Kejadian semalam seakan berlalu begitu saja. Sebegitu cepat kehadirannya membuat atsmosfer ruangan ini menjadi seakan lebih.. hangat?Bagaikan yang kemarin itu hanya mimpi, situasinya sekarang dapat dikata cukup membaik.
Entah apa yang membuat lelaki itu bersikeras untuk mengembalikan memori indahnya bersama [Name]. Bahkan ia berkata akan mengembalikan kehangatan yang pernah hilang.
Disana, gadis itu terlihat tenang disaat seorang sosok hangat menemaninya dalam kesepian. Ruang ini hanya diisi kesepian. Lantai kayu yang terasa dingin saat diinjak. Juga benda-benda mati disini juga mengungkapkan betapa kesepian dirinya selama ini.
Maksudnya, gadis itu.
Kenma tak bisa memikirkan mengapa gadis ini begitu kuat. Menyembunyikan segala rasa sakitnya dan menggantikannya dengan senyuman. Berusaha menghibur orang lain hingga lupa akan dirinya yang juga butuh hiburan dari seseorang.
Kenma mengenal [Name] lebih dari siapapun. Tiada sosok di dunia ini yang lebih mengetahuinya selain Kenma.
Lelaki muda itu selalu ingin menjadi seperti itu. Menjadi sosok yang senantiasa berada disampingnya sejak dulu. Dan terus bersama hingga maut memisahkan.
Dirinya tak bisa menyangka jika akan ada hari dimana ia harus sendiri. Tanpa [Name] disisinya. Hari berganti bulan, hingga berganti tahun. Mereka kembali menjadi orang asing.
Usia kian bertambah, begitu juga dengan Kenma yang telah berubah menjadi orang sukses.
Namun isi pikirannya masih tentang dia. Gadis itu. Selalu terpikirkan apakah ia masih menjadi sosok yang sama?
Masihkah ia mengingat Kenma?
Dan yang terburuk, apakah ia masih hidup?
Walau kematian tak bisa dihindari, namun tetap saja ia menolak jika itu akan memisahkan dirinya dengan gadis itu. Bertahun-tahun lamanya ia berharap akan keajaiban bahwa suatu saat mereka akan dipertemukan kembali.
Dan akhirnya,
Semua itu terkabulkan..
Fakta bahwa ternyata gadis yang ia kira takkan kembali itu merupakan seorang mahasiswi di universitas yang sama dengannya membuatnya terbang sesaat.
Setidaknya Kenma merasa lega. Walau bertahun-tahun menyadari itu, ia tak memulai untuk berbicara dengannya. Kenma kira bahwa ada yang salah dengan [Name].
Gadis itu terlihat menyedihkan. Wajahnya nampak sedih, selalu terlihat murung. Seorang yang penyendiri, dan jarang berbicara.
Kenma merasa bahwa ia telah kehilangan [Name]. Ada banyak hal yang tidak ia ketahui mengenai dirinya.
"Kembalikan dirinya yang dulu"
"Kembalikan [FullName] yang kukenal"
°°°
⚠️ TW : Self Harm!
Kedua mata lelaki itu mengerjap pelan. Memproses sebelum mengucapkan perkataan yang saat ini sudah meledak-ledak di kepalanya.
[Name] juga tak lain dengannya. Ia hanya merunduk dikala Kenma menatap pergelangan tangannya yang penuh dengan luka sayatan.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐈𝐧 𝐭𝐡𝐞 𝐞𝐧𝐝 | 𝐊𝐨𝐳𝐮𝐦𝐞 𝐊𝐞𝐧𝐦𝐚
Fanfiction𝘩𝘰𝘭𝘥 𝘮𝘺 𝘩𝘢𝘯𝘥𝘴, 𝘵𝘪𝘭𝘭 𝘵𝘩𝘦 𝘦𝘯𝘥. .・。.・゜✭・.・✫・゜・。. Terlahir di dunia ini justru dianggap gadis bernama [Full Name] sebagai kutukan. Tak ada kata yang mampu mendekskripsikan betapa kejam kehidupan. Jika disuruh memilih, gadis ini ak...