya? Keringin badan lu pake baju adek gua. Baju lu basah gitu" ucap Retha

"ga usah Reth, mainnya kapan-kapan aja. Ini gua langsung balik aja ya?" ucap Zaidan

"iih? Masuk dulu gak si? Lu basah kuyup gini" ucap Retha

"gapapa, gua balik biar lu bisa langsung istirahat. Bye Reth" ucap Zaidan sambil menjalankan motornya menjauh dari Retha

"eh iya bye" ucap Retha sambil melambaikan tangannya kearah Zaidan.

Retha  [end]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang