°
°
°
°
°°°°Happy Reading!
🍄
Jam enam pagi, Elsa sudah berdiri di depan gerbang yang menjulang setinggi dua meter itu. Entah kenapa, semenjak dirinya pulang dari rumah ini ada perasaan aneh dan hampa. Seperti ada yang kurang, yang biasanya ia betah di kosan dan lingkungannya. Mendadak, rasanya hampa dan hambar.
Elsa membuka gerbang dengan hati hati, jangan heran kenapa ia bisa membuka gerbang itu. Karena Elsa meminta agar majikannya itu memberikan kunci cadangan untuk dirinya. Untuk berjaga-jaga siapa yang tau jika sewaktu-waktu terjadi sesuatu yang tak diinginkan.
Elsa membuka pintu utama, ia masuk dengan perlahan. Tidak mengendap-endap namun memelankan langkahnya takut takut si penghuni rumah terganggu.
Setelah berhasil masuk dengan aman, ia langsung berjalan ke dapur, tugasnya hanya untuk memasak. Mengepel dan menyapu sudah ia lakukan, kaca masih bersih jadi tak perlu ia bersihkan lagi.
Elsa membuka lemari pendingin, ia tersenyum ketika melihat masih ada stok makanan yang ia perkirakan cukup untuk dua hari ke depan. Di sana ada nugget, sayur bayam, wortel, kentang, tempe dan tahu dan banyak lagi.
"Masak apa ya?" Ah, ia hampir lupa. Nasi. Elsa yakin tidak ada, dan benar saja memang. Nasinya kosong, segera Elsa mencuci tangannya, menyiapkan beras dan lainnya untuk menanak nasi.
Hari ini, ia ingin nasi yang sedikit berbeda. Jadilah, Elsa menambahkan sedikit bumbu ke dalamnya. Mungkin rasanya akan sedikit asin dan gurih.
Setelah dirasa beres, Elsa mulai menyiapkan bahan bahan untuk memasak. Rencananya pagi ini, ia akan memasak sayur bayam dan tempe goreng. Sederhana saja, karena yang akan membutuhkan waktu lama adalah membangunkan majikannya.
Tiga puluh menit Elsa berkutat di dapur, mencuci piring, membersihkan meja dan lainnya. Akhirnya beres juga, jam sudah menunjukkan pukul setengah tujuh pagi. Waktunya membangunkan majikan kesayangannya itu.
Elsa berjalan cepat menaiki tangga, ia sudah tepat di depan pintu bercat putih.
Elsa, menarik nafasnya bersiap untuk teriak.1
2
3
"O.."
Cklek'
"Om? Udah bangun ternyata hehe..."
Pria itu memincingkan matanya, menggeleng pelan lalu melangkah pergi meninggalkan Elsa yang masih setia nyengir di depan pintu sembari memandangi punggung sang manjikannya.
"Iihhh... dasar Om Om labil." Gerutunya sembari menghentakkan kakinya. Lantas Elsa pun berjalan mengikuti pria menyebalkan itu.
"Tolong siapkan sarapan saya!." Perintahnya saat sampai di dapur, Elsa yang tepat berada di belakangnya pun hanya bisa mengelus dada sembari berucap sabar. Dasar manusia menyebalkan.
"Maaf ya Om saya cuman masak ini untuk sarapan."
"Cepat!" Perintahnya lagi tanpa mendengarkan ucapan Elsa.
Elsa mendengus kesal, ia mulai menuangkan nasi, sayur bayam dan tempe goreng ke atas piring pria itu.
"Terimakasih." Ucapnya, dan lagi lagi masih membuat Elsa melongo tidak percaya.
KAMU SEDANG MEMBACA
IRI BILANG BOS! (End)
RandomMenceritakan kehidupan Elsa setelah lulus SMA, dirinya mulai kembali ke masa masa dimana susah dulu. Ia harus mencari pekerjaan yang layak, karena sebelumnya ia di pecat dari pekerjaannya sebagai pelayan di sebuah cafe dengan tanpa alasan yang jelas...