-The famous-
"Aduh aduhh bos itu kakinya di angkat dong, habis aku pel nih lantainya jadi kotor lagi kan!" di pagi hari yang cerah telinga Hilmi harus ternodai dengan suara fau yang sangat berisik. Penyebabnya tentu saja berasal dari Hilmi yang susah jika di beri nasihat yang lima puluh persen adalah omelan yang berasal dari fau.
Dan di konteks yang sama fau juga demikian. Terlalu banyak berteriak sehingga membuat Hilmi semakin gemas.
"Fau ini masih pagi loh? Saya masih pengen hidup lebih lama lagi, dan gak mau terkontaminasi dengan suara suara berisik." ucap Hilmi pasrah yang akhirnya mengalah dan mengangkat kakinya sementara membiarkan fau untuk mengepel lantai di bawahnya.
"Salahnya siapa?" Fau semakin nyolot matanya berkilat marah, hal yang selalu di lakukan nya saat selesai mengepel.
Hilmi punya list peraturan Aneh dalam hidupnya dan terkadang peraturan itu tidak di mengerti oleh kategori orang yang normal. Dan minus nya hilmi terlalu perfectionist. Sehingga menyebabkan fau harus mengepel 2 kali sehari pagi dan malam hari.
Alasannya tentu saja saat Hilmi mengatakan.
"Kaki saya perawatan nya mahal fau, gaj bisa nyentuh lantai yabg kotor, bisa di oel dengan segera?"
Fau lupa kapan terakhir Hilmi mengucapakan kalimat itu yang jelas selama ini Fau telah melaksanakan tugasnya dengan baik sehingga tidak ada celah untuk Hilmi memarahinya.
Dan parahnya lagi hilmi selalu Menganggu pekerjaan fau. Menginjak lantai yang masih basah dan menyebabkan lantai itu kotor kembali.
"Intinya kalau gak mau kena semprot ya jangan mancing emosi!" Fau mendumel sepanjang kegiatannya.
Hilmi memeluk kedua kakinya sambil terkekeh. "Dih? Yang gajinya naik drastis jadi songong kayak gini sekarang?"
Fau menghentikan kegiatannya. Mulutnya reflek berhenti mengomel. Ketika teringat jumlah digit angka di kartu ATM nya.
"Kan aku gak maksa bos. Bos sendiri yang inisiatif "
Hilmi menghembuskan nafasnya pelan lalu mengubah posisinya menjadi tidur dan memegang wajahnya dengan kedua tangannya.
"Ya wajar saya berkorban kayak gini, sedangkan yang saya dapatkan jauh berlipat-lipat dari ini, kapan lagi saya dapat asisten yang cantik dan cekatan kayak kamu fau."
Hati mungil Fau rasanga tercabik-cabik mendengar penuturan Hilmi membuatnya melayang ke langit ke tujuh Sampai gak bisa balik lagi. Ini bukan Hilmi.
Baru saja tersenyumlah malu, hilmi justru menyeringai ke arah fau.
"Suka ya di puji sama saya?"
Fau senyum senyum sendiri sambil mengangguk.
Hilmi tertawaan. "Kan saya bilang. Ada saatnya kamu baper sama saya fau. Tapi jangan sekarang ya."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Famous
Teen FictionFaula, atau biasa di panggil Fau adalah seorang asisten dari Hilmi, artis yang sedang naik daun. Hilmi banyak di eluh-eluhkan orang karena kemampuannya di dunia film sangat mengagumkan. kelebihan Hilmi yang lainnya adalah Hilmi yang sangat tampan d...