32- Salah paham kesekian

5.5K 434 68
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.






- happy reading-



Kita sebagai manusia gak akan pernah tahu apa yang terjadi di kemudian hari. Bahkan sekalipun itu 5 detik kemudian.

Sudah tabiatnya memang, manusia adalah makhluk yang paling plin-plan di bumi ini. Kadang berubah sesuai apa yang mereka mau. Mungkin ini terdengar konyol namun begini kenyataan nya.

Semilir angin mengiringi diam nya dua manusia yang masih tetap duduk di posisi mereka masing masing.

Fau yang merasa tangannya dingin, bukan karena cuaca tapi karena kegugupannya sendiri.

Fau rasanya ingin menyiram tubuhnya dengan air agar dirinya cepat tersadar bahwa apa yang baru saja terjadi adalah mimpi.

Sampai kalimat pertama muncul dari mulut Hilmi yang masih ada noda lipstik milik Fau di ujung bibirnya.

"Saya bener bener minta maaf Fau, saya gak bermaksud---" ucapan Hilmi terhenti karena Fau terlebih dahulu membekap mulut Fau dengan tangannya.

"Gak usah di lanjutin bos, anggap aja ini gak pernah terjadi, dan cuman kita aja yang perlu tau, anggap aja ini kegiatan orang normal dewasa, iya kan?" Jelas Fau panjang lebar.

Hilmi membuatkan matanya lebar-lebar, "Fau? Maksudnya?"

"Ya maksudnya ini sering di lakuin orang dewasa jadi kita gak perlu khawatir kan? Lagian itu normal aja bos." ucap Fau sambil terkekeh.

"Lagian bos kan udah biasa kayak gitu, ngapain minta maaf?" Lanjut Fau.

Hilmi mengangguk-anggukan kepalanya, sedikit kecewa dengan apa yang telah di ucapkan Fau, ia pikir malam ini dirinya akan memulai sesuatu yang baru dengan fau, tapi kenyataannya tidak sama sekali.

Jadi sampai ucapannya Fau tadi Hilmi jadi tahu jika Fau hanya menganggap Hilmi mudah memberikan ciumannya untuk siapa saja.

Apa serendah itu hilmi di mata Fau?

Hilmi tahu dirinya memiliki masa lalu yang kelam dengan dunia percintaan, tapi manusia bisa berubah kan? 

Fau menganggapnya ini semua biasa saja. Dan bukan hanya orang yang memiliki hubungan saja yang bisa melakukan hal seperti itu.

Jadi poin terbesarnya adalah Fau yang menganggap respons yang telah diberikan oleh Hilmi adakah sesuatu yang biasa.

dari sini Hilmi akan mencoba memahaminya.

Fau menengadahkan wajahnya ke atas.

"Bos kayaknya udah malam deh, aku masuk tenda dulu ya, bos yakin gak papa di luar?" Ucap fau terdengar kurang yakin.

Fau berdiri dari duduknya kemudian di susul oleh Hilmi, Hilmi tersenyum sembari menatap fau.

"Santai fau, saya berani kok," ucap Hilmi sambil meletakkan tangannya di atas kepala Fau dan menepuknya pelan-pelan.

The FamousTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang