This is 21+ content and Comedy ; mengandung adegan dewasa, jokes bapak-bapak dan kekerasan
SUDAH TERSEDIA VERSI NOVEL! Cerita selanjutnya yang di update adalah Sekuel atau bagian kedua dari Novel.
BELI NOVEL SECRET HANYA DI TOKOPEDIA DAN BUKALAPAK...
Warning : Mengandung adegan dewasa, HARAP DIBACA PELAN-PELAN DAN PENUH PENGHAYATAN AGAR MENDAPATKAN GAMBARAN APA YANG TERJADI
* *
Andin menggeser posisi tidurnya, untuk sejajar dengan Aldebaran, karena sebelumnya dia sedikit agak di bawah Aldebaran untuk bisa mendekap erat tubuh tegap suaminya itu dan menempelkan kepala di dada bidang Aldebaran, mendengar setiap detak jantung Al yang berirama, juga yang sering terdengar lebih cepat, setiap kali tangan Andin bermain membelai punggung atau tengkuknya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Andin masih tersenyum menatap wajah suami nya yang begitu menggemaskan,
"You can get more than kiss" ucap Andin berbisik "Boleh?" "Emangnya siapa yang nglarang?"
Andin membelai lembut pipi Aldebaran yang sedang menatap nya, Aldebaran tersenyum tipis, dia mengerjapkan matanya, sorot matanya yang biasanya tajam, berubah menjadi tatapan sendu yang manis, setiap bersama Andin.
Al semakin erat mendekap tubuh istrinya yang mulai agak sedikit lebih berisi, sebab anaknya yang sedang ada di kandungan Andin membuat Andin sering makan di luar kebiasaannya.
"Anak kamu minta makan terus maaas" rengek Andin suatu malam, ketika dia terbangun karena merasa lapar.
Sekarang, di hadapannya, sedang meringkuk seorang perempuan cantik yang sering manja dan bergelayut di lengannya, sesuatu yang dulu sangat di benci Aldebaran jika itu dilakukan oleh Michele.
Al membelai lembut rambut Andin, lalu mengecupnya beberapa kali. Andin mendongakkan kepalanya, menatap suami tampannya yang kadang suka menjelma menjadi king kobra.
Aldebaran mendekatkan wajahnya, menarik tubuh Andin sampai-sampai Andin tidak punya space lagi. Mereka benar-benar sangat dekat, tubuh mereka menyatu satu sama lain, Andin dengan kelakuannya, mengangkat kakinya dan menindih kaki Aldebaran yang hangat.
Andin tersenyum. Sedetik kemudian, Aldebaran dengan kebiasaannya, mengecup berkali-kali bibir Andin yang sedang tersenyum,
"Mas Al, ih" "Kenapa?" "Yang bener ciumnya" Andin merengek manja, dengan nada lembutnya yang manis. Al terkekeh, "Itu kan bener" kata Al dengan wajah datar nya "Gak gitu maaas"
"Gimana yang bener, kasih tau saya" kata Al. Andin melirik kan mata ke Aldebaran lalu menyeringai, "Kamu sengaja ya mas?" "Sengaja apa?" "Hmmm, aku tau niat kamu mas" "Apa sih kamu, godain saya terus" "Kamu juga, minta banget di godain"
Aldebaran tersenyum, kali ini deretan giginya terlihat, matanya menyipit bahkan hampir tenggelam di dalam kelopaknya. Andin kembali membelai lembut pipi suaminya itu, menyentuh bagian dagunya yang jika menempel ke pipi Andin atau bagian tubuhnya yang lain akan sedikit terasa geli sebab rambut halus yang tumbuh disana sudah mulai panjang.