Fau membuka matanya perlahan, ia rasa dia sudah tertidur cukup lama.
Tidurnya terasa nyenyak dan menenangkan.
Perlahan tapi pasti, Fau mengerjapkan matanya. Merasakan jika sebuah pelukan tangan besar berada di pinggangnya.
Fau memastikan sekali lagi, pemandangan yang pertama kali ia lihat adalah kaos putih, tunggu?
Fau sadar jika tadi malam ia bermimpi Hilmi datang dan memberikan obat untuknya serta memeluknya agar Fau tidak kedinginan. Tapi tidak mungkin ini itu menjadi kenyataan? Sedangkan Fau sendiri merasa jika itu adalah hal yang sangat mustahil.
Dengan gerakan cepat Fau memejamkan matanya. Astaga ini semua bukan mimpi, Hilmi benar benar ada di hadapannya saat ini!
Memeluknya, memeluk Fau dengan erat. Bahkan Fau bisa mendengar detak jantung Hilmi yang beraturan.
Entah mendapat insting dari mana, ada pergerakan dari Hilmi. Hilmi mengurai pelukannya sedikit, dengan tangannya yang masih memeluk pinggang Fau.
"Fau udah bangun ya?" tanya Hilmi sambil merendahkan tubuhnya agar dapat melihat Fau dari jarak dekat.
"Kamu udah bangun kan Fau, mata kamu kedip-kedip soalnya."Ujar Hilmi.
Dengan pasrah, Fau membuka matanya perlahan.
"Masih sakit?" Tanya Hilmi.
Jujur, setelah meminum obat tadi malam, gau merasa jika tubuhnya mendingan. Tapi yang tersisa hanyalah hidunya yang merasa berair dan kepalanya yang mendadak pusing.
"Kepalanya pusing bos?" jawab Fau.
Dahi Hilmi mengernyit. "Kamu kok bisa sakit, salah makan? Aku lihat di keranjang baju kamu basah, sepatu kamu juga basah, kamu habis dari mana, hujan hujan an? Galau gak saya ajak keluar?"
Fau mengatupkan mulutnya rapat-rapat. Hendak membuka mulut nya untuk menjawab yang sebenernya, tapi Fau tidak cukup bodoh untuk menjawab yang sejujurnya. Jika dia menjawab yang sebenarnya dengan mengatakan dirinya pergi ke toko roti dimana tujuannya dengan Hilmi tadi malam itu adalah sama, bisa-bisa Fau di tuduh jika membuntuti Hilmi saat bos nya itu ingin sendiri.
"Mau ke supermarket beli samyang, kayaknya enak habis lihat vlog di YouTube." Jawab Fau asal.
Dahi Hilmi mengernyit, "bukannya masih ada ya fau stoknya waktu kemarin kamu terakhir belanja bulanan."
"Hehe lupa." Jawab Fau sambil meringis.
Hilmi tersenyum, lalu meletakkan punggung tangannya pada dahi Fau. "udah gak panas kok."
"Pengen di sayang aja ini." Celetuk Hilmi asal.
Hilmi mengeratkan pelukannya pada fau, menarik Fau bersandar pada dadanya.
"Nyaman ya Fau, rasanya gak pengen bangun."
Fau langsung menarik tangan Hilmi dari tubuhnya dan langsung terduduk.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Famous
Teen FictionFaula, atau biasa di panggil Fau adalah seorang asisten dari Hilmi, artis yang sedang naik daun. Hilmi banyak di eluh-eluhkan orang karena kemampuannya di dunia film sangat mengagumkan. kelebihan Hilmi yang lainnya adalah Hilmi yang sangat tampan d...