********
Kebahagiaan selalu datang pada seseorang yang percaya bahwa dia pantas bahagia. Andin menatap lekat, foto pernikahannya dengan Aldebaran beberapa bulan yang lalu.Dia tersenyum manis, melihat suaminya dengan jas putih membuat kulit nya terlihat lebih gelap.
“Item banget kamu mas pake putih gitu” gumam Andin
“Tapi aku cinta” ucapnya lagi.Aldebaran sedang mandi, terdengar bunyi guyuran air dari shower yang memecah lamunan Andin. Itu adalah beberapa bulan semenjak keputusan mereka untuk kembali ke ‘rumah’. Andin beranjak dari tempat duduknya, menuju cermin yang lumayan besar, tempat dia dan Al sering berdiri, bolak-balik melihat apa baju yang mereka pakai sudah cocok atau belum.
Andin jadi suka bercermin akhir-akhir ini, dengan perutnya yang semakin membuncit, dia sering tertawa kecil melihat bentukan nya sendiri yang sudah mirip lontong plastik. Dia memutar-mutar tubuh nya, ke kanan ke kiri, dengan memegangi anak Aldebaran yang ada di kandungannya.
“Sayang, liat, mama bulet banget ya kaya bola bekel” bisik Andin sembari mengelus perutnya. Andin sering sekali mengajak anaknya bicara, entah itu ketika masak, mandi, mau tidur atau bahkan meminta saran anaknya memilih baju yang mau dia pakai hari itu. Dia terkekeh dengan kalimatnya sendiri.
Wajar, jika dimasa kehamilan, berat badan jadi naik, Andin tidak pernah mempermasalahkannya, apalagi Aldebaran yang selalu membawakan makanan untuknya setiap pulang kerja, selalu.. setiap hari.
“Mas Al, ini kamu bawain aku makanan banyak banget udah kaya mandor ngasih makan kuli deh, mas” Al tersedak mendengar kalimat Andin, lalu dia tertawa sedikit,
“Ya emang kenapa sih, orang bawain makanan buat istri sendiri, emangnya salah?” Al balik bertanya
“Ya gak salah sih mas, tapi aku minta nya apa”
“Kan tetep di beliin, yang lain ini...” Al menunjuk makanan di hadapannya... “Bonus” kata Aldebaran sembari melepas jasnya.Mereka sedang duduk di ruang tamu depan, menghadap banyak makanan yang Aldebaran bawa untuk memenuhi kemauan istrinya.
“Bonus nya banyak juga ya” ucap Andin
“Ya kan saya ikut makan, mama juga, jadi belinya banyak” ucap Al. Dia kemudian duduk dan ikut mengunyah pizza yang dia beli sepulang kerja.“Mas, ini badan aku udah bengkak banget, kaya gajah Lampung” bisik Andin, meski demikian dia tetap saja memegangi kardus pizza untuk dirinya sendiri dengan tangan yang satunya menggenggam potongan pizza yang tinggal satu suap.
Mulutnya penuh dengan potongan pizza yang dia gigit dengan porsi cukup besar, Al hanya menggeleng heran melihat Andin yang beberapa kali mengeluh akan menjadi gajah lampung setiap kali di bawakan makanan oleh nya namun tetap saja dia yang makan paling banyak.
“Bilangnya udah kaya gajah Lampung, tapi tetep megang pizza buat sendiri” kata Al
“Ih mas Al, ini kalau gak habis kan aku taruh lagi, kamu yang makan”“Loh kok jadi saya?”
“Ya kamu lah mas, kamu yang harus makan, makanan aku yang gak habis” ucap Andin tanpa dosa“Nanti saya yang jadi gajah kalau gitu”
“Ya gak apa-apa dong, nanti kita jadi keluarga gajah”
“Ck, gemas banget kamu ndin” ucap Al lirih“Hah?”
“Ha apa?”“Apa tadi mas bilang?” Andin berhenti mengunyah, untuk mendengar kalimat Aldebaran barusan yang tak bisa dia dengar dengan jelas
“Apa? Saya gak ngomong apa-apa”
“Oh, kirain”Al tersenyum lagi..
“Anak papa makannya banyak juga ya” ucap Aldebaran lalu memegangi perut Andin
KAMU SEDANG MEMBACA
SECRET 1 : Story Before DEBARANDIN
RomanceThis is 21+ content and Comedy ; mengandung adegan dewasa, jokes bapak-bapak dan kekerasan SUDAH TERSEDIA VERSI NOVEL! Cerita selanjutnya yang di update adalah Sekuel atau bagian kedua dari Novel. BELI NOVEL SECRET HANYA DI TOKOPEDIA DAN BUKALAPAK...