6-Ghibah eye to eye

13.7K 1K 6
                                    

~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~

batas baper~


Hilmi menatap Fau dengan seksama saat Fau memasak dengan raut wajah yang serius, Fau sedang membuat omelette sesuai dengan yang Hilmi inginkan.

Setelah drama melankolis beberapa menit yang lalu, Hilmi langsung tersadar jika dirinya sudah melewati batas. Melewati batas hingga Fau sudah terlalu jauh melewati nya.

Seharusnya Hilmi sadar bahwa Fau adalah orang lain. Tapi, yang dia lakukan justru sebaliknya. Memaksa Fau masuk ke dalam hidupnya yang penuh drama.

"Fau, itu kayaknya gosong deh," komentar Hilmi berusaha untuk mencairkan suasana.

Tapi Hilmi akui, Fau memang orang yang paling cuek yang pernah Hilmi temui, serba masa bodoh. Bahkan setelah adegan pelukan tadi. Fau masih sempet- sempat nya  mengeluarkan sumpah serapahnya untuk Hilmi.

Mulai dari sabun cair yang tumpah ke lantai, handuk basah yang Hilmi letakkan sembarangan di atas ranjang, kunci mobil yang mendadak hilang sampai televisi yang semalaman tidak di matikan.

"Aku lebih tahu apa yang harus Fau lakukan, jadi?" Tanya Fau sambil melirik Hilmi.

"Cukup diam dan perhatikanlah," lanjut Hilmi melanjutkan kata-kata yang akan di ucapakan oleh Fau.

"Ngomong-ngomong, nanti jadwal saya sampai jam berapa ya, Fau?"

"Jam 12 malam," Fau mendengus kesal. "Aku gak bisa istirahat full malam ini "

"Temani saya ya Fau."

Dahi Fau mengernyit, "gak usah alay, kalau biasanya bukan aku yang nemenin terus siapa?"

Hilmi meringis pelan. Yang di katakan Fau memang benar.

Fau meletakan omelette di depan Hilmi, dan langsung mengambilkan nasi, Hilmi langsung tersenyum girang. Semalaman dirinya tidak makan. Meskipun tadi malam banyak makanan mahal yang di sajikan tapi omelette buatan Fau memang yang terbaik.

Fau hendak beranjak dari dapur, ingin membereskan kamar Hilmi yang sudah seperti kapal pecah. Namun, suara Hilmi menghentikannya.

"Ambil piring lagi Fau."

"Hah buat apa bos?"

Lalu dengan cekatannya, Hilmi menarik Fau untuk berdiri di sampingnya, kemudian menepuk kursi yang kosong. Memberikan kode untuk Fau agar segera duduk.

The FamousTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang