Part 38

50 1 0
                                    

   Aku terbangun secara tiba-tiba dari tidur ku dikarenakan suara benda yang terjatuh dan suara teriakan seseorang.

   'Jam berapa sekarang, kenapa berisik sekali?' pikir ku

   Aku ingin kembali tidur karena rasa lelah ku belum sepenuhnya menghilang, tapi ketika aku menutup mata aku kembali mendengar suara seseorang yang berteriak, membuat ku sepenuhnya sadar dan segera beranjak dari kasur ku. Ada apa? Siapa yang berteriak?

   Aku terus berjalan mencari asalnya suara itu, sampai akhirnya langkah ku terhenti di dapur dan aku dapat melihatnya, di sana Jaewon oppa sedang berdiri di depan Taehyung dan terus memarahinya dan Taehyung, dia hanya menundukkan kepalanya dan terus meminta maaf.

"Oppa? Ada apa?" tanya ku menarik perhatian mereka

"Jisoo.. Tidak ada apa-apa. Kembalilah ke kamar mu, aku akan memanggilmu lagi jika sarapannya sudah selesai." katanya memalingkan wajah dariku

"Oppa, katakan yang sejujurnya, tidak mungkin tidak ada yang terjadi tapi kau marah marah seperti itu kepada Taehyung. Apa lagi yang terjadi?" tanyaku

"Sudah ku bilang bahwa-"

"Taehyung. Apa yang terjadi?" kataku memotong kalimat Jaewon oppa

   Jika memang Jaewon oppa tidak mau mengatakannya, aku akan bertanya pada Taehyung saja.

"Aku.. Tidak sengaja memecahkan gelas mu.. Tapi sungguh aku tidak bermaksud Jisoo. Aku ingin membantu, tapi tangan ku licin, lalu-"

"Kau memarahi Taehyung hanya karena dia memecahkan gelas, oppa? Sungguh? Itu hanya gelas, aku masih bisa membelinya lagi, itu bukanlah sesuatu yang perlu kau permasalahan." kataku memarahi Jaewon

"Itu bukan masalah gelas Jisoo tapi tanggung jawab, aku hanya menyuruhnya melakukan satu hal, aku menyuruhnya untuk menyusun gelas dan piring di meja tapi dia malah memecahkannya. Jika dia bahkan tidak bisa melakukan tanggung jawab ini, bagaimana aku bisa mempercayakan mu padanya?"

"Ha? Apa yang kau katakan? Ku rasa kau sudah tidak waras oppa, aku bisa menjaga diriku sendiri." kataku dengan wajah memerah

   Ku rasa Jaewon oppa memang sudah gila. Bagaimana mungkin dia mengatakan hal itu di depan Taehyung, apa dia mau mempermalukan ku? Aku bersumpah akan memukulnya setelah Taehyung pulang nanti.

"Tapi walaupun begitu, harus ada orang yang-"

"Tidak, sudah lah, ku mohon jangan bahas itu lagi. Segera selesaikan saja masakannya, aku lapar. Aku mau mandi dulu, aku akan kembali nanti." kataku melarikan diri, menyelamatkan jiwa ku dari rasa malu ini

***

"Hah~" hela Jaewon oppa, ketika melihat pesan yang ada di ponselnya

"Ada apa oppa?" tanya ku

"Jisoo, aku sungguh minta maaf. Tadinya aku ingin tetap berada disini dan menemanimu, tapi sepertinya aku harus pergi, ada pelanggan yang membuat masalah di cafe dan pegawai ku tidak bisa menanganinya, aku harus pergi dan melihatnya sekarang." katanya tanpa menatap ku

"Kalau begitu pergi lah, tidak perlu memikirkan ku, aku baik-baik saja, pekerjaan mu lebih penting oppa."

"Tapi sungguh aku akan segera kembali setelah masalahnya selesai. Dan kau Taehyung! Kau juga pulanglah, jangan mencari kesempatan ketika aku tidak ada disini." katanya dengan tegas

"Y-ya hyung. Aku akan segera pulang." kata Taehyung sedikit takut

"Kalau begitu aku pergi dulu Jisoo. Sampai nanti." katanya sembari mencium kening ku sebelum akhirnya pergi

Remember MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang