Part 43

21 2 0
                                    

"Dia akan tinggal bersamaku." kata Taehyung dengan lantang

"HA?!" kataku bersamaan dengan Jaewon 

"Tunggu dulu, tinggal bersama mu? Maksudmu, benar-benar bersama mu, dirumah mu?" tanya Jaewon memastikan

"Ya. Dirumah ku, Jisoo akan tinggal disana."

"Aku menyuruhmu untung menjaganya, bukannya mencari kesempatan-"

"Aku tidak mencari kesempatan. Kau menyuruhku untuk menjaganya kan? Kau juga mengatakan bahwa rumah ini sudah tidak aman untuknya, itu berarti dia harus pindah dari rumah ini ketempat baru dan aman." kata Taehyung menyela perkataan Jaewon

"Jadi maksudmu rumah mu adalah tempat yang aman? Apa kau bisa menjamin hal itu?" tanya Jaewon

"Tentu saja. Aku akan selalu ada di rumah bersama dengan Jisoo, aku akan selalu bersamanya."

"Lalu pekerjaanmu? Bagaimana dengan pekerjaanmu? Bukankah kau tidak dipecat seperti Jisoo, itu berarti kau harus meninggalkannya di beberapa kesempatan dalam waktu yang lama?!" tanya Jaewon pada Taehyung

"Tidak. Aku berjanji aku tidak akan meninggalkannya."

"Apa maksudmu? Lalu bagaimana dengan pekerjaan mu?" Tanya Jaewon

"Aku akan keluar-"

"Apa?" Tanya ku, terkejut dengan pernyataan Taehyung

"Kau sedang mabuk sekarang? atau kau memang sudah gila?" Sambung Jaewon

"Tidak, aku tidak mabuk, aku sepenuhnya sadar. Tapi jika kau memanggil ku gila, ku rasa itu benar." kata Taehyung

"Apa maksudmu? Bagaimana bisa kau mengatakan kau akan keluar dari grup mu, Taehyung kau tidak perlu melakukan itu." Kata ku  

"Kenapa tidak perlu? Jisoo aku tahu dengan sangat jelas bahwa apa yang terjadi dengan mu sekarang sangat tidak adil. Jinyoung, si brengsek  itu, dia yang memulai semuanya, menyatakan bahwa kalian bersama, lalu tiba-tiba saja melakukan ini semua, membuat mu terluka, dikeluarkan dari grup dan agensi mu bahkan dia berhasil membuat banyak orang untuk membenci mu. Tapi apa yang dia yang dia lakukan sekarang? Menghilang. Dia bahkan tidak perduli dengan keadaanmu, satu-satunya hal yang dia lakukan padamu adalah membuat mu menangis." Dia terdiam sebentar, mengambil nafasnya dalam-dalam sebelum akhirnya berbicara

"Aku tidak ingin seperti itu Jisoo. Aku tidak mau menjadi sepertinya. Aku bersungguh-sungguh ketika aku mengatakan aku mencintaimu dan aku akan melakukan apapun untuk menjagamu, membahagiakan mu. Aku akan bertanggung jawab atas apa yang dia dan aku lakukan terhadapmu. Jika mereka yang tidak tahu apa-apa membencimu karena jatuh cinta dengannya, biarkan mereka juga membenciku karena aku jatuh cinta kepadamu. Itu adalah hal terkecil yang bisa ku lakukan untukmu."

   Hening. Tidak yang mengatakan apapun lagi. Bukan karena tidak tahu harus mengatakan apa, tapi karena tidak ada yang sanggup melawan perkataannya.

***

   Perjalanan menuju rumah Taehyung terasa sangat lama, entah karena memang jaraknya yang jauh atau karena aku yang merasa tidak nyaman berada semobil dengannya. Tidak, bukan perasaan tidak nyaman seperti kau berada di tempat yang sama dengan orang yang kau benci, tapi perasaan tidak nyaman ketika kau berada terlalu dekat dengan orang yang kau kagumi.

   Ya, ini bukan perasaan suka apalagi cinta, tapi hanya kagum. Aku mengaguminya. Bagaimana dia menyampaikan perasaannya padaku, bagaimana dia mencoba membuktikan itu, bagaimana pengorbanannya untuk ku. Dan aku berharap, ini memang bukan cinta, karena aku sudah lelah dengan itu.

Remember MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang