[15]

456 86 24
                                    


  Hening dalam ruangan, disaat laki-laki blasteran rusia itu menunggu satu notifikasi yang menentukan gerakan selanjutnya. Mantan kakak kelasnya tadi mengatakan bahwa ia akan mengirimkannya dalam 5 menit.

  Sudah hampir 5 menit ia menunggu suara dentingan notifikasi pada ponselnya. Layar kunci masih menampakkan tidak ada satupun notifikasi yang muncul. Ia mengusap punggung lehernya.

"Apa dia lupa ya?"

  Belum sempat ia menduga bahwa Kenma melupakan hal itu, dentingan notifikasi mengisi ruangan yang mulanya senyap.

"Oh, ini dia"

  Dengan refleks, jarinya langsung menekan notifikasi tersebut. Ia memandangi layar ponselnya kurang lebih 1 menit. Upaya menganalisa serta memahami lokasi yang baru saja Kenma kirimkan kepadanya.

  "Hmm tak begitu jauh" ucapnya. "Mungkin memakan 10-15 menit?" sambungnya. Ia membalaskan pesan 'oke, terima kasih' kepada Kenma.

  Dirinya bergegas berganti pakaian yang sekiranya dapat mendukung aksi mata-matanya kali ini. Tidak boleh ada satupun orang yang mendapati dirinya atau mengenali sosoknya selama proses berlangsung.

  Training putih, sepatuh sneakers biasa, serta hoodie hitam, plus kacamata dan topi menjadi pakaian dalam misinya kali ini. Sesaat sebelum meninggalkan kamar, ia berdiri didepan cermin.

"Aku pasti bisa"

°°°

  Pandangannya menangkap mobil hitam yang baru saja keluar dari kediaman megah itu. Alisnya berkerut, "Siapa yang pergi?" ucapnya. Ia menginjak gas pelan, memarkirkan mobilnya di depan pagar sesaat sebelum pagar itu tertutup rapat.

  Pria itu keluar dari mobilnya. Berbicara pada mesin tanda pengenal yang terpasang di dekat pagar. "Hai, ini aku Kuroo Tetsuro" selesai menyebutkan identitasnya, pagarnya tinggi itu kembali terbuka.

"Ada yang bisa kubantu, tuan?" tanya salah seorang laki-laki yang bertugas sebagai salah satu security di rumah mewah ini

"Apa Alisa dirumah?" tanya Kuroo. "Maaf tuan, nona Alisa belum pulang semenjak kemarin. Katanya ada jadwal pemotretan, sehingga ia tak bisa pulang kerumah untuk beberapa waktu" jelas lelaki disana.

  Kuroo mengernyitkan dahi. Mengapa Alisa tidak memberitahunya? Apakah dia masih marah?

  "Jadi tidak ada orang dirumah?" tanya Kuroo. Melupakan fakta bahwa Alisa memiliki seorang adik laki-laki. "Tuan Lev kebetulan sedang tidak ada jadwal akhiran ini, jadi hanya dia seorang yang ada dirumah" balas lelaki itu.

  Pria dengan rambut ayam itu menyipitkan mata. Seolah ia mengingat sesuatu. "Apa yang barusan pergi itu Lev?" tanyanya. Laki-laki itu mengangguk "Benar, tuan muda bilang dia ingin bertemu dengan temannya."

  Kuroo heran. Teman siapa? Memangnya Lev ingin bertemu dengan siapa? pikirnya.

  Entah mengapa ia menjadi penasaran.

"Ah baiklah, terima kasih informasinya pak!" nada Kuroo terdengar ramah. Tak lupa dengan senyumannya, siapa yang menolak beranggapan bahwa Kuroo adalah pria mapan yang ramah dan baik hati.

  Sesaat setelah itu, ia bergegas masuk kedalam mobilnya. Tak lupa ia melambaikan tangannya kepada salah satu security yang barusan berbicara dengannya.

  Entah mengapa dibanding menemui Alisa, niatnya lebih menuju pada kemana perginya Lev. Ia tak habis pikir mengenai siapa 'teman' yang dimaksud security nya tadi.

𝐈𝐧 𝐭𝐡𝐞 𝐞𝐧𝐝 | 𝐊𝐨𝐳𝐮𝐦𝐞 𝐊𝐞𝐧𝐦𝐚Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang