Benar atau salah, laki-laki ini tidak akan pernah tahu akan akibat dari tindakannya. Dirinya yakin, selama ia tidak keberatan, maka semuanya akan baik-baik saja.Melakukan sesuatu yang bukanlah ciri khas dari Kozume Kenma?
Awalnya mungkin tidak akan semua orang percaya jika ini adalah Kenma. Kenma yang dikenal diam, pemendam, dan berkepala dingin, pada suatu hari datang dengan amarah yang menggelora. Berhasil melayangkan setidaknya kurang lebih 4-5 pukulan di wajah seseorang yang ia kira bajingan.
Tidak ada belas kasihan dari lubuk hatinya kepada sosok pria dengan notabene teman dekatnya itu. Hanya terus mengayunkan lengan hingga mendaratkan kepalan tangannya pada wajah seorang Kuroo Tetsuro.
Kuroo tidak berniat melawan. Hanya diam pasrah sembari dipukul oleh Kenma yang membabi-buta. Menahan betapa sakitnya pukulan demi pukulan yang mengenai bagian tulang di permukaan wajahnya.
Tubuhnya terseret kebelakang. Setelah pukulan yang kelima ia terpojokkan pada dinding. Kenma berhenti melakukan aksi gilanya setelah melihat cairan merah yang mengalir keluar dari hidung laki-laki bermahkota jabrik hitam itu.
Seorang wanita dengan surai light blonde menghampiri kekasihnya yang terduduk lemas sembari menyeka darah yang mengalir dari hidungnya.
"Kenma maksdudmu apa?" tanya Alisa dengan nada tinggi.
Kenma hanya berdiri diam sembari mengarahkan pandangannya kearah lain. Kedua tangannya dimasukkan kedalam saku celananya, seakan memandang remeh lawan bicara yang terduduk di hadapannya.
"Apa kau punya masalah dengan Tetsu? Tolong bicarakan baik-baik, jangan seperti ini!" sambung Alisa dengan sedikit membentak.
Laki-laki bersurai pirang bercampur hitan itu mengeram kesal. Ia menggigit permukaan bibir bawahnya sembari mencoba menstabilkan detak jantungnya.
"Baik-baik katamu? Kau sendiri yakin jika bisa membicarakannya baik-baik saat berada di posisiku?"
"Ayolah jangan bodoh, tidak perlu playing victim atas segala yang telah kau lakukan, Kuroo." balas Kenma
Kuroo perlahan mengangkat kepalanya, menatap Kenma yang berdiri di hadapannya. Meskipun sebenarnya Kuroo tak ingin dipojokkan seperti ini, namun apa boleh buat? Ia tahu apa yang membuat Kenma bertindak seperti ini.
"Maaf." lirih Kuroo
Lelaki di hadapannya mengerutkan dahi pertanda tidak terima. Ia tidak menerima permintaan maaf dengan semudah itu atas segala tindakan bodohnya.
"MAAF KATAMU?" ucap Kenma dengan nada tinggi.
"SETELAH SEGALANYA? SETELAH KAU HAMPIR MEMBUAT SEORANG GADIS MENGKAHIRI HIDUPNYA? KAU TAHU KUROO? ANDAI JIKA SAAT ITU AKU TELAT SATU DETIK, MUNGKIN IA AKAN MATI DENGAN PECAHAN KACA YANG TERTANCAP DI LEHERNYA!!"
"KAU HAMPIR MEMBAHAYAKAN NYAWA SESEORANG, KUROO! KAU SAMA SEPERTI SEORANG PEMBUNUH! APA MAKSUDMU DENGAN KATA MAAF?!"
Kenma telah kehabisan akal. Lantasnya, ia belum pernah mengungkapkan sesuatu secara terang-terangan. Yang didalam pikirannya hanya [Name]. Keselamatan gadis itu beserta hak untuk hidup tenang seorang [Name] jauh lebih penting dari menjaga hubungan baik antara dirinya dengan Kuroo.
Disaat itu, Kuroo hanya bisa diam. Mendengar perkataan Kenma barusan seolah menyakitkan hati. Tak pernah ia kira jika suatu saat dirinya menjadi orang pertama yang Kenma bentak habis-habisan.
"BODOH! SIALAN KAU!"
Dengan segala macam kata umpatan yang berada di ujung lidah, Kenma menarik kerah baju Kuroo secara paksa. Kuroo bisa menyaksikan bagaimana dua netra keemasan milik Kenma yang memancarkan kebencian.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐈𝐧 𝐭𝐡𝐞 𝐞𝐧𝐝 | 𝐊𝐨𝐳𝐮𝐦𝐞 𝐊𝐞𝐧𝐦𝐚
Fanfiction𝘩𝘰𝘭𝘥 𝘮𝘺 𝘩𝘢𝘯𝘥𝘴, 𝘵𝘪𝘭𝘭 𝘵𝘩𝘦 𝘦𝘯𝘥. .・。.・゜✭・.・✫・゜・。. Terlahir di dunia ini justru dianggap gadis bernama [Full Name] sebagai kutukan. Tak ada kata yang mampu mendekskripsikan betapa kejam kehidupan. Jika disuruh memilih, gadis ini ak...