Bel pulang sekolah sudah berbunyi sejak 5menit lalu, tapi hari ini adalah hari dimana Retha harus membersihkan kelas karna jadwal piket yanh sudah ditentukan walikelas.
Jadwal piket hari ini ada Retha, Laura, Siska, Rendra dan Bimo. Tapi ada satu orang yang seharusnya tak piket malah masih berada dikelas.
"Chan, lo ngapain sih?" tanya Rendra
"nyari pulpen lah. Panen banyak nih dapet tiga lumayan" ucap Chandra sambil memaerkan tiga pulpen yang ia temukan
"gua sama Retha udah selesai nih, gua balik duluan ya" ucap Laura sambil menaruh sapu ketempat asalnya
"okeey hati-hati ya kalian" ucap Rendra
Setelah Retha dan Laura keluar, Naufal yang sedang menunggu di koridor bersama Jevano juga Zaidan itu menyapa mereka untuk menghampiri Naufal Jevano dan Zaidan.
"udah selesai piketnya? Cape ya pasti?" ucap Naufal
"gak Fal gak cape, haus aja si" ucap Laura
"ini udah aku beliin minum, siaga banget kan aku?" ucap Naufal dengan mengeluarkan minuman botol kepada Laura
"nih" ucap Jevano dan Zaidan bersamaan memberi Retha minuman
Retha yang diberi minuman oleh kedua lelaki itu hanya memasang wajah bingung karna ada dua botol minum yang diberakan kepadanya oleh dua orang yang berbeda.
"makasih ya, tau aja kalian gua aus banget sampe dikasih dua botol gini" ucap Retha yang mengambil dua botol minuman itu
Jevano dan Zaidan hanya saling menatap dan langsung membuang tatapannya kelain arah. Naufal dan Laura yang merasakan suasana canggung itu pun langsung mencoba mencairkan suasana.
"yaudah yuk ke parkiran" ajak Naufal yang merasa bahwa suasana disana makin merasa canggung
"gua sama Retha duluan ya, soalnya Retha mau nemenin gua ke toko musik" ucap Zaidan
"yaudah gua duluan ya Lau, Fal, Jev" ucap Retha meninggalkan mereka bertiga
"ada yang kalah start nih" ucap Naufal meledek Jevano
"tenang Jev, gua dukung lu" ucap Laura
Jevano hanya menatap kosong kearah Retha dan Zaidan yang berjalan menjauh.
***
Sudah setengah jam lamanya Zaidan dan Retha berada di toko alat musik, Zaidan berniat untuk membeli gitar.
"yang itu warnanya bagus sih, klasik baanget warnanya" ucap Retha menujuk pada gitar dengan warna coklat tua
"yaudah bang, bungkus yang itu ya" ucap Zaidan
"gila lo anak sultan mana? Mau beli tinggal tunjuk aja" ucap Retha
"itu gua nabung Reth, emang dari dulu mau belajar gitar sih" ucap Zaidan
"kalo lu? Katanya lu ekskul band kan? Bisa dong ngajarin gua gitar?" ucap Zaidan
"kalo gitar gua belum bisa sih, Jevano tuh main gitaar tutup mata juga bisa dia" ucap Retha
"lu sedeket itu ya sama Jevano?" tanya Zaidan
"ya gimana gak, dia tetangga gua dan temen gua dari kecil" jelas Retha
"ini mau langsung balik atau muter dulu?" tanya Zaidan
"gua males pulang, jalan aja yuk?" ajak Retha dan Zaidan menyetujuinya
Setelah memutari satu mall, mereka sudah menentukan tujuan mereka. Yaitu pameran foto yang dilengkapi dengan banyak makanan yang berada di luar mall tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Retha [end]✔️
أدب الهواةFisik gua kuat, tapi mental gua? Belum tentu bang. Gua cape. Kalo kata orang kita keluarga, karna satu darah. Menurut gua itu salah bang. Family comes from heart not blood. Bahkan orang yang gak sedarah sama gua malah jauh lebih peduli sama gua diba...