SECRET 1 : Story Before DEBARANDIN

19. -- Welcome To The World --

********

"MICHEELLE" Andin memanggil perempuan yang baru saja keluar dari pintu utama. Perempuan itu berhenti, terdiam beberapa detik, lalu menoleh ke arah seseorang yang memanggilnya, seorang wanita yang kini namanya resmi menyandang nama belakang dari pria yang dulu teramat dia cintai atau mungkin, sampai selamanya.

"Andin..." ucap Michele lirih
Andin berhenti beberapa langkah dari Michele, Aldebaran tepat berada tak jauh dari sana. Menatap Andin dan Michele saling berhadapan. Andin melangkah perlahan, mendekati Michele, menatap sendu Michele yang masih menangis.

Aldebaran masih bergeming, sedang Andin, perlahan menyentuh lembut lengan Michele lalu menggenggam tangannya.

"Michele..." suara Andin sedikit bergetar, Michele tidak menjawab, dia hanya terus menatap ke bawah

"Aku minta maaf ya sama kamu" kata Michele lirih dengan tetap tidak berani menatap Andin
"Gak, gak.. kamu jangan minta maaf" sela Andin
Michele perlahan mengangkat kepala nya, menatap Andin yang kelopak matanya mulai ikut terasa panas,

"Aku udah pernah buat kamu sama Al hampir pisah, ndin"
"Aku tau, Michele. Tapi aku gak mau nyalahin kamu. Karena aku tau, mungkin kamu cemburu, kamu marah, kecewa sama aku dan mas Al"
"Bukan sama kamu, bukan sama Al juga.. Aku mungkin marah dan kecewa, tapi sama diri aku sendiri ndin" kata Michele

"Chel, kalau memang kamu mau benci aku, benci aku sebisa kamu, aku gak apa-apa"

"Aku emang pernah benci sama kamu ndin, aku sakit hati, waktu pertama kali aku liat kamu di apartement Al. Kamu pakai baju Al dan disana aku tau, apa yang kamu lakuin sama Al. Saat itu, aku hancur, tapi dengan harus tetap kuat aku bilang ke kamu kalau aku pacarnya Al, karena aku memang merasa aku pacarnya"

Mata Michele seolah seperti sedang mengawang-awang, dia diam sesaat..

"Aku merasa menjadi perempuan yang menyedihkan, saat aku diam-diam datang ke pernikahan kamu dan Aldebaran. Melihat Al memeluk kamu, memberikan first kiss nya dengan wajah yang sangat bahagia, senyum Al yang selama ini gak pernah aku lihat ndin. Saat itu aku tau kalau aku udah kehilngan Aldebaran"

"Tapi, dengan keras kepala nya, aku masih mencari cara agar tetap memiliki Al meski dia sudah punya kamu. Dengan bodohnya aku berharap kalau aku bisa mengganti kamu. Dengan percaya dirinya aku selalu mengaku jauh lebih baik dari kamu. Padahal ndin, dari segi manapun, aku akan tetap kalah dari kamu tentang memenangkan hati Aldebaran"

"Aku tau, Michele. Ini juga salah aku. Kamu gak sepenuhnya salah. Aku yang datang ke hidup mas Al padahal aku gak tau saat itu dia masih punya kamu"

"Gak ndin, Al gak pernah memiliki aku, tapi aku yang merasa memiliki dia. Kamu pasti pernah tanya kan, sama suami kamu" Andin dan Michele kemudian menoleh ke belakang, tepat dimana Al berdiri, lalu kemudian kembali saling menatap,
"Al pastiselalu bilang kalau dia gak cinta sama aku, kan?"

Andin mengangguk pelan, "Iya"

"Itu yang sebenarnya, Al emang gak pernah mencintai aku ndin, tapi aku yang selalu memaksakan diri untuk bisa dicintai dia. Aku melakukan banyak hal untuk membuat Al jatuh cinta, tapi aku gak bisa. Makanya saat aku tau, Al begitu tergila-gila sama kamu, aku mengatakan banyak kebohongan hanya untuk membuat Aldebaran kehilangan kepercyaan kamu"

"Aku bilang kalau Al udah tidur dengan banyak perempuan, Al cuma manfaatin kamu dan bahkan aku bilang kalau Al menikahi kamu hanya sebagai bentuk tanggung jawab karena apa yang udah dilakuin Al ke kamu"

Michele mulai terisak lagi, tangan Andin membelai lembut lengan Michele untuk membuatnya lebih tenang, padahal dia sendiri juga sedang menangis.

"Yang harus kamu tau ndin, Al bukan laki-laki seperti itu, Al mungkin melakukan kesalahan sama kamu di awal pertemuan kalian waktu itu. Aku tau semuanya. Aku tau, kamu di ruangan Al seharian, aku tau Al minta Rendy bawain kamu dress, yang Al beli dari butik terbaik di Jakarta. Aku tau kamu makan di restoran favorit Al yang tempatnya susah di temuin karena gak ada plang namanya, aku bahkan tau kalau habis itu, kamu di bawa Al ke apartement nya. Dan aku datang kesana, buat mastiin apa kamu masih disana atau enggak, tapi ternyata justru kamu yang bukain pintu"