********
Andin tersenyum gemas, melihat bayi nya yang tertidur di sebelahnya, di sebuah box bayi mungil yang lucu. Orang tua nya dan kedua mertuanya sedang sarapan di kantin rumah sakit, sedangkan matanya mengedar mencari dimana pria yang menghamilii nya 9 bulan lalu itu.
Di dalam ruangan itu hanya ada Andin dan bayinya, juga satu selanginfus yang masih tertanam di tangan kirinya. Tak lama, suara pintu kamar mandi yang letaknya di sebelah pojok ruangan, membuat Andin menatap kesana, dimana satu pria dengan kemeja putih keluar dari sana sembari menggulung lengan kemeja nya.
Pria itu melirik ke arah perempuan cantik yang wajah nya bersih tanpa make up. Perempuan itu tersenyum,
"Mas..." gumam Andin pelan,
"Udah bangun?" Andin mengangguk pelan,
"Mas, aku haus, boleh tolong ambilin minum gak?"
Al berjalan cepat mendekati istrinya yang masih terbaring lemah, dia ambilkan satu gelas air putih yang letaknya ada di meja dekat box bayi anaknya.
"Ini, minum dulu ya" Al mendekat ke Andin,"Bisa bangunnya? saya bantu ya..." Aldebaran merangkul pundak Andin, membantu nya duduk di ranjang,
"Makasih mas"Aldebaran meletakkan minum Andin kembali,
"Mau tiduran lagi?" tanya Al lembut,
Andin menggeleng, "Mau duduk aja mas. Mau liat anak kita"
Aldebaran melihat binar itu, mata yang cantik dengan sorot penuh harapan, mata yang mulai basah setiap kali jari-jari kecil bergerak menggapai tangan Andin."Mas, lihat deh..." kata Andin tanpa menoleh ke suami nya
"Kenapa?"
"Anak kita lucu banget"Al ikut melongok ke box bayi itu, melihat anak nya yang sesekali menggerak-gerakan kaki nya. pria itu tersenyum,
"Makasih ya ndin, ini hadiah paling indah yang pernah saya terima seumur hidup saya" ucap nya pelan. Andin tidak menjawab, dia hanya menatap suami nya lekat-lekat lalu menulurkan tangannya di atas box bayi mereka, tangan yang lansung disambut hangat oleh Aldebaran, pria itu menggenggam tangan Andin lembut sambil sesekali jari-jarinya bergerak membelai nya. Tak lama kemudian, suster datang, membawa sarapan untuk Andin.
"Ibu Alfahri, sarapan dulu ya" kata suster itu setelah menaruh makanan untk Andin.
"Terima kasih ya sus"
"Sama-sama bu, mari"Setelah suster itu menutup pintu, tak lama dokter juga masuk. Andin bahkan belum sempat menikmati sarapannya. Aldebaran menoleh ke arah pintu,
"Dokter.." Al beranjak dari kursi,
"Selamat pagi bu, pak. Gimana bu, tidurnya enak semalam? Atau ada nyeri yang dirasain?" tanya dokter Mike."Alhamdulillah dok, saya bisa tidur dan nyeri nya juga udah berkurang. Cuma masih lemes aja sih" jawab Andin
"Kalau gitu, saya gak perlu meresepkan obat lagi ya, tinggal di bawa istirahat, tiduran, makan, ngobrol sama suami, pasti akan lebih cepat pulihnya, tenaga juga akan kembali normal"
"Iya dok,""Terus, ASI nya? apa ada masalah? Mungkin gak keluar, atau sakit, nyeri mungkin?"
Andin menggeleng pelan, "Sejauh ini gak ada masalah dok, semuanya baik, ASI nya juga banyak" jawab Andin,"Sangat membahagiakan mendengarnya. Bukan begitu, pak ?" tanya dokter Mike pada Aldebaran yang masih memasang wajah bingung atas percakapan kedua perempuan di hadapannya.
"Apanya yang sakit dok? Memangnya kalau ngasih ASI itu sakit ya?" tanya Al dengan polosnya, Andin terkekeh,Dokter Mike tersenyum sedikit, lalu menunduk beberapa detik,
"Beberapa ibu, setelah melahirkan, merasakan sakit pada payudara nya saat menyusui pak, ada juga yang ASI nya tidak bisa keluar dan harus di bantu dengan pompa. Bahkan ada juga yang benar-benar tidak bisa keluar sampai mengharuskan bayi nya meminum susu formula.
![](https://img.wattpad.com/cover/268686503-288-k453597.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
SECRET 1 : Story Before DEBARANDIN
DragosteThis is 21+ content and Comedy ; mengandung adegan dewasa, jokes bapak-bapak dan kekerasan SUDAH TERSEDIA VERSI NOVEL! Cerita selanjutnya yang di update adalah Sekuel atau bagian kedua dari Novel. BELI NOVEL SECRET HANYA DI TOKOPEDIA DAN BUKALAPAK...