22

285 54 38
                                    

[aku lagi mau up dua part ni:3 btw happy reading gais]


Pukul 03.00 dini hari, Shindi terbangun karna ingin kekamar mandi. Namun dia kebingungan mata Retha tertutup, namum badam Retha gemetar seperti ketakutan.

"kak Retha? Kakak gapapa?" tanya Shindi pelan

"duh gimana ini" ucap Shindi

"kak Caca, kak bangun plis, kak Retha act weird. Aku gak tau harus gimana" ucap Shindi yang membangunakan Caca

"hmmm? Kenapa Shin?" tanya Caca dengan nyawa yang belum penuh seutuhnya

"kak Retha" ucap Shindi

"hah? Kenapa Retha?" ucap Caca yang langsung bangun saat mendengar nama Retha

"aku gak tau, aku bangunin gak bangun" ucap Shindi

"Reth? Rethaaa?" ucap Caca yang mengeraki tubuh Retha

"Shin, tolong panggilin bang Satria atau Aji deh" ucap Caca

"bentar kak aku panggil dulu" ucap Shindi yang langsung beranjak kekamar Aji juga Satria

"mana Retha? Eh sorry berisik, masih pada tidur ya?" ucap Satria yang sudah memasuki kamar yang Retha tempati

"Reth? Rethaa? Rarethaa?" ucap Satria dengan menggoyangkan tubuh adiknya itu

"abangg! Retha takut" ucap Retha yang tersadarkan diri yang membuat Caca, Shindi dan Aji yang melihat itu terkejut

"lu tidur dikamar gua sama Aji ya?" ucap Satria yang menuntun adiknya untuk bangun dan pindah kekamar Satria dan Aji

"obat kak Retha dimana ya?" tanya Aji sambil mencari obat Retha didalam tas Retha

"hah obat apa? Obat maagh? Paling di tas dia Ji" ucap Caca

"oh ini udah ada kak, Aji ke kamar dulu ya kak" ucap Aji

"iyaaa Ji" ucap Caca

"udah Shin, tidur lagi" ucap Caca

"aku kau kekamar mandi dulu kak" ucap Shindi

"yaudah, gua lanjut tidur ya" ucap Caca

Pagi harinya, tugas membuat sarapan dialihkan kepada Naufal dan Zaidan karna  Retha masih terlelap karma semalam ia sulit untuk tidur. Karna Retha takut jika ia tidur, mimpi buruk itu akan datang lagi.

"ini Retha gak ada?" tanya Ryan saat melihat bangku yang tak terisi san ternyta Retha yang tak ada

"biar gua bawain makanannya keatas aja" ucap Satria

"gua aja bang, gua sekalian mau ambil handphone gua" ucap Caca

"yaudah Ca ini tolong banget ya" ucap Satria sambil memberikan

"iya bang santai aja" ucap Caca yang langsung mengambil pirinh berisi nasi goreng dan gelas berisi air mineral dari Satria

Caca memasuki kamar tempat Retha tertidur, Caca melihat teman sejak SMP nya itu yang sedang tertidur pulas. Caca mengingat kebali memori saat mereka berdua masih duduk disekolah menengah, Caca yang memang dari dulu selalu royal kepada teman-temannya dan Retha lah yang paling tulus. Pernah Caca merasa berada di titik terbawah, perusahaan orangtuanya yang sedang turun. Teman-teman Caca yang lain menjahui Caca tapi tidak dengan Retha yang malah mengajak Caca untuk kekantin bersama, malah membayarkan makanan Caca. Sejak itu, Caca tidak ingin jauh dari Retha karna hanya Retha yang membantunya saat perusahaan orangtuanya sedang turun. Walaupun terlihat kecil, tapi Caca tau Retha sangat tulus.

"cepet sembuh ya Retha anjing, gua gak tau lu sakit apa. Pokonya cepet sembuh ya?" ucap Caca kepada Retha yang masih memenjamkan matanya itu lalu Caca keluar kamar dan mengambil ponselnya yang sebelumnya tertinggal, dan kembali kebawah untuk sarapan bersma temannya yang lain

Retha  [end]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang