Happy reading!🍄
•••
Hari ini Regan memberi tahunya jika ia akan pulang dan sampai sekitar jam tujuh malam. Elsa pun mau tak mau harus menyiapkan makanan untuk nanti bosnya makan.
Elsa sibuk dengan masakannya, lebih tepatnya untuk dirinya sendiri sarapan. Jika untuk Regan, Elsa akan memasak siang atau sore nanti. Mungkin menggoreng ayam lagi.
Elsa harus cepat cepat pergi, ia ada janji dengan Genta di rumah sakit. Entah kenapa akhir akhir ini ia jadi sering mengunjungi rumah sakit.
Jam sembilan Elsa sudah siap, ia segera bergegas pergi ke tempat tujuannya. Sebenarnya dari tadi Genta sudah menelponnya beberapa kali. Membuat Elsa mendengus kesal karena pria tak sabaran itu.
Ia memesan taksi lagi, Elsa relakan uangnya berkurang sedikit banyak untuk kali ini. Selain untuk biaya pengobatan dirinya, Elsa juga sekarang lebih sering naik taksi di banding bus, angkot atau ojek.
Mungkin kedepannya Elsa akan lebih memanfaatkan aplikasi Grab, Go-Jek atau semacamnya untuk bepergian.
****
Sekitar dua puluh menit Elsa sampai di rumah sakit, perjalanan sekarang cukup melelahkan karena harus terjebak macet beberapa menit. Itulah yang Elsa malas-kan ketika harus berpergian. Rasanya di kekang Regan lebih baik daripada harus terjebak macet meski satu menit saja.
Elsa segera masuk, sudah tak perlu bertanya lagi dimana ruangan Genta. Ia langsung saja berjalan masuk, Elsa memang tamu spesial. Bahkan para penjaga, perawat, resepsionis, dan lainnya tak ada yang bertanya kenapa ia masuk ke ruangan Genta tanpa ijin. Atau mungkin Genta sudah mendaftarkan ke dalam list orang-orang yang boleh memasuki ruangannya tanpa di curigai.
Di dalam ternyata kosong, tidak ada Genta di sana. Elsa pun duduk, menunggu Genta datang.
Tak lama pintu ruangan terbuka, Elsa menoleh ternyata Genta. Pria itu tersenyum kepadanya lalu masuk.
"Udah lama?"
"Baru aja." jawab Elsa, Genta mengangguk.
"Jadi ada apa panggil gue ke sini?" tanya Elsa tak sabaran.
"Gue cuman mau mempertemukan lo dengan seseorang."
"Ya udah mana? gue mesti cepat. Si bos balik hari ini, gue belum nyiapin apa apa" jawab Elsa.
"Sebentar lagi sampai kok, lo tenang aja" balas Genta. Elsa mengangguk sebagai jawaban. Kemudian suasana kembali hening, Genta sibuk dengan laptopnya, sementara Elsa diam sembari memikirkan siapa yang ingin bertemu dengannya.
"Lama njir" ceplos Elsa, membuat fokus Genta teralihkan.
"Sabar" ucapnya.
Genta nampak berpikir sejenak "gue mau nanya boleh?"
Elsa mengangguk "apa?"
"Lo tadi bilang Regan pulang hari ini kan?" tanya Genta, lagi lagi Elsa mengangguk.
"Bukannya hari ini dia–"
"Sorry gue telat." Suara berat itu menginterupsi keduanya untuk menoleh, di ambang pintu seorang pria jangkung tengah menatap ke arah Elsa dan Genta dengan senyuman kikuk.
Pria itu masuk "gue ganggu ya?" tanyanya, Elsa dan Genta refleks menggeleng.
"Duduk Ken!" ujar Genta.
KAMU SEDANG MEMBACA
IRI BILANG BOS! (End)
RandomMenceritakan kehidupan Elsa setelah lulus SMA, dirinya mulai kembali ke masa masa dimana susah dulu. Ia harus mencari pekerjaan yang layak, karena sebelumnya ia di pecat dari pekerjaannya sebagai pelayan di sebuah cafe dengan tanpa alasan yang jelas...