33. Iri Bilang Bos!

1.1K 81 11
                                    


Apa kabar kalian? Semoga selalu baik ya!

Happy reading! 🍄


****


Satu hari berlalu, Regan hampir frustasi dengan semua ini. Ia sudah pergi ke kontrakan Elsa yang lama, namun gadis itu tidak ada di sana.

Ia juga menanyakan kepada pasangan suami istri mang Ucup dan bi Arum tukang mie ayam.

Bi Arum mengatakan jika Elsa memang pernah datang beberapa hari yang lalu, memberikan uang sebagaimana janjinya. Namun setelah itu ia pergi dan tidak pernah ke sana lagi. Dan kejadian itu, Regan duga terjadi di saat ia sedang di rumah orang tuanya.

Menurut mang Ucup pun kemarin malam, Elsa memang makan di sana. Sekitar jam tujuh lebih, dan itu lah terakhir kali mang Ucup melihat Elsa. Gadis itu sudah jarang datang ke angkringan miliknya.

Dan yang membuat Regan lebih frustasi adalah saat mang Ucup bercerita, jika Elsa pulang sekitar hampir jam delapan malam, yang artinya bisa jadi gadis itu melihat apa yang terjadi di depan gerbang semalam.

Regan memijat kepalanya yang kian terasa pening, ia melewati sarapannya hari ini. Setelah ke kantor dan meminta bantuan Adit juga asistennya untuk mencari Elsa, Regan langsung pergi entah kemana.

Tujuannya saat ini hanya satu, menemukan gadis itu.

Regan hampir berkeliling kota hanya untuk mencari Elsa, bahkan jika Adit tak melarangnya Regan berencana melapor ke kantor polisi. Namun, Adit tidak memperbolehkannya ya jika melapor pun akan bercerita apa ia kepada polisi.

"Ini urusan asmara lu, nggak malu ama umur. Sampe mau di bawa ke polisi segala." Begitu marah Adit tadi waktu Regan meminta pendapatnya.

Ia pun lagi lagi hanya bisa menghela nafasnya gusar, tak tau dengan cara apa lagi mencari Elsa.

Regan berhenti di sebuah cafe, ia lebih baik menenangkan pikirannya terlebih dahulu. Memesan secangkir kopi, Regan diam sambil termenung.

Tolong pulang Elsa.. lirihnya dalam hati, mungkin jika Regan seorang wanita ia sudah menitikan air matanya.

Ponselnya berdering, ia langsung saja mengangkat panggilan itu.

"Gimana?" Tanyanya kepada orang di sebrang telpon, yang tak lain adalah Adit.

"Belum, gue udah ke pasar, ke taman bermain, mall, sama gereja tapi nggak ada." Jawab Adit di sebrang sana.

Regan menghembuskan nafasnya.

"Wess... santai santai, gue yakin Elsa masih ada di Indonesia kok. Nggak akan jauh jauh ke luar negeri." Gurau Adit namun tak menghasilkan tawa sedikit pun di bibir Regan.

"Jangan tegang elah.. kalo bukan di culik ya emang kabur tuh bocah." Celetuk Adit lagi, membuat Regan emosi.

"Ouy lu masih di sana bang?"

"Jangan bercanda Adit, cepat temukan Elsa dan langsung bawa kepada saya."

"Anjim formal, ciri ciri iblis marah nih. Okelah sip, nanti gue kasih Elsa kalo dah ketemu dadah aba—"

Tut

Regan mematikan panggilan itu, membuat Adit di sebrang sana menggerutu.

"Kemana lagi saya mencari kamu Elsa.." Regan memijat pelipisnya, kepalanya makin terasa pening apalagi ia tak sarapan hari ini. Makan pun hanya kemarin karena Adit memaksanya.

****

Ia keluar dari cafe, setelah di rasa acara merenungnya sudah cukup. Kembali mencari Elsa, meski harus sampai ke luar negeri pun ia sanggupi.

IRI BILANG BOS! (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang