5-Luka Lama

14K 1.2K 3
                                    

-the famous-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-the famous-

Fau tinggal di sebuah kos-kosan yang tidak jauh dari apartemen Hilmi. Baginya pulang lebih awal tanpa melayani Hilmi yang merengek minta ini dan itu adalah sebuah keajaiban.

Fau menidurkan dirinya di sofa kemudian memejamkan matanya sebentar. Mengingat-ingat kerjaannya yang menumpuk di besok pagi membuatnya ingin kabur dan pergi berlibur.

Tapi nyatanya Fau, tetap stay dengan Hilmi.

Fau mengambil ponselnya yang ada di saku. Kemudian menemukan sebuah notifikasi pesan di layar utama ponselnya.

Fau, Kapan pulang nak?

Ekonomi ibu sudah membaik.


Dengan perasan yang campur aduk, Fau mengetikkan balasan untuk ibunya.

Nanti Fau pulang ma,
tapi gak tahu kapan.

Dengan perasaan rindu yang membuncah, Fau meletakkan ponselnya di samping ranjang nya. Matanya menerawang langit-langit kamarnya.

Sekarang ekonomi ibunya sudah membaik, dan artinya. Fau bisa mencari pekerjaan yang lebih memperhatikan jam kerjanya. Atau bisa jadi Fau bisa mendaftar kuliah untuk Melanjutkan impiannya.

Dengan gerakan cepat, Fau membuka room chatnya dengan Hilmi. Entah mengapa Fau merasa ada yang salah dengan Hilmi. Bos nya itu punya banyak rahasia.

"Kira-kira kalau aku pergi, bos sama siapa ya? Dia bisa mati kalau sendirian."

***

Fau mengambil kartu akses  apartemen Hilmi, dari tasnya yang dia beli dari pasar malam beberapa waktu yang  lalu. Dengan cekatan Fau membuka apartemen Hilmi.

Pasti bos nya itu belum bangun, mengingat jika di postingan terakhir bos nya itu dia sedang bersama teman-teman nya tadi malam.

Fau meletakkan tas nya di meja pantry kemudian berjalan kenuju kamar Hilmi yang masih tertutup dengan rapat.

"Bos." Panggilnya sambil mengetuk pintu.

Lima menit Fau menunggu di depan pintu kamar Hilmi. Tapi sang empu tidak juga membukakan pintunya. Banyak yang menjadi pertanyaan di kepala Fau.

Fau mengetuk pintu lebih keras. Berharap bos nya itu segera membuka nya. Tapi bukannya bos yang dia dapati justru erangan sepertinya orang kesakitan.

"Bos kumat lagi?"

Fau mendadak panik, dirinya langsung berusaha untuk membuka pintu. Tapi pintu terkunci.

Dengan hembusan nafas yang pelan. Fau mencoba menormalkan detak jantungnya. Mencoba untuk Berpikir dengan normal.

Fau baru ingat jika ada kunci cadangan yang sengaja diletakkan di  kabinet yang ada di dekat televisi. Tanpa pikir panjang Fau langsung berlari kesana. Setelah mendapatkan kuncinya Fau langsung menerobos kamar Hilmi.

The FamousTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang