SECRET 1 : Story Before DEBARANDIN

25. -- Just Stop And Go --

********

Perempuan itu terus mendekat...

“Saya bilang stop”
“I just wanna say sorry”

“MAAF BUAT APA!?” Al dengan wajah judesnya, suara nya yang meninggi dan matanya yang mulai merah, sudah berdiri tepat di samping mobilnya.

Beberapa orang bahkan memperhatikan mereka
Aldebaran menatap sekitarnya, lalu mulai mengecilkan volume suaranya

“Apa?”
“Al, I can tell you, what the reason why...”
“NO! I don’t need your reason. Apapun yang kamu katakan sekarang, saya gak peduli”
Baru saja Al akan masuk ke mobilnya, perempuan itu menarik lengan Aldebaran

“Kasih aku kesempatan bicara Al, selama ini aku--“
“APA LAGI!” Al mengibaskan lengannya, membuat cengkraman perempuan itu terlepas,
Rasanya kali ini, pria itu sudah tidak bisa menahan amarahnya. Perempuan yang usianya hampir sama dengan Al itu mengenakan rok span selutut dan blazer hitam.

“Al tadi aku kaya mimpi liat kamu di dalam, meski sekarang kamu banyak berubah, aku tetap bisa mengenali kamu” suara perempuan itu terdengar lemah dan lembut. Meski Al tau, selembut apapun dia, tidak akan pernah mengikis hati nya yang sudah membatu.

Aldebaran diam, matanya sudah hampir basah, namun sekuat tenaga dia tahan, dia memutar ola matanya, bahkan dia seperti tidak sudi menatap perempuan di hadapannya itu.

“Al, aku tau kamu—“
“DIEM! Saya gak mau denger kamu bicara lagi” Aldebaran mengacungkan jarinya tepat di wajah perempuan itu

Perempuan itu mulai terisak, bahunya bergerak menahan suara tangis yang begitu menyakitkan
“Aku seneng Al, ketemu kamu. Aku bahkan udah nyerah buat cari kamu selama ini. Aku tersiksa Al”
“Ck, gak usah drama. Bukanya kamu happy ya, jadi simpenan suami orang selama ini?”

“Al, enggak”
“ENGGAK APA?”
“Kamu kenapa sih Al, kamu berubah?”
Aldebaran menarik nafas panjang, lalu diam beberapa detik

“Iya, saya memang udah berubah, saya bukan lagi Aldebaran yang kamu kenal. Saya bukan lagi Aldebaran yang dengan gampangnya kamu bodoh-bodohin...” Al menjeda kalimatnya,

“Saya, bukan lagi orang yang sama, dengan yang melihat kamu tidur dengan laki-laki lain. Saya bukan orang yang sama, yang tiba-tiba datang ingin menemui kamu dengan membawa cincin yang saya beli pakai uang saya sendiri. SAYA SUDAH BUKAN YANG DULU LAGI LARAS!”

‘braaak’

Aldebaran memukul kaca mobil nya dengan sangat kencang. Membuat perempuan bernama Laras itu terkejut. Benar, Al bukan yang dulu, Al yang tidak pernah bicara dengan nada tinggi sedikit pun. Dengan wajah nya yang memerah, Al menatap tajam ke arah Laras.

“KAMU YANG UDAH BUAT SAYA BERUBAH. KAMU YANG BUAT SAYA KEHILANGAN DIRI SAYA YANG DULU, KAMU YANG SUDAH MENGHANCURKAN SAYA, KAMU SADAR GAK, HAH!”

Laras bahkan kelihatan ketakutan, menatap mata Al yang seperti siap menerkamnya

“Al....”
“Saya sakit Laras, saya kecewa, saya marah. Saya bahkan hampir mati malam itu karena melihat kamu sedang---- ”

“Al, udah, cukup” Laras memegangi ujung jas pria itu, pria yang nafasnya tersengal-sengal sebab kemarahan yang baru saja dia tumpahkan
“Aku salah Al, aku salah...”

“IYA! KAMU SALAH! MEMANG KAMU SALAH!”

“Tapi aku yakin, tuhan mempertemukan kita sekarang, bukan tanpa maksud. Tuhan pasti punya rencana lain”

“Kamu gak tau, Laras, apa yang sudah saya lewati selama bertahun-tahun, kamu gak ngerti gimana hancurnya saya waktu itu”

“Aku ngerti Al”