25. Iri Bilang Bos!

1.5K 114 17
                                    

°
°
°
°
°°°

Hallo semuanya!!

Happy reading!

🍄





Pagi ini Elsa merasa tubuhnya lebih baik dari sehari lalu, ia benar-benar akan memuji bosnya karena memberinya keringanan. Bahkan Elsa tamat tidak mengerjakan pekerjaan apapun selama beberapa hari ini.

Sejak dua hari lalu saat dokter Dania datang dan memeriksanya, juga mengatakan jika Elsa sakit dan harus istirahat. Regan benar-benar memberinya waktu istirahat yang bahkan menurut Elsa itu sangat berlebihan.

Apalagi selama dua hari kemarin Regan selalu mengurusnya, memberinya sarapan bubur setiap pagi, memotong kan buah-buahan, mengingatkan agar meminum obat dan banyak lagi. Dan gilanya Regan bahkan bilang ia sampai berhenti bekerja sementara hanya untuk mengurusnya.

Adit pun juga datang menjenguknya, tak sendiri ia datang bersama sekertaris Regan yang Elsa ketahui bernama Tino.

Dan di sanalah Elsa benar-benar menyadari perubahan sikap Regan yang menjadi lebih posesif. Apalagi saat Adit ingin menyentuh dahinya, ia langsung menepis tangan Adit dengan cepat sebelum tangan itu sampai di dahi Elsa.

Saat hendak bersalaman ketika akan berpamitan pulang pun Regan menatap tajam Adit yang tak lain adalah adiknya sendiri. Berbeda dengan Adit yang malah cengengesan sampai membuat dua orang di sana keheranan tentu saja Tino dan Elsa yang tak mengerti dengan apa yang mereka lakukan.

Dan di pagi ini Elsa berencana akan mulai kembali mengurus rumah, karena dua hari ia full istirahat maka Elsa sedikit khawatir dengan kondisi rumah yang mungkin akan sedikit berantakan karena ia tak ada untuk membereskannya seperti biasa.

Elsa beranjak dari tempat tidurnya menuju kamar mandi guna membersihkan diri, setelahnya ia seperti biasa menggunakan daster yang kini mungkin sudah menjadi ciri khasnya. Bahkan karena selalu menggunakan daster —karena Elsa memang jarang keluar rumah— Regan sampai sampai membelikannya begitu banyak. Dan lemarinya penuh dengan baju longgar itu.

Seraya berjalan ke arah dapur Elsa mencepol rambut panjangnya yang sama sekali belum ia bersihkan selama dua hari ini.

Ia membuka lemari pendingin terlebih dahulu, bibirnya melengkung ke atas kala melihat begitu banyak bahan makanan. Dan begitu tersusun rapi. Ia jadi tidak sia sia menempel sticky notes di tempat tempat yang memang ia tau bosnya akan sering ke sana. Contohnya seperti di dapur ini, Elsa menempelnya di lemari pendingin, dan beberapa tempat lainnya.

Selain untuk mengingatkannya ketika lupa, ia juga menemukan cara ini agar Regan selalu rapi. Meski Elsa juga belum mengecek lagi bagaimana keadaan kamar Regan saat ini, karena sehabis membersihkan kamar pria itulah ia mendadak meriang dan sakit seperti ini.

Mungkin selain terlalu kelelahan, ia memang kurang baik dalam menjaga pola makan. Apalagi makan makanan pedas yang sangat menggiurkan untuk ia santap setiap harinya.

"Sedang apa?" suara itu menginterupsinya untuk menoleh. Elsa tersenyum tipis kala bosnya datang dengan setelan baju santai.

"Elsa, lebih baik kamu istirahat dulu. Sini biar saya saja." Ujar Regan menatap lekat gadis mungil di depannya.

"Nggak, saya mau masak sayur sup hari ini." Balas Elsa seraya masih melakukan aktivitasnya.

"Kamu masih belum sehat Elsa." Nada bicara Regan terdengar seperti menahan amarah mungkin'.

IRI BILANG BOS! (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang