********
Aldebaran sedang di ranjang nya, menatap diam-diam Andin yang sedang duduk di sofa seberang ranjang. Sore itu Al baru saja pulang, dia masuk kamar dan melihat Andin sedang membaca sebuah buku sambil tertawa kecil setiap kali membalik halamannya, satu tangannya diletakkan di perut sambil sesekali membelainya lembut.
Andin masih sibuk tersenyum-senyum dan sesekali tertawa. Entah buku apa yang dia baca, tapi yang pasti itu seharusnya buku yang mengandung humor di dalamnya.
Andin serupa bunga yang tumbuh di musim gugur, satu-satunya keajaiban yang datang ke hidup Aldebaran. Perempuan lembut yang lahir dari tempaan.
Mungkin ketika Andin di ciptakan, tuhan sedang bahagia sampai-sampai ketika Andin lahir, dia tidak menangis tapi tersenyum.
Berbeda dengan Aldebaran, Pria yang wajahnya tampan tapi sedikit bicara, judes dan kaku. Ketika dia lahir, dia juga tidak menangis, tapi langsung marah-marah pada suster yang membantu nya keluar dari rahim mamanya.
Andin menutup bukunya, lalu meletakkannya di meja. Dia berjalan agak pelan sambil memegangi perutnya menuju suami nya yang belum mandi.
“Aldebaran Alfahri, kok gak mandi?” tanya Andin dengan senyum manisnya. Dia bicara seperti seorang ibu yang bertanya pada anaknya sehabis anaknya pulang bermain
“Bentar lagi. Kamu udah baca bukunya?”
Andin mengangguk “Lanjut besok, kan suami aku udah pulang” kata Andin“Buku apa sih, kok kamu ketawa-ketawa gitu”
“Novel mas, lucu banget, tapi ada sedihnya juga. Aku bacanya bingung, nangis, ketawa, nangis, ketawa sampe capek” kata Andin“Judulnya apa?”
“Apa ya tadi judulnya--- aku lupa mas”
“Ya udah lah, palingan saya juga gak tau” kata Al.
“Aku mau ikut tiduran dong mas” kata Andin manjaAl kemudian beranjak, membiarkan Andin tiduran di tempat dia duduk sebelumnya. Andin naik ke ranjang dan menutup kaki nya yang sudah pakai kaos kaki itu dengan selimut,
“Kamu kedinginan ya?” tanya Al
“Iya mas, agak dingin ya, padahal AC juga cuma nyala satu loh” ucap AndinAl mengedarkan pandangannya ke arah dua AC yang menempel di dinding kamarnya.
“Ya udah, kamu selimutan aja ya, sini...” Al menarik selimut yang menutup kaki Andin hingga naik ke bagian atas tubuh istrinya itu. Andin hanya tersenyum,
Al beranjak, melangkah menjauhi Andin yang sedang berbaring, tapi tangan Al di tahan oleh istrinya itu, Al berbalik menatap sendu Andin yang tersenyum
“Maas” panggil Andin dengan nada manja khas nya
“Kenapa?” jawab Al. Suaranya terdengar berbisik
“Mau kemana?”
“Mandi lah”Andin diam, Hanya menatap Aldebaran sembari tersenyum-senyum, Aldebaran tau, jika Andin sudah menatapnya dengan tatapan seperti itu, apa yang harus dia lakukan. Dia menelan ludah kasar, tubuh tegapnya sedikit membungkuk, telapak tangannya dia labuh kan ke pipi bawah Andin dan menyentuh lekuk lehernya, Andin mulai terpejam perlahan, Aldebaran mengecup kening Andin beberapa detik, lalu kedua pipinya, dengan sedikit menggigitnya gemas, terakhir, tanpa Andin minta, Al mengecup lembut bibir Andin, menahannya beberapa detik.
Tubuhnya masih dalam posisi sama, sedangkan Andin memegangi lengan Aldebaran.
Beberapa detik setelah kecupan itu, Aldebaran kembali berdiri, membelai lembut pipi Andin sambil tersenyum,“Minta cium kan?” kata Al dengan tangan yang masih bergerak membelai pipi lembut istrinya.
Andin mengangguk “Iyah mas, anget banget ciuman kamu”
KAMU SEDANG MEMBACA
SECRET 1 : Story Before DEBARANDIN
RomanceThis is 21+ content and Comedy ; mengandung adegan dewasa, jokes bapak-bapak dan kekerasan SUDAH TERSEDIA VERSI NOVEL! Cerita selanjutnya yang di update adalah Sekuel atau bagian kedua dari Novel. BELI NOVEL SECRET HANYA DI TOKOPEDIA DAN BUKALAPAK...