Part 44

15 1 0
                                    

   Aku tidak bisa tidur.

   Bukan karena kamar atau rumah ini tidak nyaman, tempat ini nyaman, aku juga lumayan menyukainya. Tapi aku memang selalu mengalami insomnia setiap kali harus tidur di kasur asing. Setidaknya aku harus beradaptasi selama 2-3 hari sampai akhirnya bisa terbiasa dengan kasur lain.

   Selain karena aku belum beradaptasi, kurasa ada pikiran lain yang menganggu ku, yaitu mengenai keputusan dan siapa Taehyung sebenarnya. Saat ini, kepala ku kembali memutar percakapan kami.

***
"Ku rasa aku akan langsung ke agensi besok."

"Kau yakin? Aku takut terjadi masalah padamu Taehyung."

"Tidak akan ada masalah Jisoo, apa kau masih belum paham."

"Tentang apa?"

"Salah satu pemegang saham terbesar dari agensi ku, ya perusahaan orang tuaku. Sejak bibi ku tahu aku akan menjadi trainee, dia segera mencari tahu agensi mana tempat aku berlatih dan segera membeli saham agensi itu. Itu sebabnya aku selalu melakukan seenaknya pada mereka dan mereka tidak akan bisa melakukan apapun... Memang dulu aku memanfaatkan saham orang tua ku sebagai alasan agar aku tidak dikenai hukuman setiap melakukan hal yang menjijikkan, tapi sekarang aku memanfaatkannya untuk hal yang lebih baik, yang seharusnya ku lakukan sejak dulu."

"Jadi apa kau yakin kau tidak akan terkena masalah?"

"Tidak akan, semua akan baik-baik saja." Dia terdiam, memperhatikan sekeliling ruangan, lalu sedikit menampilkan mimik wajah yang aneh, seperti dia baru saja mengingat sesuatu

"Aah, kau tadi bertanya kan kenapa ada meja rias disana? Itu milik bibiku, kamar ini dulunya adalah miliknya, sebelum akhirnya dia menikah dan pindah... Di rumah ini ada 6 kamar, kamar ini yang akan kau tempati, lalu kamar yang tepat berada di depan kamar ini yang mana adalah kamar ku, dan 4 kamar lainnya kosong. Dulunya itu kamar untuk para asisten rumah ini, tapi karena aku tidak tinggal disini lagi, mereka juga tidak dan hanya datang di siang hari untuk membersihkan rumah dan pulang di sore hari. Tapi karena kita akan tinggal disini, kurasa aku akan meminta 1 atau 2 orang untuk kembali tinggal disini menemani kita, karena aku yakin kau tidak akan merasa nyaman tinggal disini hanya berdua dengan ku."

"Terima kasih." kataku malu

"Tidak masalah. Sekarang beristirahat lah, aku tahu kau lelah. Jika kau butuh sesuatu atau terjadi sesuatu, kau bisa memanggil ku, aku akan berada di kamar ku. Selamat malam Jisoo."

"Selamat malam"
***

   Setiap orang yang berada di sekeliling ku tidak disangka-sangka merupakan orang yang luar biasanya dengan kekuasaan yang mereka miliki, ku rasa hanya aku sendiri yang tidak berarti. Jika saja orang tua ku perduli dengan ku dan mau merawat ku, ku rasa ini semua tidak akan terjadi.

   Merawat. Tapi bagaimana mungkin mereka mau merawat ku, bahkan aku tidak yakin mereka tahu keadaan ku saat ini, walaupun berita mengenai diriku telah tersebar ke seluruh Korea Selatan atau bahkan dunia, kurasa mereka tetap tidak paham, bahwa aku membutuhkan mereka.

'Tok Tok Tok'

   Terdengar suara ketukan pintu dari luar kamar ku. Aku tidak menjawab, hanya memandangi pintu itu, menunggu sosok dibalik pintu untuk berbicara atau memanggil nama ku.

"Jisoo, apa kau sudah tidur?"

   Terdengar suara Taehyung dari balik pintu, menandakan bahwa sosok yang mengetuk pintu adalah dirinya.

"Belum, ada apa Taehyung?" Kata ku sembari turun dari kasur dan berjalan untuk membuka pintu

   Ketika aku membuka pintu dia terlihat disana, memegang sebuah nampan yang di atas nya terdapat sebuah cangkir berisikan sebuah minuman. Aku tidak tahu apa isinya, tapi yang dapat ku pastikan minuman itu masih hangat atau bahkan panas, mengingat masih banyak kepulan asap yang keluar dari cangkir itu.

Remember MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang