30. Iri Bilang Bos!

1.4K 85 21
                                    

°
°
°
°
°°°°

Happy reading!

🍄



Dua hari Elsa di tinggalkan sendiri oleh Regan, yang ia kira bosnya hanya satu hari di rumah orang tuanya namun tebakan Elsa salah. Bosnya ternyata menginap selama dua hari di sana.

Dan jika tau begitu seharusnya Elsa senang senang saja keluar rumah, namun entah kenapa bayangan wajah garang bosnya terngiang di kepalanya. Seolah Elsa selalu di ikuti bosnya kemanapun.

Akhirnya seharian kemarin Elsa hanya rebahan di rumah setelah membereskan pekerjaannya.

Tadi pagi juga bosnya mengirimnya pesan jika ia akan langsung ke kantor dan pulang pada sore hari seperti biasanya.

Si Bos
Elsa saya akan pulang cepat hari ini, tapi kamu tidak perlu memasak.

Elsa membaca pesan yang baru saja masuk ke handphone nya.

"Apaan coba, nanti lapar gak ada makanan mah gue juga yang salah." Gerutu Elsa sembari membalas pesan bosnya.

Anda
Iya bos, tai kalo laper jangan marah marah ya!

Elsa membelalakkan matanya kala dengan teliti kembali membaca pesan yang ia kirim.

"Sialan ke kirim, woah.. langsung di baca anjret."

Si Bos
Maksudnya apa?

"Mampus anjret" gumamnya.

Elsa grasak-grusuk tak jelas, ia takut sekali jika si Regan mengeluarkan jurus andalannya.

Anda
Maaf typo bos harusnya *Tapi

Elsa langsung mengirimnya, dan ternyata Regan langsung membaca pesan itu.

"Anjret di baca doang nih." Ia meletakkan handphonenya di meja, lalu kembali menyandarkan dirinya ke sandaran kursi empuk itu.

Namun beberapa detik kemudian matanya kembali melirik ke arah handphone, dan tak ada pesan masuk di sana.

"Wah bener bener si bos ye. Minta di gaplok nih orang tua." Gerutu Elsa, padahal salah sendiri kenapa menunggu balasan dari Regan. Mungkin saja pria itu sedang sibuk atau semacamnya.

"Halah ngapain nunggu coba, dah ah gak penting." Gerutunya.

"Siapa yang tidak penting?"

"ASTAGA SETAN!" Pekik Elsa spontan.

Elsa menoleh, ternyata pria jangkung yang ia tunggu balasan pesannya itu tengah berdiri di beberapa meter tak jauh darinya.

"Eh bos. Sejak kapan di sana."

"Sejak kamu ingin menggaplok orang tua." Jawab Regan enteng namun berhasil membuat Elsa membulatkan matanya.

"Beneran bos?"

"Hm"

"Terus terus, bos denger saya ngomong apa lagi?"

"Tidak penting."

"Ih.. lima rius bos. Bos sejak kapan berdiri di sana? Nggak denger saya ngomong aneh aneh kan? Nggak—"

"Berisik Elsa."

Perempuan itu mendengus pelan, percuma juga bertanya pada manusia aneh seperti Regan.

"Oh iya, katanya pulang sore. Kok belum jam makan siang malah udah pulang."

IRI BILANG BOS! (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang