Retha dan Jevano berangkat bersama menuju sekolah dengan status sepasang kekasih untuk perrtama kalinya.
Selama perjalanan menuju kelas mereka, satu lorong melihat kearah dua insan yang sedang berjalan dengan tangan yang di genggam itu dengan tatapan yang berbeda-beda. Ada yang terlihat senang dan tak sedikit juga yang terlihat tak suka.
"aduh berasa artis deh gue diliatin gini, lepasin aja Jev, gak enak diliatin" ucap Retha melepaskan genggaman tangannya itu
"jangan dilepas, biar orang tau lo punya gue" ucap Jevano yang menggenggam lengan Retha kembali
Retha pasrah dengan Jevano yang masih dengan pendiriannya untuk menggengam tangan Retha sampai dikelas.
"uhuuuyy ada kapel baru nih" ucap Chandra
"piwiiiit cihuy" seru Naufal
"pegangangan mulu, kaya mau nyebrang" sindir Rendra
"gue tonjok ya lo bertiga?! Bacot banget" ucap Retha
"uuuw kapel baru galak banget" ucap Chandra meledek
"couple not kapel" ucap Caca dengan mode bule nya itu
"oke oke ofkors" ucap Chandra dengan nada suara sunda khas nya.
***
Jam pelajaran akhir hari ini adalah olahraga, semua murid kelas 12 ipa 2 yakni kelas Retha. Semua sudah berganti seragam menjadi seragam olahraga dan langsung menuju kelapangan.
Retha datang kelapangan dengan seragam olahraga yang sudah melekat ditubuhnya juga rambut yang dikuncir satu dibelakang yang mebuat leher jenjangnya yang indah terihat.
Jevano melihat itu langsung menghampiri Retha dan melepas kunciran Retha secara sepihak yang membuat Retha terkejut.
"gak usah di kuncir, lo keliatan tambah cantik kalo di kuncir. Nanti pada suka" ucap Jevano dengan kunciran Retha yang ia kantongi kemudian kembali kebarisannya semula
"aaaw sosweet banget" ucap Caca meledek Retha
"gilaaaa gue jadi mau pacaran, tapi sama siapa ya" ucap Grezy
"gak ada sweet sweet nya anjrit. Gerah gue gak pake kunciran" ucap Retha kesal
"nih pake jedai gue aja, jepitin sebagian rambut aja daripada keringet terus lepek" ucap Laura memberikan jepitan rambut kepada Retha
"thankyou Lau" ucap Retha menerima jepitan pemberian Laura
Jam olahraga sudah berjalan dan waktunya para murid pulang kembali kerumahnya masing-masing. Tapi tidak untuk Retha dan teman-temannya itu, merema memutuskan untuk berkumpul bersama terlebih dahulu karna menurut mereka jika nanti memasuki semester dua di kelas 12 ini, mereka akan jarang bisa berkumpul lagi karna sudah sibuk dengan berbagai test untuk masuk ke perguruan tinggi.
Mereka memilih untuk berkumpul dirumah Caca yang tak terlalu jauh dari sekolah itu. Sebelumnya mereka ingin berkumpul di Kafe milik paman Naufal namun mereja merasa bosan jika selalu disana, jadi lah Caca menyarankan untuk dirumahnya.
Retha yang sudah sangat sering kerumah Caca itu pun langsung memasuki rumah Caca tanpa seizin pemiliknya, Caca yang sudah biasa dengan kelakuan Retha itu tak terlalu ambil pusing karna memang sifat Retha seperti itu. Bukannya tidak sopam, namun Retha sudah menganggap rumah Caca adalag rumah ketiganya setelah rumah Sari dan Ridwan karna Retha yang sering menginap dirumah Caca.
"lah Retha mana perasan udah masuk duluan tadi?" tanya Jevano
"gak bakal ilang anying cewe lo juga" ucap Rendra
"bucin kan lu anjir, makanya jangan ngatain gue bucin" ucap Naufal dan Jevano yang merasa bahwa perkataan Naufal benar justru tak menjawabnya
"Cacaaa cimory gue ko ilang?!" ucap Retha yang datang dari dapur dengan ekspresi kecewa
"lo sempet naro cimory emang?" tanya Caca
"gak sih, punya lo gue umpetin di freezer paling belakang terus pojok biar jadi kaya eskrim gitu enak" ucap Retha
"anjir lo, gue kira emang punya lo" ucap Grezy
"ambil ajaa yang lain Reth" ucap Caca
"amer sekalian Reth" teriak Chandra
"orang gila" ucap Grezy menempeleng kepala Chandra
Retha datang menghampiri teman-temannya yang berada di taman belakang dengan beberapa camilan milik Caca yang ia curi.
"buset, mau buka warung lo?!" ucap Rendra
"ambilin aja udah, Caca suka beli nya doang makannya jarang" ucap Retha
"pantes lo sering kerumah Caca, banyak cemilan" ucap Chandra
"cari temen kaya Caca, yang suka belanja makanan tapi gak dimakan, jadi uang jajan lo awet" ucap Retha
Mereka berdelapan bercakap mulai dari hal yang tak terlalu serius sampai dengan hal serius. Kulai dari beberapa hal konyol yang pernah mereka perbuat maupun hal lucu lainnya sudah mereka anggap sebagai candaan. Sampai akhirnya dimana mereka menceritakan mimpinya satu persatu.
Retha dengan mimpinya menjadi seorang psikolog agar bisa membantu siapapun yang mengalami kesehatan mental seperti dirinya. Laura dengan mimpinya sebagai perempuan karir seperti ibunya. Grezy dengan mimpinya sebagai pemilik travel yang dimana ia akan berlibur tanpa harus mengeluarkan biaya, sedangkan Caca yang bermimpi menjadi model besar.
"kalo kalian gimana?" tanya Caca
"ya gue sih gini-gini ajaa. Budak keluarga" ucap Naufal
"semangat lah, keluarga Haris aset dimana-mana" ucap Chandra
"cape gue jadi budak bokap gue terus" keluh Naufal dan Laura mencoba menenangkan Naufal
"kalo gue, gue pengen jadi penyanyi band, keren banget pasti gue. Setiap lomba band aja gue berasa cakep" ucap Chandra yang memang dia memiliki suara indah dan unik khas dirinya dan dia selalu diunjuk menjadi vokalis band sekolah
"kalo gue apa ya? Belum mikir kesana sih malah gue gak tau mau lanjut kuliah atau kerja" ucap Rendra
"apapun itu, pilih yang terbaik buat lo Ren. Mau kerja atau kuliah dulu pasti adaa hal baik dibelakangnya" ucap Caca
"uhuuk aduh keselek biji duren nih gue" ucap Retha meledek Caca yang terdengar dewasa itu
"gak ada duren anjir" ucap Grezy
"lo kaya gak tau Retha aja demen ngeledekin Caca" ucap Retha
"emang kampret gue punya temen kaya Retha, niat gue kan baik gitu nyemangatin Rendra" ucap Caca
"kalo Rendra baper gimana?" tanya Naufal
"gak akan lah gila ya? We're best friends bro" ucap Caca dengab nada suara british yang ia miliki
"yoi bro, norak si Naufal mah apa-aoa dibilang baper" balas Rendra dengan nada suara medok
"btw kalo mimpi lo apa Jev?" tanya Chandra
"mimpi gue mau jadi bagian dari mimpi Retha" jawaban Jevano itu membuat semua teman-temannya berdegik geli sama dengan halnya oleh Retha yang mendengar jawaban dari Jevano itu
"nyesel gue nanya kalo tau jawaban lo bakal bucin gitu Jev" ucap Chandra
"denger orang bucin tuh najis ya ternyata?" ucap Naufal
"itu yang biasa kita rasain kalo lo mode bucin Fal" ucap Grezy
"ih parah banget Lau masa bucin dibilang najis, gue jadi lo marah si Lau" ucap Retha mengompori Laura
"Laura gak bisa termakan omongan kompor lo ya Reth, sorry." ucap Naufal
HAAAII 2 PART LAGI OTW END, 1 part aku up malam ini ya? 1 nya lagi besssoookk huuu so sad bgt udh mau end:"
KAMU SEDANG MEMBACA
Retha [end]✔️
FanfictionFisik gua kuat, tapi mental gua? Belum tentu bang. Gua cape. Kalo kata orang kita keluarga, karna satu darah. Menurut gua itu salah bang. Family comes from heart not blood. Bahkan orang yang gak sedarah sama gua malah jauh lebih peduli sama gua diba...