25

294 53 22
                                    

[Selamat malam mingguan dari aku yang malam minggu masih kerja. Jiahk. Happy Reading gais!🌻💛]





Ridwan dan Satria meminta tolong kepada Aji untuk memanggilkan Retha yang berada dikamar untuk segera makan malam dimeja bersama.

"kak Retha, disuruh mak- LO NGAPAIN BUKA BUKU?!" ucapan Aji tak ia lanjutkan karna terkejut melihat kakaknya yang sedang membuka buku pelajaran

"ya belajar lah" ucap Retha

"abang! Ayah! Kayanya kak Retha demam" teriak Aji yang membuat Satria dan Ridwan langsung menuju kamar Retha

"Retha demam? Coba bang cek adeknya" ucap Ridwan yang terlihat khawatir

"lo demam? Tapi gak panas" ucap Satria meletakan telapak tangannya di kening Retha

"emang gua gak demam anjir, Aji ngaur!" ucap Retha sambil melepaskan telapak tangan Satria yang masih ada dikeningnya

"soalnya lo belajar kak, gua pikir lo demam" ucap Aji dengan wajah polos

"adek kampret ya lo! Udah kelas 12 gua harus belajar lah" ucap Retha melemparkan pulpen kearah Aji

"gua jadi Aji juga bakal ngira lo demam sih" ucap Satria

"ayah! Abang sama Aji nih, nyebelin!" ucap Retha mengadu kepada Ridwan

"Aji, abang itu adeknya mau rajin malah digituin, tapi ayah juga kaget Retha belajar sih. Udah ayo makan dulu, nanti makanannya keburu dingin" ucap Ridwan yang langsung pergi menuju ruang makan yang disusl oleh Aji

"kan, ayah aja bingung sama lo" ucap Satria yang menyusul Ridwan juga Aji

"apa salah Retha yang ingin pinter ini gusti" ucap Retha sambil menutup buku fisika yang tadi sedang ia pelajari dan ia menyusul yang lain untuk makan bersama

Dimeja makan suasana hangat yang Retha rindukan tercipta lagi setelah sekian lama. Mereka berbincang, juga saling bertukar cerita satu sama lain. Retha dapat melihat Aji yang sudah tak kaku dengan Ridwan. Aji terlihat nyaman dengan Ridwan, walaupun Ridwan bukan ayah kandung Aji tapi Retha yakin Ridwan sangat menyanyangi Aji seperti Ridwan menyayangi Retha juga Satria.

"ini udah kan? Biar Retha cuciin ya" ucap Retha mengangkat piring-piring itu

"gak usah Reth, biar gua aja. Lo mau belajar kan katanya?" ucap Satria

"ih lo emang abang terbaik. Yaudah gua belajar dulu ya" ucap Retha yang berpamitan kepada Ridwan, Aji dan Satria

Sudah 45menit Retha sibuk dengan buku yang berada didepannya, buku ini Retha beli saat ia pergi bersama Zaidan. Retha membeli beberapa buku pelajaran kelas 12 karna saat masuk nanti, ia sudah menjadi murid kelas 12 dan ia ingin lebih fokus belajar agar bisa berkuliah di universitas yang terbaik untuknya.

"anying ini darimana sih angkanya?! Stuck gini otak gua" ucap Retha sambil memukul kepalanya pelan dengan pulpen

"mending gua chat Laura deh" Kemudian Retha langsung mencari kontak Laura untuk menanyakam tentang pelajaran

Retha mengerutkan dahinya saat melihat ada panggilan masuk dari Laura

"lo sakit kan?" ucap Laura lewat panggilan telfon

"gak anjir, kenapa emang?" ucap Retha

"tumben lo nanga tentang pelajaran, makanya gua kira lo sakit atau abis kepentok. Yaudah gua jelasin lewat telfon aja ya?" ucap Laura kemudian Laura menjelaskan kepada Retha. Saat Laura menjelaskan, Retha benar-benar sangat paham dengan apa yang Laura jelaskan.

"gimana? Ada yang mau ditanya lagi gak?" ucap Laura

"belum ada sih Lau, nanti kalo ada gua telfon lagi gapapa kan?" tanya Retha

Retha  [end]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang