SECRET 1 : Story Before DEBARANDIN

SECRET 6 : WHAT'S GOING ON ?

SECRET : 6
What's Going On ?

***

Waktu terus berputar, meninggalkan dua insan yang sedang mabuk cinta siang itu, rasanya mereka seperti tidak memiliki hari lain untuk bercinta.

Ini kali pertama, Andin merasakan sensasi luar biasa dari seorang pria yang bahkan baru di kenalnya dalam hitungan hari. Tapi ia sudah bisa memberikan dunia nya. Dunia yang sudah hancur bahkan oleh laki-laki yang ia percaya.

Andin tak ingin lagi mengingat bajingan itu, laki-laki sialan yang sudah membuat nya begitu patah. Juga adik tirinya, yang selama berpuluh puluh tahun selalu merebut apapun yang ia miliki, bahkan hingga kekasihnya.

Saat ini, Andin sedang berusaha lupa, entah apakah cara nya salah atau benar. Tapi pikiran tentang, seharusnya ia jangan melakukan ini, apalagi dengan pria yang dia belum mengenal pasti.

Ia begitu takut, jika perasaan yang datang saat dirinya bersama Aldebaran hanya perasaan sesaat karena pria ini lah yang datang saat Andin sedang butuh seseorang untuk mengobati lukanya.

Tapi bukankah Aldebaran juga tidak tau apapun tentang apa yang terjadi. Jadi tidak mungkin jika pria ini memang sengaja memanfaatkan kelemahan Andin, kan?

Lalu sebenarnya kenapa Aldebaran memilihnya untuk melakukan ini, atau- sebenarnya, Aldebaran melakukan ini bukan hanya dengan nya saja.

Astaga pikiran itu tiba-tiba datang, bahkan saat Aldebaran tengah membuatnya mabuk dengan setiap sentuhan nya.

Permainan itu belum selesai, Andin tidak tau sudah berapa lama, ia masih memeluk tubuh tegap Aldebaran yang berada di atasnya.

Jarinya masih bermain-main di punggung pria itu, pria yang tubuhnya masih bergerak naik dan turun. Aldebaran seperti tidak ada matinya.

"Gantian sini, kamu atas" ucapnya setelah beberapa menit bermain di atas tubuh gadis gitu.

Tanpa melepas miliknya yang masih tertanam di liang hangat yang memijatnya berkali-kali itu Aldebaran menjatuhkan tubuhnya, membuat Andin kini berada di atasnya.

"Kamu indah sekali, Andin" ucapnya pelan, sembari memandangi lekuk tubuh sintal gadis berkulit putih itu.

Gadis yang kini berada tepat di atasnya. Andin mulai memainkan perannya. Kini ia lah yang memegang kendali.

Kedua telapak Aldebaran berada di perut bagian bawah gadis itu, lalu sesekali menyeretnya keatas, menyentuh sesuatu yang menggantung indah di depan matanya.

Andin dengan lihai menggerakkan tubuhnya, dengan gerakan naik turun dan sesekali memutar, membuat Aldebaran mengejang karena mendapatkan rasa nikmat yang seolah memijit dan menjepit miliknya yang masih sangat keras dan semakin membesar itu

Dalam permainan yang sepertinya sudah menghabiskan waktu lebih dari 3 jam itu, bahkan Aldebaran baru sekali menemui puncaknya. Harus Andin akui, Aldebaran memiliki stamina yang sangat baik dan gila dalam hal ini.

Justru kali ini, Aldebaran seolah sedang memancing Andin untuk mendapatkan kenikmatan darinya. Ia menarik tubuh gadis itu lalu jatuh ke dalam pelukannya.

Sampai tiba-tiba ia memainkan perannya dari posisi bawah, ia mengangkat sedikit tubuh bagian bawah Andin, dan mulai menggerakkan tubuhnya sendiri.

Ia mempercepat gerakannya, hingga yang terdengar adalah suara gesekan tubuh mereka yang menyatu, juga desahan dari keduanya yang benar-benar mengisi keheningan di ruangan yang remang itu.

"Gak usah di tahan, keluarin aja" ucap Aldebaran di telinga Andin.

Sepertinya pria itu tau, bahwa Andin menahan suaranya agak tidak keluar, sampai-sampai Andin harus menggigit bibir bawahnya keras-keras