Hari yang tak pernah Retha bayangkan, akhirnya dia bisa bertemu dengan ayahnya lagi setelah kejadian beberapa tahun silam. Di hari minggu ini, tak biasanya Retha bangun pagi biasanya di hari minggu ia bangun siang dan hanya didalam kamar untuk menonton film.
Retha yang sedari tadi sudah siap, sedang menunggu chat dari Jevano yang ingin mengantarnya.
"ini jangan bilang Jevano masih tidur, coba gua telfon deh" ucap Retha dan langsung memencet kontak Jevano untuk menyambungkan panggilan
"halo Jev? lu jadi gak anter gua ke ayah?" ucap Retha
"oiya gua lupa, bentar gua siap-siap dulu" ucap Jevano dengan suara khas masih baru bangun tidur
'yaampun ngapa suaranya gt sih?! Serak serak baru bangun. Bikin jantung gaak sehat aja' batin Retha
"eh gak usah kalo gitu, gua sendiri aja gapapaa Jev, gua malah ganggu minggu pagi lu" ucap Retha
"enggak, lu gak ganggu. Kan gua yang mau. Udah gua siap-siap dulu bentar kok" ucap Jevano dan Retha yang menjawab hanya dengan dehaman saja langusng memutuskan hubungan panggilan tersebut dan membiarkan Jevano bersiap-siap.
Sembari menunggu Jevano, Retha mengirim pesan kepada Satria
"gak guna gua nanya ke abang gua, yakali bertahun-tahun gak ketemu sekqlinya ketemu bawa rangan kosong" ucap Retha pada dirinya
Hanya membutuhkan waktu 8menit, Jevamo sekarang sudah ada didepan rumah menggunakan motor besar kesayangan miliknya dengan plat "JEV" dibelakangnya
"buset cepet amat lu?" ucap Retha sambip menutup pagar rumahnya
"gua gak kaya lu yang lelet ya" ucapan Jevano itu membuat ia mendapatkan pukulan pelan dikepalanya yang Retha berikan, lalu Retha menaiki motor itu dengan hati-hati dan Jevano memastikan bahwa Retha sudah siap lalu ia menacapkan gas motornya debgan kecepatan sedang
"Jev, nanti berhenti di toko bunga bentar ya?" ucap Retha dan Jevano hanya menganggukan kepalanya
Sesampainya di toko bunga, Retha langsung menghampiri pekerja yang ada disana dan memesan sesuatu.
"misi pak, ada bunga matahari gak pak? Tapi yang masih nyatu sama pot nya biar bisa tumbuh terus?" tanya Retha pada penjual tersebut
"ada ini neng, sekalian mau bibitnya gak?" ucap penjual itu
"boleh deh pak" ucap Retha dan penjual tersebut langsung menyiapkan pesanan Retha
Setelah penjual menyiapkan pesanan Retha, Retha membayar sesuai nominal yang penjual itu katakan dan ia langsung membawa plastik dengan berisikan 1pot berisi bunga matahari dengan bibit bunga matahari.
"Reth, lo lupa gua lagi bawa nih motor?" ucap Jevano sambil memukul tangki motornya, pasalnya, Jevano sedang menggunakan motor sport yang dimana jok belakangnya tidak terlalu besar
KAMU SEDANG MEMBACA
Retha [end]✔️
Fiksi PenggemarFisik gua kuat, tapi mental gua? Belum tentu bang. Gua cape. Kalo kata orang kita keluarga, karna satu darah. Menurut gua itu salah bang. Family comes from heart not blood. Bahkan orang yang gak sedarah sama gua malah jauh lebih peduli sama gua diba...