"lama lu" ucap Satria yang berbicara pada Retha yang baru saja memasuki mobil
"bawel" ucap Retha membalas perkataan Satria
Lalu Satria langsung menjakankan mobilnya menuju tempat yang sudah ia tentukan, yaitu pameran psikolog yang terdapat banyak buku-buku paikolog, dan ada beberapa yang membuka stand untuk konsultasi tentang mentalnya, tentu saja pameran ini dilakukan oleh orang profesional yang sudah pasti konsultasinya tak salah.
Sebelumnya, dimobil menuju kafê Neo, Satria sudah berbicara pada Aji tentang Retha.
/flashback on/
"bang maaf, Aji lama tadi dipanggil guru bentar" ucap Aji yang baru memasuki mobil
"iya Ji gapapa, santai aja" balas Satria
"oiya Ji, Retha dirumah gimana?" tanya Satria sambil mengemudikan mobilnya
"gimana apanya bang?" ucap Aji yang juga bingung dengan pertanyaan Satria
"kelakuannya, suka menyendiri atau moody gak gitu" ucap Satria
"oh kalo moody ya iya sih, mood nya gampang berubah kadang berisik banget kadang diem malah kadang emosian, gua juga suka liat dia mainin jari kaya gelisah gitu pas gua tanya kenapa dia jawabnya gapapa" jelas Satria
"emang kenapa bang?" tanya Aji
"gua khawatir sama mental Retha dan yang dari gua pelajarin yang lu bilang tadi itu ciri-ciri depresi" ucap Satria dan Aji pun terkejut
"depresi?" ucap Aji
"iyaa depresi, tapi gua udah janjian sama temen gua yang emamg dibidang psikologi, katanya ada pameran psikologi gitu. Nanti kita ajak Retha kesana ya? Tapi lu act like normal aja ya seakan kita gak pernah ngomongin ini" jelas Satria dan Aji hanya mengangguk paham dan mencoba mencerna ucapan Satria tadi
/flashback off/
Selama perjalanan menuju pameran, Retha hanya memandangi langit Jakarta dan memdengarkan lanunan musik yang diputar di radio.
"bang, kita mau kemana sih?" tanya Retha
"ke sono" jawab Satria
"jawaban lu gak menjawab anjir" ucap Retha
"ya lagian bawel banget, btw lu udah makan belum? Inget lu punya maagh jangan telat makan" ucap Satria
"udah pak dokter, bawel lo. Gua bisa jaga diri ya" ucap Retha
"ini adek gua kenapa diem aja deh? Abis di tolak cewe ya lo?" ucap Retha asal
"gak jelas lo, yang ada gua yang nolak cewe kali" ucapan Aji itu membuat ia mendapatkan tempelengan keras dari kedua kakak-kakaknya
Mobil Satria terparkir ditempat yang sudah ditentukan olwh pelakaana oameran tersebut, saat mereka keluar dari mobil dapat terlihat jelas ada banner yang menyambut mereka dengan tulisan selamat datang tersebut. Dan terlihat bahwa tempat tersebut sangat ramai pengunjung.
"pameran psikolog?" ucap Retha saat membaca banner yang terpampang nyata didepan
"iya, kita mau konsul gapapa kan Reth?" tanya Satria
"siapa yang mau konsul?" tanya Retha
"lu kak" ucap Aji
"gua kan gak kenapa-kenapa, kenapa harus konsul?" ucap Retha
"gak konsul, cuma cerita-cerita aja nanti lu didalem. Mau kan?" tanya Satria
"hmm gimana ya" ucap Retha
"ayo kak plis ya? Kalo lu mau gua janji deh seminggu beliin lu cimory" ucap Aji
"hmm duh gimana ya" ucap Retha
KAMU SEDANG MEMBACA
Retha [end]✔️
FanfictionFisik gua kuat, tapi mental gua? Belum tentu bang. Gua cape. Kalo kata orang kita keluarga, karna satu darah. Menurut gua itu salah bang. Family comes from heart not blood. Bahkan orang yang gak sedarah sama gua malah jauh lebih peduli sama gua diba...