15. -- I Can Do Everything I Want --

8.7K 523 33
                                    

**********

Sebuah foto, yang memperlihatkan Aldebaran sedang meringkuk di dalam selimut sebuah hotel. Di bagian bawah foto itu tertulis 'Michele'
Aldebaran melempar foto itu ke lantai, lalu menatap Andin yang sedang terisak,

"Andin... itu---.."

Andin mengangkat tangannya, menempelkannya di dada Al, dengan masih terus mengatur nafasnya,

"Mas... apa maksud foto itu?" tanya Andin terbata-bata

Sayangnya, Al benar-benar tidak memiliki penjelasan, bagaimana Michele bisa memiliki foto itu, sedangkan parahnya Al saja tidak tau kapan foto itu diambil dan siapa. Aldebaran menggeleng pelan..

"Mas..."
"Sa-saya gak tau ndin"
"Gak tau, gak tau apa? Itu kamu kan mas?" tanya Andin dengan nafasnya yang memburu

"I-iya, itu me-memang saya"
"Sekarang kasih aku penjelasan, gimana bisa Michele punya foto kamu di hotel?"
Aldebaran diam, kali ini dia benar-benar tidak mengerti, apa yang Michele lakukan. Tangannya mengepal membuat otot-otot nya terlihat

"Michele ternyata mau main-main sama gue" batin Aldebaran
"MAS, JAWAB!"
"Andin, itu memang saya, tapi saya gak tau gimana Michele bisa punya foto itu"
"Ya itu artinya dia satu kamar sama kamu dan dia fotoin kamu pas kamu tidur mas, simpel"

"Tapi saya gak pernah check-in sama Michele. Saya gak pernah ke hotel sama dia"
"Terus kamu pikir aku percaya mas?"
"Andin, kemarin kan saya meeting, terus besoknya saya seharian sama kamu. Saya gak mungkin pergi sama Michele"

"Atau jangan-jangan sebenarnya pas kamu bilang meeting sama Rendy sampe gak pulang itu, kamu pergi sama Michele, mas"
Al menggeleng cepat, "Saya berani sumpah"

"Ck aku gak tau mas, apa yang kamu lakuin di belakang aku" Andin berbalik badan, hendak meninggalkan Aldebaran yang mematung seperti orang bodoh yang tidak punya penjelasan apapun untuk membela dirinya.

"ANDIN.. DENGER SAYA DULU" Al menarik lengan Andin hingga membuat Andin berbalik menghadap Aldebaran

"Apa lagi?" tanya Andin lirih
"Kamu bisa tanya Rani, atau Rendy.. saya beneran meeting dan saya sakit, makanya saya gak pulang karena staff saya belum juga selesai revisi sampai malam. Saya gak enak kalau harus ninggalin mereka"

"Iya, aku percaya" ucap Andin, dengan wajah datarnya. Dia menyeka air mata yang jatuh dengan punggung tangannya. Andin kembali melangkah, namun lagi-lagi Al menahan tangannya

"Jangan pergi ndin"
"Mas, aku mau pulang. Aku percaya kok sama kamu, udah ya" kata Andin. Dia mencoba melepas genggaman Aldebaran

"Gak, saya yakin kamu marah, kalau kamu percaya sama saya, kamu disini, nemenin saya" ucap Al
"Mas, kamu harus kerja.. udah, jangan mikirin aku"
"Saya akan ninggalin semua kerjaan saya kalau itu demi kamu. Kamu jauh lebih penting dari apapun" ucap Al dengan sedikit penekanan. Andin menggeleng pelan,,

"Andin, udah berapa kali saya bilang, Michele cuma mau memisahkan kita. Kamu mau kalah gitu aja sama tipuan dia?"

Andin menarik nafas beratnya,

"BUKTIIN KE AKU SEKARANG, KALAU FOTO ITU CUMA TIPUAN MICHELE, KALAU GAK BISA, LEPASIN TANGAN AKU MAS, AKU MAU PULANG"

Kemudian Andin terdiam, cahaya hilang dari matanya, tidak ada lagi binar yang biasanya selalu dia tunjukkan meski hidupnya sedang tidak baik-baik saja. Binar cahaya yang masih Andin miliki selepas kepergian Reno, selepas semua rasa sakit yang datang dari Sasa dan mama nya, juga banyak hal yang membuat dia dipaksa harus tetap kuat meski sebenarnya dia mau menyerah.

SECRET 1 : Story Before DEBARANDINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang