Part 11

47 4 0
                                    

"Jadi kalian akan tampil pukul 09.15. Di pertengahan acara." Dia berhenti, melihat kami sebentar, lalu menunduk lagi melihat jadwal kami.
"Mereka memberikan waktu sekitar 6 menit untuk kalian tampil, cukup untuk menampilkan 2 lagu, jika lagu itu kalian remix. Bagaimana? Jika kalian keberatan aku bisa mengajukan keberatan kalian ke acara itu, dan mereka mungkin bisa saja mengubah ketentuan ini." Lanjut manager kami
"Ah, tidak. Ku rasa tidak ada masalah tentang itu. Kalian bagaimana?" Tanya Jennie kepada kami bertiga
"Kami juga setuju, lakukan saja seperti itu." Kata ku yang di sambut anggukan kepala oleh Rose dan Lisa
"Bagus lah kalau begitu, sekarang kita tinggal mendiskusikan lagu yang akan kalian tampilkan, dan aku akan segera mengirimnya ke acara itu." Kata manager kami lagi

   Kami menganggukkan kepala. Lalu satu-persatu member mulai mengeluarkan ide untuk penampilan terakhir kami di tahun ini. Yang juga termasuk acara perayaan akhir tahun terakhir. Setelah ini kami tidak akan memiliki jadwal lagi sampai bulan depan.

   Syukurlah, aku sudah sangat lelah. 2 bulan terakhir ini, jadwal kami sangatlah padat. Seperti yang ku bilang, bahwa banyak penghargaan atau festival yang mengundang kami, ditambah jadwal latihan yang sangat berat dan juga beberapa acara lain yang harus kami hadiri, membuat kami bahkan para staff kehabisan tenaga.

   Tapi bagiku. Di balik itu semua, ini juga menyenangkan, karena di setiap acara akhir tahun yang kami hadiri, ilios juga berada di sana. Membuat ku dan Jinyoung bisa bertemu. Walaupun tidak berbincang bahkan tidak berdekatan. Walaupun hanya melihatnya dari jauh pun membuat ku sangat bahagia.

   Aku yakin Jinyoung juga merasakan hal yang sama. Karena setiap aku melihatnya aku juga mendapati dia melakukan hal yang kepada ku. Membuat kami secara otomatis tersenyum malu kepada satu sama lain setelahnya.

"Baiklah kalau begitu semuanya sudah setuju kan?" Tanya manager ku, yang membuat ku tersadar
"Ya, kurasa semuanya sudah tepat." Kata Jennie
"Aku juga merasa semuanya sudah pas." Kata Lisa dan Rosé serempak, yang akhirnya membuat mereka terkekeh sendiri

   Manager kami mengangguk. Mencatat beberapa hal di catatannya, lalu menaikkan kepalanya dan menatap ku. Akhirnya tersadar, bahwa sejak tadi aku tidak berkata apapun.

"Jisoo? Kau baik-baik saja?" Tanya nya, membuat semua mata tertuju pada ku
"Ah, eh, ya. Aku baik-baik saja. Kenapa?"
"Tidak. Hanya saja, kau tidak mengatakan apapun sejak tadi. Ku kira ada sesuatu yang terjadi." Lanjutnya
"Tidak. Tidak ada."

   Dia menatap ku dengan tajam, seperti meneliti sesuatu dari raut wajah ku. Aku bisa melihat dari ekspresi wajahnya bahwa dia tidak mempercayai apa yang ku katakan. Membuat ku sedikit gugup.

   Tapi akhirnya dia mengangguk, menerima perkataan ku. Dan kembali mencatat lagi. Membuat ku lega.

   Tanpa ku sengaja, aku menghela nafas, yang cukup bisa di dengar semua orang di ruangan ini. Tapi untungnya tidak ada orang yang menyadarinya, karena mereka terlalu sibuk dengan urusan masing-masing. Kecuali satu orang, Jennie.

   Dia duduk di depan ku selama rapat ini berlangsung. Dan ternyata dia sudah memperhatikan ku sejak tadi. Mengevaluasi ku.

    Dia menendang kaki ku, yang berada di bawah meja, membuat ku menatapnya.

"Apa?" Bisik ku
"Dasar bodoh." Bisiknya

    Dia memang tidak salah, aku memang bodoh. Bisa-bisanya aku memikirkan Jinyoung di saat-saat seperti ini. Hampir saja manager ku mengetahuinya.

***

'Sekali lagi, lalu selesai.' Kata ku kepada diriku sendiri.

Remember MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang