15-Suapan anti mainstream

8.3K 773 74
                                    


-the famous-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-the famous-

Setelah syutingnya selesai, Hilmi tidak langsung ke ruangan yang biasanya digunakan untuk artis beristirahat, tapi kali ini yang mengambil alih ruangan itu adalah fau dan juga kana, setelah Hilmi pergi, dokter yang memeriksa kondisi Fau langsung datang, bertepatan dengan kedatangan Kana.

Hilmi melangkahkan kakinya menuju kantin yang ada di bagian belakang gedung tepatnya di lorong ujung koridor.

Hilmi baru ingat jika tadi pagi fau mengatakan jika gadis itu belum sempat sarapan.

Sebagai bos yang perfectionist dan selalu pengertian, Hilmi berniat ingin menjadi seperti 'fau' sehari saja dengan memberikan apa yang gadis itu butuhkan meskipun ujung-ujungnya Hilmi yang akan banyak meminta bantuan.

Kakinya terus melangkah ke stan penjual yang menjual makanan berat. Salah satu menu yang terpajang pada banner adalah nasi goreng.

"Mas Hilmi! Wah mimpi apa saya ya bisa ketemu mas Hilmi disini!" Ujar ibu paruh baya yang menjual nasi goreng itu, dengan wajah yang antusias dan menatap Hilmi dengan ramah.

Dan sampai sini Hilmi sadar bahwa dirinya adalah mantu idamana ibu-ibu di luar sana.

Bukannya sombong, tapi memang fakta, kapan lagi dapat mantu dapat privillege ganteng, kaya dan juga mapan kayak Hilmi,. pengertian lagi.

Dalam hatinya Hilmi mengucapakan banyak syukur.

"Nasi gorengnya masih ada bu?" Hilmi bertanya dengan sopan.

"Masih mas,"

"Satu ya bu, saya tunggu di meja."

Beberapa staf disana menatap Hilmi dengan pandangan yang bertanya. Jarang sekali mereka melihatat artis yang makan di kantin tempat gedung mereka berkerja. Biasanya sekalipun mereka akan makan disini, mereka akan menyuruh asistennya tidak seperti Hilmi yang mengunjunginya secara langsung.

Sambil menunggu pesanannya selesai, Hilmi membuka ponselnya. Tidak banyak hal yang dilakukanya ketika berselancar di media sosialnya. Mungkin hanya sekedar membuka Instagram atau sekedar membuka Twitter, melihat namanya ada atau tidak di jajaran trending Twitter.

"Shit!" Umpat Hilmi saat menjumpai salah satu artikel berita yang tidak sesuai dengan fakta. "Nyari duit kok gini! Gue doain adminnya jempolnya kesleo waktu ngetik."

Meskipun Hilmi tahu bahwa sudah resikonya menjadi publik figur adalah seperti ini, tapi Hilmi juga seringkali merasa tidak nyaman dengan pemberitaan yang tidak benar tentang dirinya di luar sana.

Media tidak henti-hentinya mengulik masalah pribadinya, contohnya jika Hilmi berkolaborasi dengan artis wanita A maka media akan segera membuat berita yang tidak-tidak, dengan artis wanita b maka berita akan mencetuskan jika Hilmi dan wanita itu mempunyai huhungan yang spesial. Sudah tabiatnya memang. Tapi Hilmi sebagai manusia biasa juga bisa kesal. Seperti kebebasannya yang di batasi. Interaksinya dengan siapa saja selalu menjadi sorotan.

The FamousTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang