13- Narsisnya kumat lagi

9K 730 9
                                    

-the famous-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-the famous-

Kalau kata orang, tidur dalam posisi sedang memikirkan 'sesuatu'  yang berat, maka tidur itu akan tidak terasa efisien atau akan menimbulkan efek yang melelahkan pada tubuh. Dan sekarang Hilmi merasakannya.

Saat pertama kali membuka matanya di pagi hari ini, Hilmi merasa jika tubuhnya terasa sangat berat untuk bangun. Dengan tubuh yang belum sepenuhnya sadar, Hilmi mengambil ponselnya sekedar untuk melihat pukul menunjukan berapa.

Peristiwa yang terakhir kali Hilmi ingat tadi malam adalah, Fau yang memeluknya. Okay. Hilmi sadar jika Fau memang pengertian.

Beranjak dari posisinya Hilmi berjalan menuju kamar mandi untuk mencuci Wajahnya. Baru setelah itu Hilmi berjalan menuju meja pantry untuk mengambil minum.

Laki-laki itu sadar  jika posisinya saat ini berada dalam posisi yang sulit, setelah berita yang telah diketahuinya, banyak alasan-alasan lain yang mendukung asumsinya yang buruk terhadap ayahnya adalah sesuatu yang benar. Jadi ketika Hilmi menyatakan dirinya akan berusaha semaksimal mungkin. Laki-laki itu mengatakan yang sebenarnya.

Dengan rambut  serta wajah yang basah, Hilmi berjalan menuju ruang tengah, Laki-laki itu melebarkan matanya saat menemukan Fau yang tidur terlentang di sofa. Gadis itu nampak nyeyak dalam tidurnya. Dengan mulut yang terbuka.

Hilmi terkekeh. Kemudian dengan langkah yang sengaja' dia keraskan agar fau dapat mendengarnya, namun gadis itu tetap saja tidak terusik.

Hilmi tersenyum, baru menyadari jika fau sangat menggemaskan. Bukan kali ini saja Hilmi memberikan pujian secara terang-terangan, meskipun hanya mampu mengatakannya dalam hati, tapi dalam dirinya sendiri Hilmi selalu membatasi dirinya  untuk tidak terlalu memberikan reactionnya terhadap asistennya itu.

Lama memandangi fau, akhirnya Hilmi mampu memberikan iktikad yang baik untuk segera membangunkan gadis itu. Dengan rambut yang basah, Hilmi sengaja' menajatuhkan buliran air yang nenetes melalui rambut hitam legamnya.

Dan cara itu nyatanya  berhasil  membuat Fau merasa terusik, Fau langsung membuka matanya, menatap Hilmi dengan tatapan bingung dan menatap laki-laki itu dengan lama.

Semalam memang fau memutuskan untuk tidur di sofa. Tapi itupun demi Hilmi.

Masih dengan kesadaran yang belum penuh sepenuhnya. Fau masih berusaha memahami apa yang sudah terjadi.

Melihat Hilmi jongkok didepannya sambil tersenyum, membuat fau ragu, apakah ini adalah suatu hal yang nyata, atau mimpi fau yang menemaninya sepanjang malam?

The FamousTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang