SECRET 1 : Story Before DEBARANDIN

29. -- For The Last Time --

********

"Siapa nak?" Andin berdiri di belakang Reyna dengan menggendong Arga yang baru selesai sarapan ASI
Andin pikir, itu adalah babysitter yang dikirim agency untuk bekerja dengannya. Tapi sepertinya bukan.

Andin mengamati dari atas sampai bawah, dengan baju model sabrina berwarna merah, rok span pendek di atas lutut berwarna hitam pekat dan wedges dengan tinggi lebih dari 5 cm, perempuan di hadapannya ini lebih cocok menjadi model majalah dewasa, ketimbang babysitter.

"Cari siapa ya mbak?" tanya Andin
Perempuan itu masih diam, tersenyum sedikit ke arah Andin. Dia menatap Reyna dan Arga bergantian

"Mbak?" suara Andin memecah lamunan perempuan itu,
"Oh, iya.. sorry. Ini bener rumahnya Aldebaran?" tanya perempuan itu

"Iya, ini rumahnya Aldebaran, anda siapa ya?"
Tidak menjawab pertanyaan Andin, perempuan itu justru terdiam,
"Aku bisa, ketemu Aldebaran? Apa dia ada di dalam?" tanya nya

Andin tersenyum ramah, meski kini di kepalanya banyak sekali pertanyaan tentang perempuan itu,
Tentang siapa dia, ada hubungan apa dia dengan Aldebaran, sejauh apa hubungan mereka dan masih banyak lagi pertanyaan yang timbul di pikiran Andin.

"Mbak belum menjawab pertanyaan saya, mbak ini siapa ? ada urusan apa bertemu dengan suami saya?"
"Su-suami?"

"Iya, yang mbak maksud itu Aldebaran kan? Aldebaran Alfahri, atau siapa?"
"I-iya"
"Iya betul, saya istrinya, dan ini anak-anaknya" kata Andin

'Siapa perempuan ini?'
'Jangan-jangan dia selingkuhannya mas Al, atau jangan-jangan dia lagi hamil anaknya mas Al terus minta pertanggung jawaban' pikir Andin yang seketika langsung di tepisnya
'Gak.. gak, mas Al gak mungkin selingkuh, dia gak mungkin jahat sama aku'

"Jadi, apa aku bisa ketemu sama Al?"
"Nama mbak siapa?"
"Nanti Al juga tau siapa aku"
"Maaf mbak, lebih baik mbak pulang aja ya..
permisi" Andin ingin menutup pintu, kemudian beberapa detik, pintu itu di halangi oleh tangan perempuan itu

"Tolong mbak, saya mau ketemu sama Aldebaran" suara perempuan itu merendah,
Tak lama Kiki kembali dari dapur membawa satu gelas air putih pesanan Reyna,

"Reyna Putri Alfahri, yang cantik jelita ini mi..... Eh ada tamu" ucap Kiki
"Kiki...." Andin memutar badannya menghadap ke arah Kiki yang berdiri di belakangnya

"Iya mbak Andin"
"Tolong panggilin mas Al ya, di kamar. Dia lagi mandi tadi, kalau udah selesai bilang ke dia ada tamu"

"Oh iya mbak, Kiki naik sekarang"
"Ini sama Reyna ya temenin dia dulu di kamarnya"
Andin membelai kepala Reyna lembut, gadis itu mendongak ke atas,

"Kakak, main di kamar dulu ya sama miss Kiki, nanti mama susulin"
"Ok ma"
"Pinter anak mama, gih"

Reyna dan Kiki sudah tidak terlihat lagi, Andin yang masih menggendong Arga mempersilahkan perempuan yang enggan menyebutkan namanya itu untuk masuk, beberapa saat setelah duduk, minuman untuk perempuan itu datang.

Andin tidak bicara apapun, dia justru memikirkan banyak hal tentang perempuan itu. Arga sibuk bermain dengan tali baju mamanya, dengan sesekali mengeluarkan suara-suara gemasnya,

"Anak kamu namanya siapa?" perempuan itu membuka suara
"Yang mana?" Andin balik bertanya,
"Ini, bayi yang kamu gendong"
"Oh, ini Arga--- Arga Bumantara Alfahri" ucap Andin
"Berapa bulan?"

"5 bulan"
"Aku pernah lihat foto nya di handphone Aldebaran, gak nyangka anak dia lucu banget, ganteng. Persis papanya" Perempuan itu bicara dengan sedikit terbata-bata