[12]

448 98 17
                                    


  Alisa melirik kearah jam dinding yang berada di ruang tamunya. Ia memandanginya dari dapur. Wanita dengan mahkota light blonde itu menghela nafas lelah sembari memijat dahinya.

  Ada raut wajah cemas terlukis di wajah seorang model terkenal ini. Bukan hanya sekali atau dua kali, bahkan sudah berkali-kali ia melirik kearah jam dinding sembari menantikan sosok yang ia tunggu kehadirannya sejak 3 jam yang lalu.

  "Katanya jam 8 udah pulang" ia berujar sembari memasang wajah murung. Netra kehijauannya memandangi makan malam khusus yang ia sajikan untuk sosok terkasihi.

  Disaat momen murungnya tersebut, laki-laki bertubuh jauh lebih tinggi darinya datang mendekat. "Kakak kenapa?" tanya Lev.

  Seketika wanita itu tersadar dari lamunannya. Ia menggantikan suasana hening dengan senyuman khas penghangat suasana miliknya. "Bukan apa-apa kok" ujarnya lembut.

  Tentunya tak semudah itu bagi Lev untuk percaya. Ia bukan anak kecil lagi. Bahkan ia sendiri merasakan ada sesuatu yang aneh semenjak beberapa hari yang lalu.

   Lev mendudukkan diri pada sofa dan menekan tombol on pada remote tv. Tak lama kemudian, suara bisingnya tv mengisi keadaan hening dari rumah keluarga Haiba.

"Oh ya, Kak Kuroo kemana?" tanya Lev dengan pandangan yang masih setia pada televisi.

  Alisa sedikit tersentak akan hal itu. Untungnya Lev tidak menyadarinya. Sejak awal, memang yang dilakukan Alisa ialah menunggu kepulangan Kuroo yang telah berjanji padanya akan pulang pada jam 8 malam.

  Dan sekarang sudah hampir jam 11 malam.

"Entahlah, aku menunggunya sejak tadi"

  Lev menyipitkan mata. Menyadari akan sesuatu yang sedikit janggal. Ia tak begitu ahli dalam membuat firasat. Semua firasat yang pernah ia buat selalu meleset.

  Tapi kali ini, ia merasa sangat yakin.

"Loh? Ini udah hampir jam 11 belum pulang?"

  Lelaki itu mencoba bersikap natural. Ia tak mau terlihat mencurigakan dikarenakan menyimpan suatu 'firasat' pada Kuroo.

  Alisa kini telah duduk di atas sofa yang tak jauh dari Lev. Ia mengangkat bahu pertanda ia juga tak mengerti akan hal ini. Wanita itu menghela nafas panjang.

"Sudah ditelpon?" tanya Lev

  Alisa mengangguk. Bahkan isi riwayat teleponnya berisi nama 'tetsuro' yang terhitung sebanyak 8 kali.

  Semuanya tidak mendapat jawaban.

  Lagi-lagi Alisa menoleh kearah jam dinding, Lev menyadari akan hal itu. Ia diam-diam memperhatikan raut wajah sang kakak yang nampaknya tidak mengetahui satupun hal mengenai Kuroo saat ini.

"Sepertinya Kak Alisa tidak tahu akan hal ini" batin Lev

  Ia mencoba untuk mengurungkan niatnya untuk bertanya mengenai Kuroo pada kakaknya, Alisa. Lev pikir kakaknya juga takkan memberinya jawaban.

"Tapi Lev.."

  Perkataannya terhenti beberapa saat. Membuat si pemilik nama menoleh pada sang kakak yang diam seakan mengatur isi kata yang akan ia lanturkan.

"Menurutmu apa ada yang terjadi pada Tetsu?"

  Lev terdiam. Ia bingung harus menjawab apa. Sebetulnya ia tahu sedikit mengenai Kuroo akhiran ini. Namun ia tak bisa memastikan tentang pertanyaan yang ditanyakan Alisa kepadanya.

  Dalam hal apa pikirnya.

"Mengenai?"

"Dia dan Kenma, kurasa."

𝐈𝐧 𝐭𝐡𝐞 𝐞𝐧𝐝 | 𝐊𝐨𝐳𝐮𝐦𝐞 𝐊𝐞𝐧𝐦𝐚Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang