8-Do you think about it?

11.3K 874 22
                                    

-The famous-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-The famous-

Fau yang baru saja memutar playlist di dalam mobil Hilmi, terkejut dengan Hilmi yang tiba-tiba  masuk kedalam mobil. Dengan Wajahnya yang  lusuh dan matanya yang memerah.

"Bos?" Panggil Fau.

Panggilan Fau justru tidak di jawab oleh Hilmi. Melainkan Hilmi yang langsung menyadarkan tubuhnya pada kursi. Melihat itu fau langsung mengambil coklat yang ada di tasnya.

"Bos? Lagi banyak pikiran ya?" Tanya Fau, mengulurkan coklatnya ke arah Hilmi. "Aku gak tahu sih mitos apa enggak, perkara orang bakalan kembali happy kalau di kasih coklat."

Hilmi menatap Fau lama. Mengambil coklat itu dan membuka bungkusnya kemudian ia langsung memakan coklat itu sambil terus menatap Fau.

"Kalau coklat bisa menyembuhkan semua rasa sedih saya, saya beli pabriknya, Fau.. Fau.."

Fau hanya diam.

"Tanggapan kamu kalau saya pacaran sama Adriana gimana Fau?" Hilmi bertanya dengan tiba-tiba.

Fau tertegun, Fau berusaha nampak biasa saja, memasang ekspresi yang datar, supaya Hilmi tidak mampu menebak ekspresi nya.  Membuat Hilmi berpikir apa sesusah itu Fau menjawabnya?

"Ya gak gimana-gimana sih bos, cocok kok, sama sama dari dunia- seni pasti bakalan nyambung kalau ngobrol dan bicarain hubungan sama orang yang satu frekuensi itu seru bos."Jawab Fau panjang lebar.

Bukan itu jawaban yang Hilmi inginkan.

"Tapi saya gak mau."

"Terus, kenapa minta pendapat aku?"

"Ya gak papa, mau tanya aja, soal pendapat kamu."

Fau mengangguk, dan langsung mengemudikannya mobil keluar dari parkiran  HEIGH ENTERTAINMENT.

***

Malam hari setelah Fau pamit untuk pulang, Hilmi menghabiskan waktu untuk menonton pertandingan bola, dari klub bola favoritnya. Dengan ditemani cookies yang setengah gosong buatan asistennya itu, Hilmi duduk dengan nyaman di sofa panjang miliknya.

"Ini sebenernya sedikit pahit, tapi gak enak kalau gak di habisin mubazir juga," gumam Hilmi.

Hilmi mengurangi volume suara yang berasal dari televisi, ketika mendengar  bel apartemennya di bunyikan? Siapa yang bertamu di jam 10 begini?

"Apa Fau ya?" Tanya Hilmi pada dirinya sendiri.

Dengan gerakan yang cepat, Hilmi segera beranjak dari duduknya, kemudian berjalan menuju pintu untuk melihat siapa tamunya.

The FamousTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang