°
°
°
°
°°°°
Seneng nggak saya up?😁
Happy reading!
🍄
Elsa sedikit terengah kala tiba di ruangan Adit, pria yang berstatus adik kandung si bos sinting alias Regan itu juga terkejut dengan kedatangan tiba tiba Elsa. Apalagi penampilan gadis yang hanya selisih empat tahun lebih muda darinya itu sangat indah bak seorang Dewi.
Hingga beberapa saat Adit pun jatuh dalam pesona Elsa yang sangat sangat nampak cantik itu, entah kenapa ia jadi tak rela jika Regan yang mendapat posisi untuk bisa bersanding dengan gadis itu.
Jika saja Regan bukan kakaknya, maka akan Adit embat si gadis cantik bernama Elsa itu.
"Adit?" Beberapa kali Elsa melambaikan tangannya tepat di depan wajah Adit, namun nampaknya pria itu tengah melamun.
"Adit?" Kini Elsa menepuk pundak pria itu, dan benar saja Adit sedikit terlonjak. Ia tersadar dari lamunannya.
Demi menghilangkan kegugupan, Adit nyengir kuda "kok tiba tiba ada di sini?" Tanyanya mengalihkan perhatian. Maksudnya agar Elsa tidak menyadari jika dirinya tengah gugup sekarang.
Tak lain dengan Adit, Elsa pun nyengir tanpa dosa "a-anu Dit, tadi di kejar iblis" jawabnya enteng, lalu dengan pelan menarik kursi di depan meja dan duduk di sana.
Adit terkekeh pelan "mana ada iblis siang bolong gini Sa? kok tumben ngaco?"
"Ng-gak gitu maksudnya, tadi aku.."
BRAK!
"ELSA!"
Yang di teriaki namanya itu menoleh, lain dengan Adit yang menatap heran ke arah pintu.
"Astaga si bos, ngapain sih?" Geram Elsa memejamkan matanya.
"Elsa cepat ikut saya!" Tekan Regan sembari melangkah menuju gadis itu.
Elsa menggeleng-gelengkan kepalanya lalu beranjak dari duduknya beralih mendekati Adit yang kini memperhatikan dirinya, takut takut Elsa melakukan hal hal yang tidak di—
"Eung–" Adit menahan nafasnya tepat saat tubuh Elsa berada dalam pangkuannya.
Anjir sial aset gue ringis Adit dalam hati.
"Elsa turun! sejak kapan kamu seberani itu hah?" Tanya Regan, kentara sekali wajahnya menahan emosi.
"Sejak saya nggak mau sama bos!" Jawab Elsa enteng, membuat Regan semakin geram dan Adit? Malang sekali nasibnya menahan nyeri namun tak bisa di ungkapkan.
"Adit, cepat berdiri! Apa kamu tidak tau sopan santun di depan atasanmu?" Regan terus mengintimidasi, tatapannya kian menajam tiap detiknya.
"Adit!" Geram Regan.
"I-iya b-bos."
"Cepat–"
"Bos berisik tau nggak?" Bukan Adit yang berbicara melainkan gadis tidak tau diri yang masih setia nangkring di atas pangkuannya. Kedua pria dewasa itu melongok, Adit yang ingin menangis juga tertawa di waktu bersamaan karena melihat nasib buruk kakaknya dan meratapi nasibnya karena aset berharganya terjepit dengan tidak baik sama sekali. Juga Regan yang tidak percaya akan ada manusia yang begitu enteng menentangnya, sialnya ia malah suka pada manusia itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
IRI BILANG BOS! (End)
RandomMenceritakan kehidupan Elsa setelah lulus SMA, dirinya mulai kembali ke masa masa dimana susah dulu. Ia harus mencari pekerjaan yang layak, karena sebelumnya ia di pecat dari pekerjaannya sebagai pelayan di sebuah cafe dengan tanpa alasan yang jelas...