29

297 53 16
                                    

Caca berangkat menuju sekolah dengan mata yang bengkak dan sembab karna menangis semalaman. Caca merasa ia sudah melakukan hal yang benar untuk melepas seseorang tang memang hatinya bukan untuk dia. Akan sakit jika Caca teruskan hubungan itu. Namun bohong jika Caca merasa ia tak sedih dan kehilangan.

"loh Ca? Yang ribut gua sama Naufal kenapa yag sembab mata lo?" tanya Laura saat mihat Caca yang baru masuk kelas

"gue abis drakoran Lau, terus sedih jadi gini" ucap Caca berbohong

"Retha masuk kan hari ini?" tanya Grezy

"kemaren sih bilangnya masuk" ucap Laura

"pokonya seharian gua harus sama Retha, biar gak ada yang berani bully Retha" ucap Grezy

"gua bisa jaga diri anjeng" ucap Retha yang baru datang bersama Zaidan

"aaaaaa Rethaaa, udah lama gak liat lo pake seragam" ucap Grezy

"bacot anjir Grezy" ucap Retha

"Retha bisa ngomong berdua di rooftop sebentar?" tanya Zaidan

"iya Dan boleh" ucap Retha kemudian mereka berjalan kearah rooftop yang masih belum banyak siswa karna masih pagi

Sesampainya di rooftop, Zaidan langsung memeluk Retha erat. Retha yang dipeluk hanya kebingungan mengapa Zaidan meneluknya dengan begitu erat.

"Reth, biarin gua meluk lo lebih lama Reth" ucap Zaidan dengan suara bergetar karna ia menangis

"lo nangis?" tanya Retha yang mendengar suara Zaidan

Zaidan tak menjawab pertanyaan yang dilontarkan Retha. Zaidan memeluk Retha dengan erat, hembusan angin pagi menjadi saksi pelukan perpisahan mereka.

Zaidan melepaskan pelukannya itu dan memyeka kedua matanya yang basah karna menangis lalu menatap kearah dua mata indah milik Retha, mata mereka saling bertatapan.

"Retha, gua minta maaf banget. Gua punya salah besar sama lo. Tapi yang harus lo tau, perasaan gua tulus ke lo Reth. Gua bener-bener sayang sama lo" ucap Zaidan dengan senyum tulus terukir dibibirnya

"lo- kenapa?" tanya Retha yang merasa ada yang aneh dengan Zaidan

"gapapa Retha, udah yuk balik ke kelas?" ajak Zaidan dan Retha mengangguk setuju

"tapi lo duluan aja nanti gua nyusul ya" ucap Zaidan dan mereka berpisah arah, Retha menuju kekelas sedangkaan Zaidan menuju tempat lain.

Bel pelajaran sudah berbunyi sejak tadi, namun Zaidan tak kunjung datang juga. Retha memiliki perasaan tidak enak itu pun sibuk dengan ponselnyaa yang terus menelfon Zaidan.

Selama pelajaran dimulai Retha hanya memutar-mutarkan pulpennya tak fokus karna pikirannya sekarang beralih ke Zaidan yang tak juga datang.

"gaia gais liat base sekolah cepet!" ucap Aldi

Retha yang tak tertarik itu pun masih sinuk dengan ponselnya yang menelfon ke Zaidan namun ponsel Zaidan sekarang yang tidak aktif.

"ini motor Zaidan bukan sih Jev?" tanya Caca memberikan foto yang ada dibase sekolah mereka

"lah iya anjing! Kenapa si Zaidan?" ucap Chandra

Retha tang mendengar nama Zaidan itu langsung merebut ponsel Caca dan melihat isi base sekolah tersebut.

Retha tang mendengar nama Zaidan itu langsung merebut ponsel Caca dan melihat isi base sekolah tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Retha  [end]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang