Suhu di luar langsung menyengat begitu salah satu kakinya melangkah keluar dari mobil. Dengan cepat ia melangkah keluar dan menutup kembali pintu mobilnya. Setelah menekan tombol lock pada kunci mobil, ia bergegas memasuki bangunan yang dituju.Pintu kaca otomatis memberikan jalan bagi laki-laki disana begitu ia melangkahkan kakinya memasuki gedung berlantai 19 ini. Ia berjalan dengan tatapan tertuju pada seorang wanita di meja resepsionis yang tersenyum padanya.
"Selamat siang, Tuan Kozume"
Kenma bukan tipe yang mau berbicara banyak. Maka dari itu, ia hanya memberikan sebuah anggukan kecil pada wanita disana.
Dirinya sampai pada pintu lift. Menekan tombol dengan nomor 13 dan menunggu beberapa saat hingga pintu berwarna silver itu terbuka.
Jangan heran mengapa pekerja disana tak menghentikan langkah Kenma yang berjalan semaunya tanpa menghampiri mereka untuk mencari sosok yang hendak ia temui. Hal ini merupakan sebuah kebiasaan bagi Kenma tersendiri.
Mengunjungi teman dekatnya, Kuroo Tetsuro bukanlah hal yang langka bagi Kenma maupun orang-orang disini.
Sampailah dirinya didepan pintu berwarna cokelat tua yang tertutup rapat. Ia menekan tombol yang berada di dekat pintu. Beberapa saat pintunya terbuka menampilkan sosok yang ternyata bukan Kuroo.
"Ah Kenma, silahkan masuk" ujar wanita itu
Kenma mengangguk sesaat sebelum melangkahkan dirinya kedalam apartemen milik teman dekatnya ini. Ia sama sekali tak heran mengapa bisa ada sosok wanita di kediaman sobat karib nya ini.
Mengingat bahwa Kuroo bukanlah pria berstatus single, wanita barusan adalah pacar sekaligus calon tunangannya. Alisa Haiba, didengar sudah sejak dulu mereka menyukai satu sama lain.
"Tetsuro ada disana bersama yang lain" titah wanita itu sembari menunjuk kearah ruang tengah
"Yang lain?" pikirnya
Tanpa menunggu lama, Kenma berjalan menelusuri koridor apartemen Kuroo. Dan akhirnya ia mendapati beberapa kumpulan pria yang tidak begitu asing baginya. Bahkan bisa dibilang Kenma kenal betul dengan orang-orang disana.
"Kenmaa!!" pria dengan gaya rambut mohawk itu terlihat antusias disaat menyadari keberadaan Kenma.
Sementara Kuroo, si pemilik rumah hanya menampilkan senyum miringnya. "Free today?" tanya Kuroo. Kenma menggeleng "Tidak, hanya saja jadwalku tidak begitu padat".
Kuroo mengangguk faham. Lalu menawarkan sekaleng bir pada Kenma yang duduk tak begitu jauh darinya.
"Kuroo kau tahu aku tak suka bir" gerutu Kenma
Kuroo menampakkan seringaiannya "Sekali saja, tidak mau?" tanya Kuroo memastikan. Kenma tetap pada pendiriannya, "Tidak, berikan aku soda" pinta Kenma.
"Baik baik~" balas Kuroo sembari menukarnya dengan sebotol soda, lebih tepatnya cola.
"Terima kasih" ujar Kenma sesaat sebelum meneguk isi dari kaleng tersebut.
Entah apa yang tiba-tiba membuat para teman lamanya ini berkumpul disini. Yang jelas ini adalah sebuah kebetulan. Tidak ada pesan yang memgatakan bahwa mereka akan reuni hari ini.
"Kalian tidak memberitahuku tentang reuni ini" cicit Kenma
Lelaki dengan surai silver bertubuh paling tinggi disana terkekeh pelan, "Reuni? Aku saja tidak tahu. Aku kesini hanya untuk menjenguk Kak Alisa" jelas Lev
Lalu pandangan Kenma tertuju pada tiga orang lainnya yang duduk berdekatan. Yaku, Yamamoto, dan Fukunaga.
"Kalau kami cuma iseng, sekalian lewat sini" ujar Yaku yang sedari tadi hanya fokus pada ponselnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐈𝐧 𝐭𝐡𝐞 𝐞𝐧𝐝 | 𝐊𝐨𝐳𝐮𝐦𝐞 𝐊𝐞𝐧𝐦𝐚
Fanfiction𝘩𝘰𝘭𝘥 𝘮𝘺 𝘩𝘢𝘯𝘥𝘴, 𝘵𝘪𝘭𝘭 𝘵𝘩𝘦 𝘦𝘯𝘥. .・。.・゜✭・.・✫・゜・。. Terlahir di dunia ini justru dianggap gadis bernama [Full Name] sebagai kutukan. Tak ada kata yang mampu mendekskripsikan betapa kejam kehidupan. Jika disuruh memilih, gadis ini ak...