28. -- Our Time --

10K 648 177
                                    

*******

Udah chapter 28 aja nih. Udah satu buku sendiri ini loh. Untung di Wattpad
Gak usah kaget, aku update jam segini.

“Grandpaaaa” seorang gadis kecil berlari menghampiri seorang laki-laki yang baru masuk ke dalam rumah. Dia membawa sebuah koper kecil dan seorang perempuan yang berjalan mengekor di belakang nya.

Laki-laki itu menaruh koper nya, lalu berjongkok menunggu pelukan dari si gadis kecil

“Sayangnyaaa grandpaaa” kata laki-laki itu dengan merentangkan tangannya.

Gadis kecil yang mengenakan dress biru muda itu berlari memeluk grandpa kesayangannya yang baru kembali setelah beberapa hari tidak ada di rumah,

“Aduuuuh, kangen gak sama grandpa?” tanya nya,
Gadis itu mengangguk antusias, “Kangen, aku pengen main sama grandpa sama Susan” ucapnya

“Ok, nanti kita main ya, Susan nya dimana?”
“Di kamar nya, tadi abis di mandiin sama miss Kiki”

Aldebaran dan Andin mendekat, Arga yang masih berada di gendongan mama nya itu menggerak-gerakkan kaki dan tangannya, sampai-sampai Andin kewalahan memegangi bayi gembul itu,

“Aduh, ini kenapa jadi main Reog begini cucu grandpa ini?” tanya Papa Her yang mendekat ke arah Arga sembari menggendong Reyna

“Adek kangen juga kali sama Grandpa” kata Reyna
“Wah iya nih kayaknya, kakak boleh turun dulu? Grandpa juga mau gendong adiknya, boleh?” tanya papa Her

Reyna mengangguk, “Boleh grandpa”
Hernawan bertepuk tangan beberapa kali di depan Arga, membuat Arga semakin kencang menggerakkan tubuhnya

“Minta gendong yaaa?” tanya papa Her
Benar saja, setelah jatuh ke gendongan opa nya itu, Arga langsung anteng dan memainkan kerah kemeja opa nya,

“Kangen grandpa ini ya anak ganteng”

Arga hanya mengeluarkan suara-suara bayi yang tidak bisa di terjemahkan, anggap saja jawaban “Iya” dari bayi yang sudah belajar merangkak itu
Reyna memeluk oma nya, bergelayut di kaki sang oma yang kemudian memeluknya erat,

“Cucu nenay baik gak di rumah?” tanya Rosa
“Baik dong nay, aku bantuin mama jagain adek”
“Adududu pinter banget sih”

“Nay, aku udah mau sekolah loh” Reyna menoleh ke arah omanya dengan wajah berbinar
“Wah mau sekolah, kapan?”

“Kapan pa?” Reyna membalikkan badannya, menatap ke arah Aldebaran yang masih merangkul sang istri.

“Sebentar lagi, nunggu kakak genap 5 tahun ya” ucap Al

Reyna kembali menghadap ke oma nya,
“Asyik banget cucu nenay mau sekolah ini” ucap nya

Reyna hanya mengangguk-angguk senang sambil tersenyum lebar.

========== 

Mereka semua sedang duduk bersantai di ruang keluarga, bersama kentang goreng kesukaan Reyna di atas meja. Arga sibuk menggigiti mainannya, dengan posisi tengkurap di sofa.

“Gimana pa, lancar kerjaannya?” tanya Aldebaran
“Lancar dong, alhamdulillah. Kamu gimana di rumah, ada masalah?”
“Gak ada, lancar aja sih, kerjaan juga ok” jawab Aldebaran

“Grandpaaa” Reyna beranjak dari sofanya, dengan masih membawa potongan kentang goreng di tangannya,

“iya, kenapa kak?”
“Grandpa punya uang gak?” tanya nya
“Uang?”

Reyna mengangguk pelan, lalu kembali mengunyah sisa kentang goreng di tangannya sambil sedikit belepotan terkena saos tomat
Hernawan menatap satu per satu orang di sekelilingnya yang terdiam, menunggu kelanjutan percakapan opa dan cucu itu

SECRET 1 : Story Before DEBARANDINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang