Part 23

58 5 1
                                    

Soundtrack for this part :
'Spoiler - Epik High'

"I-ini.."
"Ini tidak seperti yang kau lihat Jinyoung. Aku bisa menjelaskannya, k-kami bisa menjelaskannya." Kata Taehyung menyela perkataan ku

   Jinyoung hanya terdiam disana. Menatap kami dengan tatapan yang di penuhi dengan kemarahan dan.. Rasa jijik? Dia melihat kami seakan aku dan Taehyung adalah sebuah sampah yang sangat menjijikan.

"Menjijikan." Katanya, sedikit berbisik, tapi aku dan Taehyung masih bisa mendengarnya
"Tidak Jinyoung ini.."

   Kata-kata ku terhenti ketika aku mencoba mendekat kepadanya tapi dia berjalan mundur menghindari ku. Terlihat jelas rasa sakit yang ia rasakan kepada ku ketika dia memandang ku, dia menatapku dengan matanya yang sekarang sudah di penuhi air mata, meminta untuk di keluarkan. Dia menggelengkan kepalanya dan membuang wajahnya, tidak lagi memandang ku.

"Ku kira kau berbeda Jisoo." Kata singkat, tapi cukup untuk membuat hatiku hancur
"Ku kira kau berbeda dan tidak tergoda oleh Taehyung, tidak seperti gadis lainnya. Ternyata kau sama saja. Murahan." Dia mengatakan kata-kata terakhirnya dengan suara yang sangat pelan, tapi aku dan Taehyung masih juga bisa mendengarnya

   Sekali lagi, dia menghina ku seperti ini tanpa tau seluruh cerita, tanpa mendengarkan ku lebih dulu.

"Apa kau bilang?" Kata Taehyung yang sudah berada di samping ku saat ini, dan menarik kerah Jinyoung bersiap untuk memukulnya
"Apa? Kau ingin memukul ku setelah apa yang kau lakukan bersama dengan kekasih ku? Seharusnya aku lah yang memukul mu.."

'Bruaakk'

   Jinyoung memukul Taehyung tepat di wajahnya. Taehyung yang memang belum sepenuhnya sehat, terlempar jatuh ke lantai, dengan punggungnya yang bertabrakan dengan dinding, membuatnya meringis kesakitan. Aku yang merasa sangat marah dengan tingkah Jinyoung saat ini, berjalan kearahnya dan menolaknya sampai dia hampir kehilangan keseimbangan.

"Apa yang kau lakukan, Jinyoung?! Astaga, Kau tidak apa Taehyung!" Kataku setelah menolak Jinyoung dan sekarang datang menghampiri Taehyung, melihat keadaannya

   Aku tidak menyadari tingkah ku saat ini semakin membuat semuanya menjadi lebih kacau, sampai Jinyoung kembali berkata.

"Tidak perlu menjelaskan apapun, aku mengerti semuanya, hanya dengan melihat kejadian yang terjadi di depan ku saat ini." Katanya, menarik perhatianku dan Taehyung

   Dia melemparkan beberapa file yang yang sedang ia pegang sejak tadi ke arah kami berdua, dan tanpa ku sadari salah satu kertas di antara file itu mengores pipiku sampai berdarah. Aku melihatnya dengan air mata mengalir di pipinya karena rasa sakit yang tidak bisa lagi dia tahan. Astaga, ini membunuhku melihatnya seperti itu.

   Dia berjalan mundur beberapa langkah, masih menatap kami berdua lalu menggelengkan kepalanya, dan berlari pergi. Aku berdiri dari posisi ku yang semula duduk di depan Taehyung, kini ingin mengejar Jinyoung. Tapi langkah ku terhenti ketika Taehyung terlintas di pikiran ku, apakah tidak apa jika aku meninggalkannya?

"Pergilah! Kejar dia!" Perintah Taehyung, yang membuat ku tanpa ragu melangkahkan kaki ku mengejar Jinyoung

   Syukurnya dia belum pergi kemanapun, dia masih berada di depan gedung apartemen Taehyung. Aku mengejarnya dengan semua kekuatan ku, dan menarik tangannya, membuatnya memusatkan semua perhatiannya padaku. Tapi dia segera menepis tangan ku, ketika dia tau akulah orang yang menggenggam tangannya, dan mengalihkan pandangannya dariku. Tapi aku juga tidak menyerah, aku menggenggam kedua tangannya dan membuatnya menatapku.

Remember MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang